Berita Surabaya

Pembayaran Parkir Non Tunai Mulai Diberlakukan di 36 Jalan se-Surabaya, Ada 322 Titik

Dinas Perhubungan (Dishub) Surabaya mulai memberlakukan pembayaran parkir secara non tunai, Kamis (1/2/2024).

Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Bobby Constantine Koloway
Dinas Perhubungan (Dishub) Surabaya mulai memberlakukan pembayaran parkir secara non tunai, Kamis (1/2/2024). 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Dinas Perhubungan (Dishub) Surabaya mulai memberlakukan pembayaran parkir secara non tunai, Kamis (1/2/2024).

Ada 322 titik parkir Tepi Jalan Umum (TJU) yang tersebar di 36 ruas jalan se-Surabaya, yang mulai menerapkan parkir non tunai.

Di antara titik yang mulai memberlakukan jalan ini adalah Jalan Tunjungan dan Embong Malang di Surabaya pusat.

"Kami memulai pembayaran non tunai parkir. Harapannya ini berjalan dengan lancar," kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Surabaya Tundjung Iswandaru di sela peluncuran program tersebut.

Dalam peluncuran tersebut, Dishub Surabaya berkolaborasi dengan Paguyuban Parkir Surabaya. Hal ini ditandai dengan penyematan kalung QRIS kepada juru parkir.

Tundjung menerangkan, pembayaran non tunai bisa dilakukan dengan cara scan QRIS menggunakan gawai. Scan QRIS bisa dilakukan kepada Jukir maupun papan QRIS yang telah terpasang di masing-masing titik di jalan tersebut.

Tundjung mengungkapkan, penerapan pembayaran non tunai ini masih dalam transisi. Selain belum menjangkau seluruh titik parkir yang mencapai 1.370 titik, Dishub Surabaya juga masih memperbolehkan pembayaran menggunakan tunai.

Mengingat, belum semua masyarakat menggunakan QRIS serta belum bisa mengoperasikan aplikasi non tunai. Di dalam sistem pembayaran secara tunai, Pengguna Jasa Parkir (PJP) akan mendapatkan karcis.

"Sejauh ini, memang masih ada beberapa pengguna yang belum paham (QRIS). Sehingga, untuk transisinya mungkin tetap kami kasih karcis dulu, selama transisi sambil kami lakukan evaluasi," ujar Tundjung.

Setelah proses transisi, penerapan akan diperluas ke sejumlah ruas jalan lainnya.

"Kami akan lakukan evaluasi secara berkala untuk selanjutnya bisa dilakukan di titik lain," cetus Tundjung.

Di tempat yang sama, Ketua Umum Paguyuban Jukir Surabaya Izul Fiqri berharap program tersebut bisa memudahkan para Pengguna Jasa Parkir (PJP) maupun jukir. Serta, bisa meningkatkan kesejahteraan para jukir.

"Kami selaku paguyuban sudah memberikan arahan kepada seluruh jukir di Surabaya. Pastikan, (kalung) QRIS tetap dipakai dan disampaikan kepada pengguna (PJP)," kata Izul dikonfirmasi di tempat yang sama.

"Sedangkan bagi masyarakat yang masih belum siap, monggo pakai manual. Sebab, memang ada beberapa masyarakat yang memang tidak siap dengan QRIS. Mungkin ini berjalan bisa sembari dievaluasi terus secara berkala," tandas Izul.

Untuk diketahui, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi (Cak Eri) memutuskan pemberlakuan bayar parkir secara non tunai berjalan seiring dengan pembayaran secara tunai.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved