Bermula dari Komunitas, WPI Rayakan 10 Tahun dengan Bertransformasi Menjadi Perusahaan

Komunitas agen properti World Property Insight (WPI) merayakan 10 tahun dengan bertransformasi menjadi PT World Property Insight

SURYA.co.id/Sri Handi Lestarie
LAUNCHING - Dari kiri ke kanan, Henry Nugroho bersama Erika Lee dan Charlie Lim, Yenny Hendrawati serta Bambang Budiono, saat launching PT WPI. Mereka merupakan para pemegang saham dari perusahaan yang dibentuk setelah 10 tahun sebagai komunitas. 

SURYA.CO.ID, SURABAYA – Komunitas agen properti World Property Insight (WPI) merayakan 10 tahun perjalanannya dengan bertransformasi menjadi PT World Property Insight.

Perubahan ini diiringi dengan pengumuman struktur organisasi baru yang melibatkan lima pemegang saham, yaitu Bambang Budiono, Henry Nugroho, Charlie Lim, Yenny Hendrawati dan Erika Lee.

“Transformasi ini merupakan langkah strategis untuk menjadikan WPI lebih profesional dan berkelanjutan. Kami ingin komunitas ini menjadi rumah besar bagi para agen properti, bukan hanya sebagai tempat mencari peluang bisnis, tetapi juga sebagai pusat pembelajaran dan pengembangan diri,” kata Charlie Lim, salah satu pemegang saham PT World Property Insight, di Surabaya, Rabu (10/9/2025).

Sebagai PT, WPI menegaskan misi utamanya. Pertama, membantu agen properti dalam penjualan proyek lokal maupun internasional.

"Kedua, membekali anggota dengan training, edukasi, dan product knowledge dan ketiga, menjadi wadah kolaborasi strategis antara agen dan developer," jelas Charlie.

Dengan struktur baru ini, pihaknya optimistis WPI dapat memperluas kolaborasi dengan lebih banyak developer, baik di Indonesia maupun internasional.

"Tujuan kami sederhana, membantu teman-teman agen meningkatkan kapasitas sekaligus hasil penjualan mereka,” tambah Bambang Budiono, Managing Director PT World Property Insight.

Dengan langkah ini, WPI berharap dapat semakin memperkuat ekosistem industri properti Indonesia sekaligus memperluas jaringan internasional.

WPI adalah komunitas agen properti yang berdiri sejak 2015.

Saat ini memiliki hampir 1.000 agen aktif, WPI berperan sebagai platform kolaborasi untuk memasarkan proyek properti lokal dan internasional, sekaligus memberikan pelatihan dan edukasi bagi para agen dari berbagai macam brand.

Henry menambahkan, saat ini industri properti sedang  dalam kondisi menantang.

"Tidak hanya pasar domestik tapi juga global. Ada banyak tantangan ditengah adanya permintaan yang tinggi untuk segmen menengah ke atas, terutama konsumen lokal Indonesia untuk produk properti di luar negeri," tambah Henry.

Charlie mengakui hal tersebut, dan menyatakan bila saat ini minat konsumen Indonesia pada produk properti diluar negeri sedang ada peningkatan. Terutama di Australia dan Malaysia.

"Ada banyak alasan bagi warga Indonesia yang beli properti di dua negara tersebut. Diantaranya untuk anak-anaknya yang akan sekolah disana atau untuk tempat tinggal saat pensiun nanti. Termasuk alasan untuk investasi jangka panjang," terang Charly.

Mereka sepakat kinerja properti secara unit memang lebih kecil untuk segmen menengah ke atas, namun secara nilai cukup besar, bila dibandingkan dengan produk segmen menengah ke bawah.

"Jadi kami, para komunitas agen properti ini masih punya peluang yang besar di sektor ini. Tinggal mengupdate kemampuan dan hal yang baru sebagai penunjang tumbuh positif," pungkas Charlie.

BACA BERITA SURYA.CO.ID LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved