Berita Surabaya

Pakar Ekonomi Internasional Sebut Kerja Sama Indonesia-Tiongkok Bisa Bikin Ekonomi Negara Kuat

Kerja sama antara pemerintah Indonesia dan Tiongkok telah membawa beberapa kemajuan dalam hal perekonomian Indonesia.

Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: irwan sy
Dok Pribadi Murpin Josua
Pakar ekonomi internasional sekaligus Guru Besar Universitas Ciputra Surabaya, Prof Dr Murpin Josua Sembiring MSi. 

SURYA.co.id | SURABAYA - Kerja sama antara pemerintah Indonesia dan Tiongkok telah membawa beberapa kemajuan dalam hal perekonomian Indonesia.

Pakar ekonomi internasional sekaligus Guru Besar Universitas Ciputra Surabaya, Prof Dr Murpin Josua Sembiring, mengungkapkan agar sebaiknya arah sinergi Indonesia dengan Tiongkok fokus saja pada tujuh sektor industri utama untuk pengembangan, yaitu makanan dan minuman, tekstil dan busana, otomotif, kimia, elektronik, farmasi, dan alat Kesehatan dengan skema yang saling menguntungkan jangka panjang.

"Kita berharap Pemerintah Tiongkok dan pengusahanya mau menyesuaikan strategi 10 Peta Jalan Indonesia mencapai posisi 5 besar kekuatan ekonomi dunia tahun 2045," ungkap pria yang juga menjabat sebagai Ketua DPD Persatuan Guru Besar Indonesia (Pergubi) Propinsi Jawa Timur.

Peta tersebut di antaranya yaitu yang pertama melakukan perbaikan Alur Aliran Barang dan Material.

Dengan demikian akan meningkatkan efisiensi dalam rantai pasokan dengan mengoptimalkan alur produksi, distribusi, dan logistik.

Kedua, Peta Jalan Zona Industri Komprehensif dan Lintas Industri.

Ketiga, Standar Keberlanjutan.

Keempat, Pemberdayaan Industri Kecil dan Menengah (IKM).

Kelima, Infrastruktur Digital Nasional dengan menguatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk mendukung transformasi digital.

Keenam, menarik minat Investasi.

Ketujuh, peningkatan kualitas sumber daya manusia dengan mengembangkan tenaga kerja yang terampil dan terlatih dalam teknologi digital.

Delapan, pembangunan ekosistem inovasi dengan kolaborasi industri, perguruan tinggi, dan lembaga riset untuk menghasilkan inovasi.

Sembilan, Insentif untuk Investasi Teknologi, dengan memberikan insentif bagi perusahaan yang mengadopsi teknologi canggih.

Terakhir yaitu harmonisasi aturan dan kebijakan dengan memastikan kebijakan dan regulasi yang mendukung transformasi industri 4.0.

"Dengan strategi 10 peta jalan di atas, saya yakin Indonesia optimis menjadi salah satu dari 5 Negara kekuatan ekonomi dunia pada tahun 2045 (Indonesia emas) seperti yang sudah di prediksi oleh lembaga-lembaga riset dunia yang kredible," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved