Banjir di Pamekasan

Ribuan Rumah Warga di Pamekasan Terendam Banjir, Posko Pengungsian Dekat Monumen Arek Lancor

Selain Sampang dan Bangkalan yang terdampak, banjir juga menimpa enam kelurahan dan tiga desa di Kecamatan Kota dan Kecamatan Pademawu, Pamekasan

Penulis: Muchsin | Editor: Titis Jati Permata
surya.co.id/muchsin
Petugas BPBD Pamekasan dibantu masyarakat, sedang mengevakuasi warga yang terdampak banjir untuk dibawa ke tempat yang lebih aman. 

SURYA.CO.ID, PAMEKASAN – Hujan deras yang mengguyur wilayah Madura dari Selasa (12/3/2024) pagi hingga sore, menyebabkan ribuan rumah warga terendam banjir.

Selain Sampang dan Bangkalan yang terdampak, banjir juga menimpa enam kelurahan dan tiga desa di Kecamatan Kota dan Kecamatan Pademawu, Pamekasan, Selasa (12/3/2024) malam.

Di antara enam kelurahan itu yakni, Kelurahan Barurambat Kota, Jungcangcang, Kangenan, Parteker, Patemon, Kecamatan Kota dan Kelurahan Barurambat Timur, Kecamatan Pademawu.

Sedang tiga desa lainnya yakni, Desa Laden, Desa Jalmak, Kecamatan Kota dan Desa Lemper, Kecamatan Pademawu dengan ketinggian air, antara 0,5 hingga 1,5 meter.

Arus kendaraan bermotor ke arah Jl R Abd Azis, sempat ditutup, lantaran jalan raya di lokasi itu, sudah meluber air akibat luapan dari Kali Semajid, yang terletak sekitar 100 meter sebelah selatan.

Aditiya, warga Jalan Trunojoyo V, Kelurahan Patemon, yang rumahnya terdampak banjir mengatakan, air masuk ke halaman rumah sejak Selasa (12/3/2024) sore.

Saat itu keluarga dan beberapa tetangga sekitar sudah mengantisipasi dengan memindahkan perabot rumah tangganya, terutama yang rentan air.

“Karena air yang masuk ke dalam rumah makin meninggi, saya terpaksa membawa ibu dan adik untuk berlindung sementara di rumah mertua, di Kelurahan Barurambat Kota. Kemudian saya kembali lagi, bergabung dengan tetangga, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” ujar Aditiya, kepada SURYA.co.id.

Menurut sumber di Pusat Pengendalian Operasi (Pusdal Ops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pamekasan, banjir kali ini menggenangi sekitar 2.017 rumah yang dihuni ribuan warga, termasuk 10 fasilitas umum dan beberapa lembaga pendidikan.

Untuk menanggulangi dampak banjir ini, sejumlah personil dilibatkan.

Seperti BPBD, TNI/Polri, beberapa instansi, relawan, aparat desa dan kelurahan serta masyarakat.

Para personil itu sebagian melakukan evakuasi terhadap warga dengan menggunakan perahu fiber dan mendirikan tenda untuk pengungsi dan pembagian nasi bungkus.

Plt Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Pamekasan, Akhmad Dhofir Rosidi, menyatakan, banjir yang menimpa ribuan rumah warga ini, merupakan banjir kiriman dari kawasan pantura, melalui Sungai Kalowang dan Kali Semajid yang airnya meluap.

“Yang paling parah dampak banjir ini, warga yang tinggalnya berdekatan dengan bantaran sungai. Kami sudah menyiapkan tim dalam mengevakuasi warga terdampak banjir dan mendirikan posko pengungsian di sekitar monument Arek Lancor,” papar Akhmad Dhofir.

Plt Bupati Pamekasan, Masrukin, yang turun meninjau lokasi banjir bersama beberapa pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) mengatakan, intensitas hujan ini cukup tinggi dan merata di seluruh wilayah Pamekasan, mulai usai subuh hingga sore hari, menyebabkan kondisi air di sungai yang melintasi kota Pamekasan meluap dan ditambah lagi, di kawasan hilir kondisi air laut pasang, sehingga arus air agak terhambat.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved