Grahadi

Pemprov Jatim

Konsumsi Diprediksi Meningkat, Pemprov Pastikan Tak Ada Kelangkaan BBM dan LPG di Jawa Timur

Jelang memasuki bulan Ramadan dan lebaran Idul Fitri, Pemprov Jatim melakukan persiapan yang sangat matang soal pasokan pangan, BBM dan LPG

Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Sugiharto
Karyawan SPBU di Kayoon, Surabaya, saat melayani pengisian BBM (Bahan Bakar Minyak), Sabtu (9/3/2024). Ketersediaan BBM dan gas LPG di Jawa Timur selama Ramadan dan Idul Fitri dijamin aman. 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Jelang memasuki bulan Ramadan dan juga nanti lebaran Idul Fitri 2024, Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) melakukan sejumlah persiapan yang sangat matang.

Tak hanya soal pasokan pangan, namun yang juga menjadi atensi Pemprov Jatim adalah pasokan BBM dan juga LPG.

Pasalnya, dua komoditas tersebut rawan mengalami kelangkaan jika ada kendala baik stok maupun distribusi.

Pemprov Jatim memastikan hal itu tidak akan terjadi. Sehingga sejak saat ini persiapan stok dan distribusi BBM terus dilakukan secara cermat.

Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono mengatakan, bahwa pihaknya sudah melakukan koordinasi intens bersama Pertamina dan juga dengan Kodam V Brawijaya.

Dalam rapat tersebut, Pemprov Jatim sudah melakukan pendataan terkait stok dan juga kebutuhan konsumsi BBM maupun LPG di Jatim selama Ramadan hingga lebaran mendatang.

“Kami sudah melakukan rapat dengan jajaran terkait. Kami bersama-sama ingin memastikan bahwa distribusi BBM dan LPG selama bulan suci Ramadan sampai dengan Hari Raya Idul Fitri 2024 di Jatim akan berjalan lancar, tanpa ada kendala, apalagi sampai ada kelangkaan,” tegas Adhy Karyono.

Hal ini dilakukan Pemprov Jatim, dikatakan Adhy, juga dalam rangka menjalankan arahan dari Menteri Dalam Negeri. Yang mana setiap pemda harus memastikan, bahwa selama Ramadan dan lebaran tak ada kelangkaan pangan maupun kelangkaan pasokan BBM.

Lebih lanjut Adhy menegaskan, kondisi stok BBM dan LPG per 5 Maret 2024 cukup aman dan tercukupi.

Untuk jenis Bahan Bakar Domestik/rumah tangga LPG 53.507 metrik ton per 13 kali lipat konsumsi normal.

Untuk sektor transportasi BBM Gasoline (bensin) mencapai 151.238 kl / 6,5 kali lipat konsumsi normal harian.

Untuk BBM Gasoil (diesel) berada pada posisi 148.029 kl / 12 kali lipat konsumsi normal harian.

Untuk Sektor Penerbangan Avtur 9946 kl/13 kali lipat konsumsi normal harian.

“Dengan stok itu, kami pastikan bahwa ini cukup selama Ramadan hingga lebaran. Meskipun nanti ada peningkatan konsumsi, stok kita aman,” tegas Adhy lagi.

Tak hanya stok, Adhy juga menegaskan, bahwa persoalan disteribusi juga telah dipetakan secara detail. Infrastuktur pengiriman BBM dan LPG telah terpetakan dan disiapkan.

Terkait infrastruktur yang disiapkan meliputi 19 IT/FT, 741 Armada Mobil Tangki, & 2.150 AMT, PTO 7 Unit (di 5 Terminal), 4 Terminal/Depot LPG, 3 SPPEK LPG, 1.449 SPBU Reguler/BBM 1 Harga/Mini/Kompak), 53 SPBU Nelayan, 47 SPPBE, 1.014 Agen LPG, 131 Agen LPG NPSO, 12 DPPU.

"Kami juga sudah membentuk satgas khusus Ramadan-Idul Fitri akan melibatkan internal Pertamina Lintas Holding-Subholding Pertamina, serta intansi eksternal terkait meliputi KESDM, perbankan, BPBD, Kemenhub, BPH Migas, Polri, TNI, Telkom Indonesia serta koordinasi bersama Hiswana Migas Jatimbalinus," urainya.

Tak hanya itu, Adhy juga telah mengantongi data terkait proyeksi penjualan BBM dan LPG selama Satgas Ramadan-Idul Fitri 2024. Yang mana diprediksi akan ada kenaikan konsumsi dan penjualan.

Misalnya untuk Gasoline (Pertalite, Pertamax, Pertamax Turbo, dan Pertamax Green) diperkirakan meningkat 16 persen terhadap sales normal Oktober 2023.

Sedangkan untuk total Gasoil (Biosolar, Dexlite, Pertamina Dex) diprediksi akan turun sebesar 11 persen terhadap sales normal Oktober 2023. Hal ini mengingat adanya pembatasan aturan perjalanan sektor logistik dan aktivitas industri saat libur lebaran.

Meski telah memastikan bahwa pasokan dan distribusi akan aman, Adhy berpesan, agar TNI-Polri melakukan pemantauan dan pengawasan.

Hal ini penting, agar tak ada pihak-pihak nakal ataupun kendala yang bisa menghambat gangguan distribusi serta gangguan penimbunan BBM dan LPG.

"Jangan sampai ada pihak-pihak yang mengambil keuntungan dengan melakukan penimbunan, sehingga menganggu stabilitas ketersediaan pasokan BBM maupun LPG," tuturnya.

Selain itu, Adhy mengatakan, bahwa pemerintah terus berikhtiar untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat agar khusyuk selama menjalankan ibadah di bulan suci Ramadan.

Yang terpenting, masyarakat bisa melaksanakan mudik dan balik dengan tenang, lancar serta tidak kesulitan mendapatkan pasokan BBM ketika melakukan perjalanan.

"Semoga apa yang menjadi ikhtiar kita bersama seluruh jajaran Pertamina, TNI-Polri dan seluruh elemen terkait diberi kelancaran dalam bertugas mengabdi bagi bangsa dan negara," tandasnya.

Di sisi lain, Executive General Manager PT Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus Dwi Puja Ariestya mengatakan, menghadapi Ramadan dan Idul Fitri (RAFI) 2024, Pertamina akan menyediakan layanan extra untuk BBM dan LPG selama Satgas Ramadan-Idul Fitri.

Rencana operasional akan dilakukan pada 28 Maret-25 April 2024 yang ditempatkan di Jalur Tol Trans Jawa. Dengan rincian, 13 SPBU reguler, 12 kios modular, 4 titik layanan kesehatan dan 3 mobile storage dan untuk non Tol ada 80 Motorist Pertamina Delivery Service dan 4 mobile storag.e

"Kami juga akan melakukan inspeksi terhadap kelayakan sarana dan prasana (sarpras) TBBM (pipa, tangki dsb), sarpras SPBU, mobil tangki dan kesehatan awak mobil tangki selama periode Satgas RAFI," tutupnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved