Kasus Carok di Bangkalan
Peragakan 38 Adegan Carok di Bangkalan, Tersangka Hasan Lompat dari Motor Sambil Berteriak
Sebelum perkelahian menggunakan senjata tajam itu terjadi, Hasan pada adegan ke-18 masih sempat sungkem kepada ibunya sebelum kembali ke lokasi.
Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Cak Sur
Di satu sisi, Hasan adegan ke-33 terlibat duel satu lawan satu dengan korban MTD.
Sementara pada adegan ke-34, sedang berlangsung duel satu lawan satu antara Wardi dengan korban NJR (42), warga Desa Larangan Timur, Kecamatan Tanjung Bumi.
Sebelum perkelahian menggunakan senjata tajam itu terjadi, Hasan pada adegan ke-18 masih sempat sungkem kepada ibunya sebelum kembali ke lokasi.
Itu terjadi setelah Hasan pulang untuk mengambil dua bilah celurit, meladeni tantangan carok dari korban MTJ.
Dalam perjalan pulang, Hasan berpapasan dengan adiknya, Wardi.
“Gelar rekonstruksi berupaya untuk mengembalikan peristiwa, menjadi peristiwa diulang kembali atas permintaan JPU (jaksa penuntut umum) untuk mengetahui secara persis peristiwanya,” ungkap Wakapolres Bangkalan Kompol Andi Febrianto di lokasi reka ulang, jalur kembar Ring Road Barat, Kota Bangkalan.
Pertemuan antara Hasan dengan kedua korban kakak beradik, MTJ dan MTD awalnya tanpa sengaja.
Pada adegan ke-1 dan ke-2 digambarkan, Hasan menghentikan laju motornya di depan sebuah gardu atau pos kamling, menunggu warga lainnya untuk pergi bersama ke acara tahlilan, sekitar pukul 18.00 WIB.
Kemudian pada adegan berikutnya, muncul sepeda motor matik yang ditumpangi dua korban kakak beradik, MTD (26) sebagai pengendara dan MTJ (45) di posisi jok belakang. Keduanya merupakan warga Desa Larangan Timur, Kecamatan Tanjung Bumi.
Pada adegan ke-4, cekcok antara tersangka Hasan dan korban MTJ mulai terjadi.
Keduanya sama-sama dalam posisi saling berhadapan. Korban merasa tersinggung sambil berucap, “Arapah mik ros-orosen keparlonah oreng” (apa kok ngurus keperluan orang lain)”.
Kalimat tersebut dilontarkan korban MTJ, karena merasa tersinggung setelah Hasan yang awalnya sekedar menyapa dan menanyakan ihwal tujuan korban melintas bersama adiknya, MTD.
Korban MTJ kemudian mulai memegang kerah baju tersangka dan menampar pipi tersangka dengan tangan kiri.
Upaya menampar yang kedua gagal, setelah tersangka Hasan memegang tangan korban.
Melihat itu, adik korban MTD menghunus dan hendak melayangkan sabetan celurit, namun Hasan memegang tangan MTD.
“Rekonstruksi ini berupaya agar membuat lebih terang lagi tindak pidana yang terjadi. Apakah ada pelaku lain, bb lain, termasuk apakah ada saksi lain. Sebenarnya untuk lebih membuat kembali terang, memperjelas hingga benderang peristiwa itu, ada 38 adegan yang diperagakan,” pungkas Andi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.