Hikmah Ramadhan 2024

Hikmah Ramadhan, Momentum Mengungkap Fakta Ilmiah dalam Alquran oleh KH Rosyidi SE MIQ

Eksistensi Ramadhan sebagai momentum yang tepat dan relevan untuk menelaah kembali makna-makna yang terkandung dalam Alquran

Editor: Cak Sur
Istimewa
Bendahara Umum MUI Jatim, KH Rosyidi SE MIQ 

SURYA.CO.ID - Perkembangan zaman yang ditandai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dapat memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap kemajuan dan perkembangan kehidupan masyarakat.

Kemajuan dan perkembangan kehidupan masyarakat tersebut, ditandai dengan ditemukannya sejumlah penemuan-penemuan ilmiah yang sangat menakjubkan dan bersifat kontemporer.

Hal tersebut, dapat dibuktikan dengan ilmu pengetahuan modern melalui proses telaah dan analisis secara cermat dan mendalam.

Penemuan-penemuan yang dimaksud, juga terjadi di berbagai aspek kehidupan. Antara lain di bidang ilmu pengetahuan astronomi (imu falak).

Di sisi lain, kehadiran bulan Ramadhan yang merupakan bulan yang penuh dengan keberkahan ditegaskan oleh Rasulullah SAW sebagai bulan “Alquran”.

Hal ini merujuk kepada peristiwa Nuzul AlQuran yang telah menjadi konsensus para ulama.

Oleh karena itu, eksistensi Ramadhan sebagai momentum untuk menelaah kembali makna-makna yang terkandung dalam Alquran, menjadi sesuatu yang tepat dan relevan dari aspek waktunya.

Dalam konteks inilah, tulisan ini mencoba menyajikan relevensi Ramadhan dengan literasi Alquran yang diintegrasikan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Mari kita renungkan makna ayat berikut: Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Allah yang maha perkasa dan maha mengetahui. (Baca: Surat Yasin ayat 38).

Ayat di atas, menggambarkan betapa ciptaan Allah SWT yaitu matahari bergerak begitu ajek dan istikamah mengikuti sunnahatullah dan iradah-Nya.

Keteraturan pergerakan semu matahari tersebut, menggambarkan ketundukannya kepada sang penciptanya.

Oleh karena itu, manusia yang dibekali oleh Allah SWT dengan fitrah aqliyah (kecerdasan intleketualitasnya) dapat melakukan pengamatan secara cermat dan akurat.

Konsekuensinya, manusia dapat membaca dan mengetahui pergerakannya yang berkaitan erat dengan aspek tawqit zaman (penentuan waktu).

Sebagai contoh, pergerakan matahari di bulan April (yang bertepatan dengan bulan Ramadhan 1443 H ini) memiliki konsekuensi cuaca yang relatif lebih sejuk untuk wilayah Surabaya dan lokasi lain di Jawa Timur, dibandingkan dengan bulan Oktober dan November.

Hal ini dikarenakan pergerakan semu matahari menunjukkan pergeseran ke arah utara dari garis khatulistiwa.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved