Tahun Baru Imlek 2024

Kerajinan Lilin Ukir Karya Pria Kota Blitar, Ramai Pesanan Jelang Tahun Baru Imlek

Puluhan lilin ukir berbagai bentuk dengan corak warna-warni itu terlihat indah menghiasi ruang tamu rumah Dedy.

Penulis: Samsul Hadi | Editor: Titis Jati Permata
surya.co.id/samsul hadi
Dedy Wirabuana (43), menunjukkan lilin ukir karyanya di rumahnya, Kelurahan Tlumpu, Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar, Kamis (25/1/2024). 

"Sejak pulang deri Sumatra Utara pada 2021, saya sempat vakum dua tahun memproduksi lilin ukir. Saya mencoba usaha lain, dagang. Ternyata banyak pelanggan yang tanya. Akhirnya November 2023, saya kembali produksi lilin ukir di rumah," ujarnya.

Meski seperti babat mulai awal lagi, usaha kerajinan lilin ukir milik Dedy kali ini juga mendapat respons positif dari pelanggan.

Pesanan lilin ukir dari pelanggan lama maupun pelanggan baru mulai berdatangan. Dalam sebulan, Dedy bisa mendapat pesanan hampir 100 biji lilin ukir.

Apalagi saat momen-momen tertentu, pesanan lilin ukir milik Dedy ikut meningkat.
Menjelang momen Tahun Baru Imlek sekarang ini, pesanan lilin ukir di tempat Dedy juga mulai banyak.

Pada momen Tahun Baru Imlek ini, Dedy banyak mendapat pesanan lilin ukir dengan motif naga. Tahun Baru Imlek 2024 ini merupakan tahun naga kayu.

"Ini pesanan lilin ukir untuk Tahun Baru Imlek. Bentuk lilin silinder warna merah dengan ukiran naga," kata Dedy sambil menunjukkan lilin ukir motif naga.

Momen Hari Raya Natal 2023, pesanan lilin ukir di tempat Dedy juga ramai.
Ketika Natal, banyak pesanan lilin ukir dengan warna kombinasi merah, hijau dan kuning.

"Pesanan lilin ukir untuk Tahun Baru Imlek ini sudah hampir 50 biji. Untuk pengerjaan ukir, saya juga kolaborasi dengan seniman lukis Kota Blitar, Sonny," katanya.

Proses pembuatan lilin ukir milik Dedy terlihat mudah. Ia menggunakan bahan parafin dari minyak bumi untuk lilin.

Awalnya, parafin yang berbentuk padat dipanaskan sampai mencair. Setelah itu, parafin cair dicetak kembali.

Ia membuat cetakan lilin berbentuk silinder dan segi enam berbahan dari paralon dan seng.

Selesai dicetak, lilin dicelupkan pada cairan lilin yang sudah diberi pewarna. Lilin dicelupkan berkali-kali dalam cairan pewarna.

Lilin dicelupkan dalam cairan pewarna yang berbeda-beda untuk memunculkan degradasi warna saat diukir.

Selesai diberi pewarna, lilin baru diukir. Dedy menggunakan pisau yang sudah dimodifikasi untuk mengukir lilin.

Seperti sudah di luar kepala, Dedy mengukir lilin tanpa membuat pola terlebih dulu.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved