Berita Kota Kediri

Keteladanan M Yasin, Polisi Pertama Bergelar Pahlawan Nasional Yang Diteliti STIK Lemdiklat Polri

M Yasin adalah turunan keenam dari Raja Bone ke-22, Sultan Abdul Razak Jalaludin, yang merupakan keturunan dari Rasulullah

Penulis: Didik Mashudi | Editor: Deddy Humana
surya/didik mashudi
Tim STIK Lemdiklat Polri melakukan penelitian keteladanan Komjen Pol M Yasin sebagai pahlawan nasional di Gedung Rupatama Polres Kediri Kota, Jalan KDP Slamet, Kota Kediri, Rabu (6/3/2024). 

SURYA.CO.ID, KOTA KEDIRI - Institusi Kepolisian juga memiliki pahlawan dan tokoh panutan yang berperan penting bagi kewibawaan instusi penegak hukum, yaitu Komjen Pol M Yasin.

Sampai Tim STIK Lemdiklat Polri melakukan penelitian keteladanan Komjen Pol M Yasin sebagai pahlawan nasional di Gedung Rupatama Polres Kediri Kota, Jalan KDP Slamet, Kota Kediri, Rabu (6/3/2024).

Tim STIK Lemdikat Polri dipimpin Kombes Arnapi SH, MHum bersama anggota tim Kombes Pol Yustinus Setyo, Kombes Pol Faizal, Prof. Dr. Lindrianasari, Pembina TK. Vita Mayastrinasari, Pembina Benyamin Lufp dan AKP Pandu pendamping dari Polda Jatim.

Turut hadir dalam kegiatan itu Kapolres Kediri Kota, AKBP Bramastyo Priaji beserta para kasat opsnal serta tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh budaya.

Dalam penelitian ini dilaksanakan juga sosialisasi penayangan video singkat yang mengisahkan perjalanan hidup dan perjuangan M Yasin, seorang pejuang yang lahir di Bau-Bau, Sulawesi Tenggara pada 9 Juni 1920.

M Yasin adalah turunan keenam dari Raja Bone ke-22, Sultan Abdul Razak Jalaludin, yang merupakan keturunan dari Rasulullah Muhammad SAW.

Ayah M Yasin yang merupakan seorang saudagar dari Bone, yang merantau ke Buton dan menjadi pedagang kelontong di Jawa Timur setelah ibunya meninggal. M Yasin kemudian disekolahkan di Makassar oleh pamannya dan menjadi seorang polisi, meskipun cita-citanya sebenarnya ingin menjadi penerbang.

Yasin menunjukkan kecemerlangannya dalam kepolisian, baik pada masa pendudukan Belanda, Jepang, maupun setelah kemerdekaan. Pada 5 November 2015, ia dianugerahi gelar pahlawan nasional dan menjadi polisi pertama dalam sejarah Republik Indonesia yang ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional.

Yasin juga memiliki peran penting dalam perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia. Ia menjadi komandan tokoh BPUPKI di Surabaya, yang merupakan satu kesatuan politik yang dibentuk pada masa pendudukan Jepang.

Selain itu ia terlibat dalam pertempuran di Surabaya setelah proklamasi kemerdekaan, yang memelopori kesadaran akan kemampuan diri sendiri dan identitas bangsa serta membangkitkan militansi pemuda-pemuda di Surabaya.

Yasin juga diakui sebagai pendiri Brimob, yang merupakan kesatuan polisi khusus, dan turut berperan dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan, termasuk dalam menghadapi Agresi Militer Belanda, membantu penanggulangan gerakan APRA dan gerakan separatis lainnya seperti Gerakan Darul islam.

"Keteladanan dari Komjen M Yasin bisa mengajarkan banyak nilai-nilai kepahlawanan dan dedikasi seorang polisi dalam berjuang mengorbankan hidupnya untuk kepentingan negara dan bangsanya," kata Kapolres Kediri Kota, AKBP Bramastyo Priaji dalam sambutannya.

Kapolres juga mengajak seluruh peserta untuk tetap menjaga semangat kebersamaan dalam mengikuti kegiatan penelitian serta menjadikan momentum ini sebagai titik tolak untuk menciptakan perubahan positif bagi kemajuan institusi Polri. ****

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved