Berita Viral
Biodata Brigjen TNI Edwin Sumantha yang Bela Mayor Teddy di Polemik Teguran ke Dokter, Eks Kopassus
Brigjen TNI Edwin Adrian Sumantha atau Brigjen TNI Edwin Sumantha, Kepala Biro Humas (Karo Humas) Setjen Kemhan yang membela ajudan Prabowo Subianto,
SURYA.CO.ID - Inilah sosok Brigjen TNI Edwin Adrian Sumantha atau Brigjen TNI Edwin Sumantha, Kepala Biro Humas (Karo Humas) Setjen Kemhan yang membela ajudan Prabowo Subianto, Mayor Teddy Indra Wijaya terkait polemik teguran ke Kolonel dr. Gunawan Rusuldi.
Polemik teguran Mayor Teddy ke Dokter Gunawan itu mencuat setelah video yang merekam momen itu viral di media sosial.
Dalam video itu tampak Mayor Teddy Indra Wijaya bersama Prabowo Subianto sedang mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam sebuah kegiatan di sebuah rumah sakit.
Saat Presiden Jokowi melintas, tampak seorang dokter yang kemudian dipegang tangannya oleh Mayor Teddy.
Mayor Teddy kemudian tampak mengatakan sesuatu kepada dokter tersebut yang belakangan diketahui berpangkat kolonel.
Baca juga: Pembelaan Kemhan Soal Sikap Mayor Teddy Tegur Dokter hingga Viral, Tak Pandang Pangkat: Sesuai SOP
Setelah itu, dokter tersebut tampak langsung terdiam dan bersandar ke dinding setelah ditegur Mayor Teddy.
Video tersebut lantas viral dan menjadi perbincangan warganet di media sosial.
Sebagian warganet menilai sikap Mayor Teddy berlebihan dan arogan kepada seniornya meski saat itu ia dan Prabowo sedang mendampingi presiden.
Apalagi setelah diketahui bahwa dokter Gunawan yang ditegur itu berpangkat lebih tinggi dari Mayor Teddy.
Dokter Gunawan juga pernah berdinas di Komando Pasukan Khusus (Kopassus).
Saat ini dia menjabat sebagai Kepala RS Pusrehab Kemhan sejak Mei 2023.
Dokter lulusan Spesialis Obstetri dan Ginekologi di Universitas Airlangga juga merupakan anggota Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) dan Dokter Kandungan Konsultan Onkologi Ginekologi yang berpraktik di RS YPK Mandiri.
Menanggapi video viral tersebut, Kepala Biro Humas (Karo Humas) Setjen Kemhan Brigjen TNI Edwin Adrian Sumantha mengakui video tersebut terkait kegiatan Presiden RI yang didampingi oleh Menhan pada saat berkeliling melihat fasilitas RSPPN Panglima Besar Soedirman beberapa waktu yang lalu.
Ia menjelaskan Mayor Teddy selaku Ajudan Menhan pada saat itu sedang menyampaikan SOP (Standard Operational Procedure) keprotokolan kepada dr Gunawan Rusuldi selaku Kepala Rumah Sakit.
"Dihadapkan pada situasi dan kondisi di mana lorong jalan sempit dan terbatas, sementara banyak pejabat negara terutama Presiden dan Menhan yang melaluinya secara bersamaan, maka apa yang dilakukan oleh Mayor Teddy masih sesuai dengan SOP yang berlaku," kata Edwin ketika dihubungi Tribunnews.com pada Jumat (23/2/2024).
Lalu, siapakah Brigjen TNI Edwin Sumantha?

Brigjen TNI Edwin Sumantha lahir di Jakarta pada 23 Oktober 1975.
Perwira tinggi TNI jebolan Pasukan Elite Kopassus ini sebelum menjadi Kabiro Humas Setjen Kemhan, dia bertugas sebagai Komandan Resimen Candradimuka Akademi TNI.
Sebagai informasi, Resimen Chandradimuka Akademi TNI adalah Badan Pelaksana Pendidikan Integrasi TNI – Polri Tahap I serta Pendidikan Integratif TNI Tahap II, yang terdiri dari 3 (tiga) Batalyon Taruna dan 1 (satu) Detasemen Taruni.
Dalam Pendidikan Integrasi TNI – Polri Tahap I, Menchandra bertugas menggembleng dan membentuk Calon Prajurit Taruna (Capratar) menjadi Pratar Akademi TNI dan Calon Bhayangkara Taruna (Cabhatar) menjadi Bhatar Akademi Kepolisian selama 3 (tiga) bulan.
Selanjutnya para Pratar Akademi TNI masih akan mengikuti pendidikan lanjutan tahap ke-2 selama 3 bulan di Menchandra Akademi TNI sebagai bekal untuk melanjutkan pendidikan kematraan di Akademi Angkatan.
Brigjen Edwin Sumantha adalah perwira lulusan Akabri 1997.
Selepas dari Akademi Militer, dia bergabung menjadi personel Komando Pasukan Khusus (Kopassus).
Sejak tahun 1998 sampai dengan tahun 2011, mengabdi di Grup-4 Kopassus yang kini telah berganti nama menjadi Grup-3 Kopassus.
Pada akhir tahun 2011 hingga November 2012 Edwin berdinas di Makopassus sebagai Pabandya Lidgal Sintel Kopassus.
Selanjutnya Edwin menjabat sebagai Danyon 31 Grup 3 Kopassus dan kemudian menjabat Komandan Pengamanan Pribadi Presiden RI (Paspampres).
Pada Juli 2014 Edwin pernah menjabat sebagai Dandim 0501 Jakarta Pusat.
Selanjutnya menjabat sebagai Kepala Staf Brigade Infanteri 1 Pengaman Ibu kota/Jaya Sakti Kodam Jaya.
Kemudian ia dipercaya oleh Pimpinan TNI AD untuk menjabat kembali sebagai Dandim 0501 Jakarta Pusat.
Edwin adalah perwira yang pertama kali dan satu-satunya yang berhasil menjabat Dandim di Jakarta Pusat sebanyak dua kali.
Edwin juga pernah menjadi Ajudan Wakil Presiden RI (2018-2019).
Berikut riwayat karir militer:
Letnan Dua s/d Letnan Satu
- Pama Pussenif
- Pama Kopassus
- Dantim 4 Den 2 Yon 33 Grup 3 Kopassus
- Kaur Siapsat Sops Kopassus
- Pa Intel Sintel Grup 3 Kopassus
Kapten
- Dantim 2 Den 1 Yon 33 Grup 3 Kopassus
- Danden 1 Yon 31 Grup 3 Kopassus
- Wadanyon 31 Grup 3 Kopassus
Mayor
- Pamen Kopassus (Sesko Luar Negeri)
- Pabandya Lid/Gal Sintel Kopassus
- Danyon 31 Grup 3 Kopassus
- Dandenpampri Presiden RI Paspampres
Letnan Kolonel
- Dandim 0501/BS Jakarta Pusat Kodam Jaya (2014-2015)
- Kasbrigif 1 Pengaman Ibu kota/Jaya Sakti Kodam Jaya (2015-2017)
Kolonel
- Dandim 0501/BS Jakarta Pusat Kodam Jaya (2017-2018)
- Ajudan Wakil Presiden RI (2018-2019)
- Pamen Mabesad (2019)
- Asintel Kasdam III/Siliwangi (2019-2020)[16]
- Dosen/Patun Sesko TNI (2020-2022)
- Komandan Resimen Candradimuka Akademi TNI (2022-2023)
Brigjen
- Kepala Biro Humas Setjen Kemhan RI (2023-Sekarang)
Pendidikan
Edwin telah mengikuti pendidikan pengembangan umum mulai dari Pendidikan Sarcab Hub, Sarcabif, Selapaif hingga mengikuti Sesko di Selandia Baru (New Zealand Joint Command and Staff Course No.52) pada tahun 2011 yang diikuti oleh perwakilan dari 12 Negara.
Selanjutnya ia juga telah menamatkan Kursus Danyon dan Dandim.
Sedangkan pendidikan pengembangan spesialisasi yang pernah ditempuh adalah Pendidikan Para, Komando, Sandi Yudha, Jumping Master, Sarpa Intel TNI, Intel Analis dan pendidikan lain yang berkaitan dengan Misi Operasi Pemeliharaan Perdamaian PBB.
Pendidikan umum tertinggi yang diselesaikannya adalah Post Graduate Diploma of Art dari Massey University, Selandia Baru.
Sebagai seorang prajurit Kopassus, melengkapi dan mengasah kemampuannya dengan melaksanakan berbagai tugas operasi militer.
Dia pernah bertugas di daerah konflik Papua, Aceh dan juga pernah bertugas di bawah bendera PBB sebagai Pengamat Militer (Military Observer) di Georgia, Eropa Timur.
Berikut riwayat pendidikan militer:
- Akademi Militer (1997)
- Pendidikan PARA
- Sekolah Dasar Kecabangan Infanteri
- Sekolah Dasar Kecabangan Perhubungan
- Komando
- Kursus Sandi Yudha
- Sekolah Lanjutan Perwira Infanteri I
- Pendidikan Lanjutan Perwira II
- Pendidikan Jumping Master
- Pendidikan Dasar Perwira Intel TNI
- Pendidikan Intel Analis
- Kursus Komandan Batalyon
- Kursus Komandan Kodim
- New Zealand Joint Command and Staff Course No.52 (2011)
- Dikreg Sesko TNI (Lulusan Terbaik Dikreg XLVII Ta. 2020)
- Joint & Combined Warfighting School, JFSC National Defense University USA (Karya Tulis Terbaik)
Edwin Sumantha pernah meraih penghargaan dalam Lomba Karya Tulis yang diikuti oleh seluruh perwira TNI AD.
Karya Tulis tersebut merupakan hasil observasinya selama bertugas menjadi Komandan Komando Distrik Militer (Dandim) Jakarta Pusat.
(tribunnews/wikipedia/berbagai sumber)
Brigjen TNI Edwin Adrian Sumantha
Brigjen TNI Edwin Sumantha
Mayor Teddy Indra Wijaya
Mayor Teddy Ajudan Prabowo
Kolonel dr. Gunawan Rusuldi
SURYA.co.id
surabaya.tribunnews.com
Sebelum Ceraikan Azizah Salsha, Pratama Arhan Pernah Dapat Pesan Andre Rosiade Soal Komitmen |
![]() |
---|
Rekam Jejak Asep Japar Bupati Sukabumi yang Disentil Dedi Mulyadi, Susah Dihubungi Gubernur Jabar |
![]() |
---|
Sosok Rohmat Pelaku Penculikan dan Pembunuhan Bos Bank Plat Merah, Spesialis IT dan Memata-matai |
![]() |
---|
Rekam Jejak Bambang Tri Mulyono yang Akhirnya Bebas, Dipenjara Gegara Tudingan Ijazah Palsu Jokowi |
![]() |
---|
Gelagat Eras Penculik Bos Bank Plat Merah Usai Ditangkap, Kini Mewek di Hadapan Polisi, Minta Maaf |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.