Grahadi

Pemprov Jatim

Gubernur Khofifah Pastikan Program Kesehatan untuk Pesantren Telah Jangkau 1.419 Ponpes

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pondok pesantren

Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: Cak Sur
Istimewa
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat bertemu dengan santri pondok pesantren di Kabupaten Situbondo. 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pondok pesantren (Ponpes).

Melalui program Inisiatif, Kolaborasi, Inovasi Pesantren Sehat (IKI Pesat) Jatim dalam kurun waktu lima tahun, Gubernur Khofifah telah menjangkau 1.419 ponpes.

Ia mengatakan, program ini fokus menggalakkan aksi bergizi pada sekolah-sekolah di lingkungan pesantren di Jatim.

Tidak hanya itu, program ini juga memberikan strategi advokasi, kemitraan dan pemberdayaan dengan tujuan peningkatan kualitas kesehatan masyarakat di kawasan ponpes.

"IKI Pesat Jatim ini merupakan respons sekaligus upaya pengembangan menuju pesantren sehat yang ada di Jawa Timur, melalui strategi advokasi, kemitraan dan pemberdayaan masyarakat yang bertujuan meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat pondok pesantren," ujarnya.

Gubernur Khofifah menjelaskan, kegiatan IKI Pesat Jatim terus bergerak melakukan upaya promosi kesehatan (promkes) dan pemberdayaan masyarakat dengan cara pembinaan Kader Santri Husada.

Kemudian melaksanakan Survei Mawas Diri, Musyawarah Masyarakat Pondok Pesantren dan Pendampingan Poskestren melalui program Sajadah (Santri Jatim Sehat dan Berkah).

Lebih lanjut ia menjelaskan, bahwa Program IKI Pesat Jatim merupakan pengembangan dari Program Sajadah yang digagas sejak tahun 2019, dengan tujuan untuk mewujudkan pesantren sehat melalui penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

Kegiatan IKI Pesat Jatim mengutamakan upaya promotif dan preventif, tanpa mengesampingkan upaya kuratif dan rehabilitatif.

"Dalam pelaksanaannya, Dinkes Jatim menyasar berbagai sasaran meliputi santri, pengasuh ponpes, pimpinan ponpes, wali santri atau pengunjung hingga masyarakat sekitar ponpes di bawah binaan dari puskesmas setempat," jelasnya.

Dari 38 kabupaten/kota tahun 2023, jumlah pondok pesantren di Jatim tahun 2023 sebanyak 4.173 dengan jumlah poskestren 1.526 (36,56 persen) (update Januari 2024).

Total pesantren yang sudah didampingi dari tahun 2019-2023 menggunakan dana BK sebanyak 1.419 pesantren sehat.

Sampai akhir tahun 2023, IKI Pesat Jatim telah berhasil diperluas menjadi pendampingan pesantren sehat, sebanyak 76 pesantren, dan didapatkan hasil peningkatan strata poskestren sebesar 93 persen, peningkatan klasifikasi PHBS sebesar 93 persen dan kepatuhan minum Tablet Tambah Darah (TTD) pada pesantren yang didampingi sebesar 97 persen.

Gubernur Khofifah berkomitmen, bahwa program IKI Pesat Jatim akan terus mendorong lingkungan ponpes untuk terus mengembangkan pesantren sehat dengan integrasi pelayanan kesehatan mulai dari skrining TBC, minum Tablet Tambah Darah (TTD) dan Inspeksi Kesehatan Lingkungan.

"IKI PESAT Jatim ini menjadi andalan kami dalam menjangkau pemenuhan dan pengembangan pesantren sehat. Hal tersebut didukung dengan diterbitkannya SK Gubernur Nomor 188/202/KTSP/013/2023 tentang Pembina Pesantren Sehat yang diharapkan dapat meningkatkan dukungan lintas sektor dalam pembinaan pesantren di Provinsi Jawa Timur," tutupnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved