Menelisik Kode Alam Semesta: Bismillah, 168

Angka 168 tidak hanya dapat kita temukan dalam wawasan spiritualistik (kebatinan) tapi juga hingga dalam dunia kuantum.

Editor: irwan sy
ist
Kehadiran Angka 168 di alam semesta bisa dikatakan contoh penting keindahan ciptaan Allah dalam alam semesta ini. 

Penulis: Doddy Hernanto atau Mr D,
seniman dan inovator QR Art

SURYA.co.id - Di masa modern ini, kita mengenal 168 sebagai jumlah jam dalam seminggu (7x24).

Menjadi judul buku Laura Vanderkam, '168 Hours', yang terbit di sekitar tahun 2010.

Lalu dari manakah sesungguhnya pemahaman 168 ini berasal?

Dalam artikel 'Semesta Simetris dan Kode 369 dari Nikola Tesla' mengulas aspek ke simetrisan yang disenangi oleh para Fisikawan karena merefleksikan keindahan estetis.

Seorang ahli fisika teoretis biasanya menguatkan antena intuisinya ke arah aspek ini dalam kontemplasinya mencermati alam semesta.

Paul AM Dirac (1902–1984) pemenang hadiah Nobel tahun 1933  melihat peran keindahan dalam sains sebagai pusat evaluasi teori.

Bagi Dirac, keindahan adalah ciri dari teori fisika yang baik.

Dalam 'The Evolution of the Physicist’s Picture of Nature', Dirac berargumen bahwa 'tampaknya salah satu fitur mendasar dari alam adalah bahwa hukum fisika dasar dijelaskan dalam kerangka teori matematika yang sangat indah'.

Di tempat lain dia berkata 'Hukum fisika harus memiliki keindahan matematis'.

Yang tampak terlewatkan dalam penjelasan Dirac ketika mengatakan keindahan adalah ciri dari teori fisika yang baik adalah bahwa: keindahan itu sifatnya elegan (rapi, anggun dan luwes) dalam kesederhanaan.

Kehadiran Angka 168 di alam semesta bisa dikatakan contoh penting–kalau bukan yang utama–keindahan ciptaan Allah dalam alam semesta ini.

Angka 168 tidak hanya dapat kita temukan dalam wawasan spiritualistik (kebatinan) tapi juga hingga dalam dunia kuantum.

Para Fisikawan mungkin tidak tertarik mengamati dan mempertanyakan: mengapa pada tingkat partikel fundamental hanya ada 1 Higgs Boson, 6 Quarks, dan 8 Gluon yang berinteraksi.

Ada juga 6 Lepton tapi, keluarga lepton tidak berinteraksi dengan Gluon.

Hanya keluarga Quarks saja di antara semua partikel fundamental yang berinteraksi dengan 4 gaya fundamental.

Hanya Quark saja yang berinteraksi denga gaya kuat (strong forces) yang dimediasi Gluon.

Dan ini yang menentukan jalan cerita formasi 1-6-8 dalam dunia kuantum.

Dalam bentuk sajak mungkin kisahnya seperti ini: Sang Satu (Higgs Boson) memberi arti (massa) kepada Sang Enam (Quark)–Sang Delapan (Gluon) lalu datang mengikat.

Menariknya, setelah Gluon bekerja mengikat Quark dan menghadirkan Proton dan Neutron sebagai partikel inti atom, kita kembali menemukan angka 168 walaupun 'tidak lagi utuh' pada nilai konstanta massa Proton dan massa Neutron.

Demikianlah, 168 tidak saja tampak sebagai total durasi menit (waktu akhirat) seluruh kehidupan Adam dan anak cucunya di dunia tetapi, juga tampak pada elemen dasar yang menyusun alam semesta–yang berarti menyusun ruang-waktu itu sendiri.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved