Grahadi

Pemprov Jatim

Dengan Kereta Listrik SRRL, Surabaya ke Sidoarjo Cukup 20 Menit Tanpa Hambatan

Proyek SRRL ini, akan menyediakan transportasi yang memberikan kepastian waktu dengan headway yang cukup singkat setiap 15 menit sekali.

Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Fatimatuz Zahro
Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Bappenas, Ervan Maksum saat diwawancara di Gedung Negara Grahadi, Kamis (8/2/2024). 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Bappenas Ervan Maksum menegaskan, bahwa proyek kereta listrik Surabaya Regional Railway Line (SRRL) dengan rute stasiun Sidoarjo ke stasiun Surabaya Gubeng, merupakan milestone dan fase pertama proyek besar Sustainable Urban Mobility Plan (SUMP) di wilayah Gerbangkertasusila. 

Bahkan, SRRL ini akan menjadi tulang punggung transportasi masyarakat yang sehari-harinya biasa bekerja atau bermobilitas di wilayah Surabaya-Sidoarjo. 

Proyek SRRL ini, akan menyediakan transportasi yang memberikan kepastian waktu dengan headway yang cukup singkat setiap 15 menit sekali. 

Menurut rencana, kereta listrik SRRL yang dibangun dengan anggaran Rp 3 triliun ini akan mampu mengantarkan masyarakat dari stasiun Sidoarjo ke stasiun Surabaya Gubeng dalam waktu 20 menit saja.

"Lintasan fase pertama memang dari Sidoarjo ke Gubeng. Tapi ini akan dilanjutkan hingga Pasar Turi. Jadi kalau kita tahu sekarang ada komuter yang bisa mengantar 7 ribu penumpang per hari, nanti dengan SRRL akan mampu mengantar 100 ribu per hari," kata Ervan saat diwawancara di Gedung Negara Grahadi, Kamis (8/2/2024). 

Sesuai timeline, kereta listrik ini baru akan dikomersilkan atau beroperasi secara komersil pada tahun 2029 mendatang. 

Dengan estimasi pengerjaan fisik tiga hingga empat tahun, maka mulai tahun ini proses realisasinya akan segera dikebut. 

"Tahun ini kami akan melakukan loan agreement. Keputusannya adalah pendanaan project ini adalah dari pemerintah pusat. Berupa pinjaman lunak dengan grass period selama pembangunan dengan tenor yang panjang. Ini yang mengambil loan adalah APBN. Ini juga adalah bentuk dukungan pemerintah pusat untuk Jatim," tegasnya. 

Pemprov Jatim sendiri nantinya, dikatakan Ervan, akan banyak membantu dalam urusan pembebasan lahan serta rekayasa perlintasan bidang. 

Semua Pemda yang terlintasi kereta listrik, juga dipastikan akan memiliki perannya masing-masing. 

"Jadi setelah ini, kami di tahun 2024 akan melakukan internasional bidding. Prosesnya kurang lebih enam bulan. Baru nanti perancangan pengerjaan," tegasnya. 

Lebih lanjut Ervan kemudian menegaskan juga, bahwa kereta listrik ini tidak akan menghapus komuter yang sudah ada. Melainkan akan dibangun double track yang akan dibangun di lahan PJKA. Kemungkinan di sisi timur rel eksisting. 

Kereta listrik ini, akan melintasi juga Jembatan Gubeng yang merupakan situs heritage. 

Kemarin, memang sempat berhembus kontroversi terkait tidak diperbolehkannya situs heritage ditambahkan properti untuk kereta listrik. 

"Kalau dikasih listrik harus dinaikkan atau diturunkan. Tapi ini sudah ketemu komprominya, jadi nanti sedikit naik atau turun sehingga bisa dilalui listrik," jelasnya. 

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved