Berita Lamongan

Penyakit Blas Serang Tanaman Padi di Lamongan, Petani : Dibasmi dengan Beragam Obat, Tak Berhasil

Usia padi yang diserang penyakit blas rata-rata baru dua bulan. Penyakit blas adalah penyakit bercak daun pada tanaman padi.

Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Titis Jati Permata
surya.co.id/hanif manshuri
Petani di Kecamatan Tikung menunjukkan tanaman padinya yang diserang penyakit blas, Minggu (18/2/2024) 

SURYA.CO.ID, LAMONGAN - Disaat harga beras terus naik, tanaman padi di Lamongan diserang penyakit blas.

Usia padi yang diserang penyakit blas rata-rata baru dua bulan. Penyakit blas adalah penyakit bercak daun pada tanaman padi.

Muncul penyakit blas tersebut disebabkan oleh yang cendawan Pyricularia oryzae.

Penyakit blas yang menyerang hektaran tanaman padi di Lamongan ini mulai menggejala sejak 15 hari terakhir.

"Petani sudah berusaha membasmi dengan bermacam obat, sepertinya tidak berhasil, " ungkap seorang petani, Atim (46) warga Desa Pengumbulanadi Kecamatan Tikung, Minggu (18/2/2024).

Penyakit blas ini, katanya, tidak muncul bercak pada daun padi, namun penyakit ini juga menyerang pelepah, batang dan bulir padi.

Atim dan para petani di wilayah Selatan Lamongan memperkirakan petani akan mengalami gagal panen.

"Otomatis produksinya juga menurun," ungkapnya.

Padahal mereka berharap masih bisa menikmati harga gabah tinggi yang berlaku sekarang ini yakni, Rp 8.500 per kilo.

Mereka berharap Pemerintah Daerah Lamongan bisa membantu mengatasi persoalan penyakit blas yang saat ini menyerang tanaman padi di Lamongan.

Penyakit blas yang menyerang tanaman padi milik petani ini sudah terjadi sejak 15 hari terakhir dan akibatnya petani terancam gagal panen.

Para petani sudah mengeluarkan biaya ekstra untuk mengatasi penyakit blas yang sampai hari ini masih menyerang.

Di Desa Pengumbulanadi misalanya, setidaknya ada puluham hektare tanaman padi berusia 2 bulan terserang penyakit blas yang membuat hamparan tanaman padi bijinya kering.

Menurut petani, penyakit blas terjadi akibat kurangnya air dan cuaca yang tak menentu yang membuat tanaman padi menjamur dan mengering.

"Tidak adanya hujan selama sepekan terakhir juga menjadi pemicu munculnya penyakit padi," kata Ahmad petani lainnya.

Musibah munculnya penyakit padi yang dikenal dengan penyakit blas itu hanya terjadi di Tikung, tapi juga muncul di kecamatan lain.

"Para petani terancam gagal panen, rugi pasti," katanya.

Petani berharap pemerintah bisa memberikan bantuan berupa obat-obatan serta pupuk untuk meminimalisir penyakit blas, agar tidak semakin meluas.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Kehutanan Lamongan, M. Wahyudi menanggapi munculnya penyakit blas yang menyerang tanaman padi mengatakan, pihaknya tetap mengupayakan bantuan obat-obatan untuk membasmi penyakit blas.

" Hama itu diupayakan untuk dilokalisir dengan cara dibasmi agar tidak menyebar," katanya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved