Berita Ponorogo

Daftarkan Anak Sekolah Hanya Kedok, Alasan Emak Rampas Perhiasan Siswa TK di Ponorogo Bikin Jengkel

Dari keterangan yang dikorek penyidik, DS tidak hanya sekali tetapi sudah berkali-kali mencuri dengan modus berbeda-beda

Penulis: Pramita Kusumaningrum | Editor: Deddy Humana
Daftarkan Anak Sekolah Hanya Kedok, Alasan Emak Rampas Perhiasan Siswa TK di Ponorogo Bikin Jengkel - emas-emak-curi-emas-di-Ponorogo.jpg
surya/pramita kusumaningrum (pramita)
Emak-emak pelaku pencurian perhiasan emas siswa TK di Ponorogo berpose sejenak sebelum dibawa ke kantor polisi, Rabu (7/2/2024).
Daftarkan Anak Sekolah Hanya Kedok, Alasan Emak Rampas Perhiasan Siswa TK di Ponorogo Bikin Jengkel - emak-curi-perhiasan-emas-di-TK.jpg
surya/pramita kusumaningrum (pramita)
Wali murid TK pencuri perhiasan emas siswi menjalani pemeriksaan di Polsek Ponorogo Kota, Rabu (7/2/2024).

SURYA.CO.ID, PONOROGO - Wali murid perempuan yang diduga merampas perhiasan emas siswi TK di Ponorogo, DS (30), masih diamankan dan menjalani pemeriksaan di Polsek Ponorogo Kota, Rabu (7/2/2024). Aksi memalukan warga Kelurahan Brotonegaran, Kecamatan/Kabupaten Ponorogo itu terungkap, karena pengakuan salah satu siswi TK di sana.

Indah, ibu dari siswi bernama Janela yang kehilangan kalung emas karena dirampas DS, mengaku baru mengetahui setelah melihat di leher anaknya. Ia kaget, kalung emas sudah tidak melingkar di leher Janela.

“Kemarin saya akan melaksanakan shalat, lalu merapikan rambut anakk saya. Dan saya tidak melihat kalung emas di leher anak saya," ungkap Indah kepada SURYA, Rabu (7/2/2024).

Indah pun penasaran, karena tidak ada pengumuman apapun di grup WhatsApp (WA) wali murid, yang mengabarkan ditemukan kalung milik anaknya. “Saya coba menelepon wali kelas dan menjelaskan bahwa anak saya mengaku bahwa kalungnya diambil oleh seorang tua murid baru,” terangnya.

Kasus itu dengan cepat menyebar dan menjadi pembicaraan semua wali murid dan guru di TK itu. Lantas guru kelas memperlihatkan rekaman video aktivitas siang itu. “Anak saya menunjuk di video di mana melihat anak pelaku lewat. Berbekal rekaman vieo itu, saya kemudian mendatangi rumah (DS)," tegasnya.

DS membenarkan telah menyimpan kalung milik Janela namun ia menampik sengaja mengambil paksa dari leher Janela. “Katanya ia menemukan kalung itu di ayunan. Saya masih penasaran, lalu saya kembali ke sekolah. Ternyata di sekolah itu juga ada siswa yang kehilangan cincin, pelakunya juga sama. Setelah itu saya melapor ke polisi," pungkasnya.

Sebelumnya, Aksi emak-emak berinisial DS warga Kelurahan Brotonegaran, Kecamatan/Kabupaten Ponorogo mengambil perhiasan anak-anak TK di Ponorogo terkuak, Rabu (7/2/2024). Wanita berusia 30 tahun ini beraksi di salah satu TK di Kelurahan Brotonegaran, Kecamatan/Kabupaten Ponorogo.

Aksi DS terungkap, ketika salah satu siswa bernama Janela bersuara. Bahwa kalung emas yang terpadang di lehernya ditarik paksa oleh salah satu wali murid murid baru. Tidak hanya pada Janela. Rupanya, siswa lain di sekolah yang sama juga kehilangan cincin emas.

Kemudian SURYA menelusuri pemeriksaan terhadap DS di Polsek Ponorogo Kota. Diduga pelaku berpura-pura mendaftarkan anaknya agar bisa mengambil perhiasan siswa di TK itu. Di depan penyidik, DS hanya bisa menunduk dan beberapa kali terlihat meneteskan air mata.

Dari keterangan yang dikorek penyidik, DS tidak hanya sekali tetapi sudah berkali-kali mencuri dengan modus berbeda-beda. “Kalau di sekolah itu dua kali. Satu di TK, satunya di playgroup di Kelurahan Brotonegaran,” ungkap Kapolsek Ponorogo Kota, Iptu Mohammad Sahid Mustofa, Rabu (7/2/2024).

Selain itu, tambah Sahid, DS juga mengambil perhiasaan milik keluarganya. “Sebenarnya semua perbuatan dia adalah akumulasi," tegasnya.

Dari dua TK di mana DS beraksi, sudah ada dua siswa yang masing-masing kehilangan perhiasan emasnya, mulai kalung emas hingga cincin emas. “Total kerugian sampai belasan jutarupiah dari dua TKP itu. Kalau pencurian perhiasan milik kerabatnya, ia mengaku sudah diselesaikan secara kekeluargaan,” terang Sahid.

Mengenai alasan suka mencuri perhiasan emas, jawaban DS malah menjengkelkan. Sahid menjelaskan, DS mengaku hanya untuk sekedar jajan. “Untuk jajan katanya,” bebernya.

Atas kejadian ini, Sahid mengimbau ibu-ibu atau wali murid agar tidak memberi perhiasan pada anak-anaknya di sekolah. “Lebih baik perhiasan emas itu disimpan daripada jadi sasaran penjahat,” pungkasnya. ******

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved