Berita Banyuwangi
Eksplorasi Potensi dan Budaya Lokal, Ratusan Siswa BPK Penabur Jakarta Kunjungi Banyuwangi
Siswa SMA dari Yayasan Badan Pendidikan Kristen (BPK) Penabur Jakarta mendatangi beberapa kelurahan di Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi.
Penulis: Aflahul Abidin | Editor: irwan sy
SURYA.co.id | BANYUWANGI - Siswa SMA dari Yayasan Badan Pendidikan Kristen (BPK) Penabur Jakarta mendatangi beberapa kelurahan di Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi.
Mereka tinggal selama lima hari untuk mengeksplorasi potensi dan budaya lokal.
Pada Senin (25/3/2024), para siswa SMAK itu berkunjung ke Kampung Batara Papring di Kelurahan Kalipuro.
Mereka berbagi ilmu kepada warga yang mayoritas lansia, di antaranya pembelajaran adalah baca, tulis, dan berhitung.
Ketua Umum Yayasan BPK Penabur, Adri Lazuardi, menjelaskan para siswa akan mengeksplorasi Banyuwangi selama lima hari sejak 22 Maret lalu.
Selain Kampung Batara, mereka juga mengunjungi beberapa tempat lain, salah satunya Kelurahan Gombengsari.
Di sana mereka akan mengeksplorasi potensi kopi di salah satu perkebunan rakyat yang terkenal se-Banyuwangi.
"Total ada 141 siswa yang ikut berpartisipasi pada kegiatan ini," kata Adri.
Ia menyebut eksplorasi Banyuwangi dilakukan agar para siswa dapat berperan dan belajar di tempat lain.
Di daerah yang jauh dari tempat tinggal mereka di Ibu Kota.
Dipilihnya Banyuwangi juga bukan tanpa alasan.
Menurut Adri, Banyuwangi telah dikenal sebagai destinasi wisata andalan.
Maka dari itu, pihaknya meyakini kabupaten tersebut memiliki banyak potensi yang bisa digali untuk dipelajari.
"Kami rasa banyak potensi yang perlu digali dan diketahui oleh para siswa kami," sambungnya.
Moses, salah satu siswa SMAK yang ikut dalam kegiatan di Kampung Batara mengaku tertantang untuk turut berbagi ilmu.
Apalagi momen tersebut adalah pengalaman pertama baginya.
"Kesulitan dari segi bahasa. Karena warga banyak yang berbahasa Jawa dan Madura. Tapi itu tidak jadi masalah juga. Apalagi kami banyak juga belajar dari warga sini," tambahnya.
Siswa kelas XI itu juga mengagumi kearifan lokal warga setempat.
Banyak warga yang suka rela belajar di sekolah adat.
Pendiri Sekolah Adat Kampoeng Batara widie Nurahmudy menjabarkan, wilayah Papring telah banyak berubah dari beberapa tahun silam.
"Hasilnya salah satunya mengurangi buta aksara dan menekan pernikahan dini di sini," sambung Widie.
| Cek Kawasan Hulu, Bupati Ipuk Minta Pihak Terkait Antisipasi Potensi Banjir di Banyuwangi |
|
|---|
| Hari Jadi Banyuwangi, Bupati Ipuk Fiestiandani : Nyalakan Spirit Kebersamaan |
|
|---|
| Tingkatkan Akses Air Minum Inklusif Banyuwangi, Beri Keringanan Tarif Untuk Disabilitas Prasejahtera |
|
|---|
| Rokok dan Miras Ilegal Senilai Rp 1,5 Miliar Dimusnahkan di Kabupaten Banyuwangi |
|
|---|
| Kabupaten Banyuwangi Usulkan UMK 2025 Naik 6,5 Persen, Jadi Rp 2,81 Juta |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/surabaya/foto/bank/originals/Siswa-Yayasan-BPK-Penabur-Jakarta-mengajari-warga-Papring.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.