Hikmah Ramadhan 2024

Puasa Ramadhan Itu Keren, Jadi Miniatur Kehidupan Yang Ideal

Haji juga demikian, bisa dilihat oleh orang lain. Tetapi berbeda dengan puasa, karena kalau berpuasa maka orang lain tidak tahu.

Editor: Deddy Humana
istimewa
Dr KH M Sudjak MAg, Ketua MUI Jawa Timur, Ketua BPH Masjid Nasional Al Akbar Surabaya. 

PUASA Ramadhan itu keren karena puasa Ramadhan itu untuk Allah, diawasi dan dinilai oleh Allah, serta diberi pahala langsung oleh Allah.

Allah berfirman di dalam Hadits Qudsi yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori yang artinya: “Semua amalan anak cucu Adam itu untuknya kecuali puasa, karena sesungguhnya Puasa itu untuk Saya dan Saya sendiri yang akan memberi pahala.”

Puasa Ramadhan itu merupakan miniatur kehidupan yang ideal, yaitu kehidupan yang mengandung nilai-nilai kebaikan. Antara lain mengajarkan disiplin, contoh puasa itu dimulai dari terbit fajar sampai dengan tenggelamnya matahari.

Orang yang berpuasa melakukan sahur harus sebelum terbitnya fajar, jika fajar sudah terbit maka sudah tidak boleh sahur walau satu sendok atau seteguk air.

Demikian juga ketika berbuka puasa harus menunggu tenggelamnya matahari, jika matahari belum tenggelam walau 5 menit maka belum boleh berbuka, karena itulah puasa mengajarkan disiplin.

Selain itu, puasa melatih manusia untuk berbagi seperti sabda Rasulullah SAW yang artinya, “Ramadhan adalah bulan pertolongan/berbagi, dan bulan ditambahkan rezeki bagi orang mukmin, barang siapa memberi buka kepada orang yang berpuasa, maka ia mendapatkan ampunan dari dosa-dosanya, dan dibebaskan dari siksaan api neraka, dan diberi pahala seperti orang yang berpuasa yang pahala tersebut tidak dikurangi sedikitpun."

Lalu para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, tidak semua di antara kami mampu memberi buka kepada orang yang berpuasa? Maka Rasulullah menjawab, Allah memberi pahala kepada siapa yang memberi buka puasa walau sebiji kurma atau seteguk air atau sehirup susu.”

Demikian maka puasa mengajarkan untuk berbagi sesuai dengan kemampuan.

Puasa juga melatih kejujuran. Puasa itu berbeda dengan ibadah lainnya, misalnya shalat yang bisa dilihat oleh orang lain bahwa kita sedang shalat.

Haji juga demikian, bisa dilihat oleh orang lain. Tetapi berbeda dengan puasa, karena kalau berpuasa maka orang lain tidak tahu.

Seandainya ada seseorang yang pada malam hari ikut sahur bersama keluarga lalu siang hari karena lapar kemudian makan atau minum, lalu ketika Maghrib berkumpul lagi dengan keluarga untuk ikut berbuka, maka keluarga tidak tahu kalau ia sudah makan pada siang harinya.

Karena yang tahu ia berpuasa hanya dia sendiri dan Allah SWT. Dan masih banyak nilai-nilai kebaikan yang terdapat di dalam pelaksanaan puasa Ramadhan. Semoga bermanfaat. (Dr KH M Sudjak MAg, Ketua MUI Jawa Timur)

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved