Berita Ponorogo

Pasien DBD di RSUA Ponorogo Mulai Meningkat, Permintaan Trombosit di PMI Naik

Permintaan trombosit di Palang Merah Indonesia (PMI) Ponorogo meningkat pada Maret 2024 ini.

Penulis: Pramita Kusumaningrum | Editor: irwan sy
ist
Petugas PMI Ponorogo memperlihatkan stok trombosit. 

SURYA.co.id, PONOROGO - Permintaan trombosit di Palang Merah Indonesia (PMI) Ponorogo meningkat pada Maret 2024 ini.

Dalam sebulan permintaan trombosit dalam sebulan biasanya 50-60 kantong trombosit, namun pada awal Maret, hingga tanggal 6 Maret 2024 ini, PMI Ponorogo sudah mengeluarkan 25 kantong.

“Jadi memang dari hari hari ini terhitung masuk bulan Maret masuk tanggal 6 ada kencenderungan mengalami kenaikan permintaan trombosit,” ungkap ketua PMI Ponorogo, Luhur Karsanto, Rabu (6/3/2024).

Luhur mengaku bahwa permintaan trombosit ini kemudian dikoordinasikan dengan pihak Rumah Sakit (RS).

Dari pihak mengaku bahwa memang sedikit banyak mengalami permintaan dari tempat perawatan RS.

“Jadi begini, satu bulan antara 50 sampai 60 kantong trombosit. Tapi hari ini baru hari ke 6 Maret, sudah sampai 25 kantong,” tambah Luhur.

Dia tetap optimistis ketersediaan trombosit tetap ada. Lantaran PMI tidak hanya menunggu para pendonor untuk dayang ke gedung PMI di Jalan dr Sutomo.

“Kami juga jemput bola, kami datang ke lokasi-lokasi yang ada acara. Kami kerjasama juga dengan pihak-pihak lain,” papar mantan Sekretaris Daerah ini.

Ditanya, dengan meningkatnya permintaan trombosit, apakah karena pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) meningkat, Luhur mengaku bukan kewenangannya.

“Tapi yang bisa digarisbawahi adalah trombosit merupakan kompenen darah untuk menanggulangi DBD,” pungkasnya.

Sebelumnya, Rumah Sakit Umum Aisyiyah (RSUA) mulai merawat pasien DBD.

“Kasus DBS, mulai ada peningkatan Januari hingga sekarang (Maret),” ungkap Humas RSUA Ponorogo, Moh Arbain, Selasa (5/4/2024).

Menurutnya, secara total untuk yang dirawat itu 20 pasien. Rinciannya adalah DF sebanyak 6 pasien dan Demam Berdarah Dengue (DB) ada 13 pasien dan 1 dengue shock syndrome (DSS).

“Dari 20 pasien itu, 3 pasien adalah warga Kabupaten Wonigiri, Jawa Tengah,” kata Arbain.

Dari 20 pasien ada yang harus dirawat di ICU (intensive care unit) adalah 1 pasien.

Pasien tersebut mengalami pendarahan atau biasa disebut dengue shock syndrome (DSS).

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved