Berita Trenggalek

Dinsos Trenggalek Beri Pendampingan Satriwati Pelecehan, Ada Yang Meminta Pindah Sekolah

"Ada juga yang tetap bersekolah di situ, namun minta sekolahnya daring. Kita fasilitasi semua untuk kepentingan korban," jelas Saeroni.

surya/sofyan arif candra sakti
Plt Kepala Dinsos P3A Trenggalek, Saeroni 

SURYA.CO.ID, TRENGGALEK - Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kabupaten Trenggalek tengah menangani sejumlah korban dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh pemilik sebuah pesantren di Kecamatan Karangan, dan putranya.

Plt Kepala Dinsos P3A Trenggalek, Saeroni mengatakan ada lima santriwati yang saat ini tengah mendapatkan pendampingan. Pendampingan yang dilakukan berbeda untuk setiap korbannya tergantung hasil assessment yang dilakukan oleh tim Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.

"Kita beri pendampingan mulai bantuan hukum saat pelaporan, di bidang pendidikannya, kesehatannya, dan lainnya," kata Saeroni, Kamis (14/3/2024).

Berdasarkan assessment yang dilakukan oleh tim tersebut, korban sempat mengalami trauma namun kondisinya berangsur membaik.

"Untuk laporan kasus ini masuk mulai Februari lalu. Sudah dilakukan home visit ke rumah korban untuk diberikan pendampingan terutama dari sisi psikologinya," lanjut pria yang juga berprofesi sebagai dokter ini.

Pendampingan tersebut, jelas Saeroni, bisa dilakukan langsung ke rumah korban namun bisa juga hanya menghubungi orangtua korban agar diberikan perlakuan tertentu. "Tergantung sesuai kebutuhan korban, namun yang sudah dilakukan home visit ke empat korban," tambah Saeroni.

Dalam kesempatan itu, ia menegaskan tidak ada korban yang sampai harus mengonsumsi obat. Walaupun demikian, trauma yang dialami sampai ada korban yang meminta pindah sekolah.

"Ada juga yang tetap bersekolah di situ, namun minta sekolahnya daring. Kita fasilitasi semua untuk kepentingan korban," jelas Saeroni.

Selain sang anak, Dinsos P3A juga memberi perhatian kepada orangtua korban karena ada yang berlatar belakang keluarga kurang mampu, sehingga diberi bantuan berupa sembako dan kebutuhan sehari-hari.

"Namun yang terpenting psikologinya sudah bagus, dan kondisinya baik termasuk kesehatannya, tetapi kita tindaklanjuti untuk cek ulang, kita follow up terus," jelasnya. ****

Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved