Berita Pasuruan
Pasuruan Siaga Wabah PMK Jilid II Lebih Ganas, 31 Sapi Hanya Sakit Panas dan Esoknya Sudah Mati
sapi yang mati tidak menunjukkan gejala yang membahayakan seperti kuku yang terlepas atau mulut yang berbusa
Penulis: Galih Lintartika | Editor: Deddy Humana
SURYA.CO.ID, PASURUAN - Mereda setelah sempat melanda Jatim setahun lalu, ancaman wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada ternak sapi, kembali mengancam Kabupaten Pasuruan. Pemda sudah memberikan kode merah terhadap kasus PMK yang mulai menyebar beberapa waktu terakhir.
Dalam waktu 7 hari. terhitung 14-20 Pebruari 2024 sudah ada 145 laporan penyebaran kasus PMK. Dari jumlah tersebut, 31 ekor sapi di antaranya dilaporkan mati.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Pasuruan, Ainur Alfiah mengaku laporan perkembangan PMK ini memang mengejutkan. Menurut Ainur, mulai Mei tahun 2023 hingga di penghujung tahun, tidak ada laporan sapi terinfeksi PMK alias zero reported.
“Apalagi banyak sapi yang mati tanpa diawali gejala seperti awal kasus PMK tahun 2022 lalu. Ini yang membahayakan,” kata Ainur, Kamis (22/2/2024).
Ainur menyampaikan, sapi yang mati tidak menunjukkan gejala yang membahayakan seperti kuku yang terlepas atau mulut yang berbusa. Sebaliknya sapi hanya sakit panas satu hari, kemudian keesokan paginya ditemukan mati tanpa diikuti tanda-tanda lain.
Alfiah menduga, PMK kali ini lebih ganas dari penularan pada awal kasus dua tahun lalu. Faktornya bermacam-macam, bisa karena virus bermutasi dan lainnya.
"Dugaan kami, virus ini sudah bermutasi sehingga sangat kebal dengan obat-obatan yang biasanya diberikan atau vaksin, makanya sangat ganas," jelasnya.
Dari 31 ekor sapi yang mati, paling banyak kasusnya di Kecamatan Prigen sampai 13 ekor, dan di Kecamatan Pandaan ada 8 ekor mati. Sedangkan di Sukorejo ada 6 ekor, Gempol 3 ekor dan Rembang 1 ekor.
Ainur mengaku masih memantau perkembangan kasus ini. Disampaikannya, dinas sudah menerjunkan tim untuk melakukan mitigasi di setiap kecamatan. Bahkan tim Dinas Peternakan siap turun jika dibutuhkan.
PJ Bupati Pasuruan, Andriyanto meminta para peternak meningkatkan kewaspadaan pada sapi yang dalam kondisi sehat maupun kurang sehat. “Saya minta peternak untuk semakin waspada. Teliti setiap ternak yang dimiliki. Kalau ada tanda-tanda sakit, segera laporkan,” ujar Andriyanto.
Andriyanto juga sudah mengintruksikan agar stok obat-obatan dan vaksin tetap tersedia. Terutama di wilayah-wilayah yang tinggi populasi sapinya.
Ia menyebut, ada beberapa tindakan yang dilakukan, seperti penyemprotan desinfektan, pengawasan lalu lintas ternak dan pengecekan kondisi sapi. ****
Penyakit Mulut dan Kuku (PMK)
kasus PMK kembali serang sapi di Pasuruan
Mitigasi ancaman wabah PMK di Pasuruan
serangan PMK pada sapi kembali terjadi
ciri sapi terjangkit PMK
mutasi virus PMK lebih ganas
Taruna Taruni SMAN 3 Taruna Angkasa Ikuti Wiyata Manggala Nagara di Purwodadi Pasuruan |
![]() |
---|
Pasangkan Sepatu ke Para Siswa, Khofifah Bawa Keceriaan di Tengah Banjir di Rejoso Pasuruan |
![]() |
---|
Peringatan Hari Disabilitas Internasional di Kota Pasuruan : Pererat Silaturahmi dan Beri Motivasi |
![]() |
---|
Mensos Gus Ipul Gugah Semangat Solidaritas dan Kesetiakawanan Sosial Ribuan Pemuda |
![]() |
---|
Mas Rusdi Resmikan New CLG di Pasuruan, Bupati Terpilih Ingin Datangkan Lebih Banyak Investor |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.