Berita Kota Probolinggo
Cari Kehangatan di Musim Hujan, Warga Serbu Warung-Warung Degan Bakar di Kota Probolinggo
Ferdi mengungkapkan proses membakar degan membutuhkan waktu sekitar satu setengah jam, hingga kulit batok menghitam
Penulis: Danendra Kusumawardana | Editor: Deddy Humana
SURYA.CO.ID, KOTA PROBOLINGGO - Minuman beraroma dan hangat selalu menjadi favorit saat musim penghujan. Juga saat hujan yang dipertajam hawa dingin sekarang, degan bakar mendadak menjadi buruan warga Kota Probolinggo terutama di warung-warung sepanjang Jalan KH Hasan Genggong, Kelurahan Sukoharjo, Kecamatan Kanigaran.
Di sepanjang jalan itu, hampir semua warung kompak menjual degan bakar. Tidak diketahui bagaimana awalnya degan atau kelapa muda yang dingin menyegarkan, bisa dibakar lalu digemari.
Tetapi para pemilik warung tidak ambil pusing, yang penting degan bakar yang dijual laris manis. Dan memang, warung-warung yang menjajakan degan bakar mulai tampak diserbu para pembeli.
Seperti halnya, Warung Degan Bakar Wahyu yang dikelola Ferdi Wahyu Pratama (23). Ferdi mengatakan belakangan ini jumlah pelanggan yang mampir ke warungnya meningkat. Dalam sehari, sebanyak 70 orang silih berganti bertandang ke warungnya.
Warung degan bakar itu buka setiap hari mulai pukul 18.00 WIB hingga lewat tengah malah atau pukul 00.00 WIB. "Degan bakar memang menjadi salah satu minuman favorit di musim hujan. Tak pelak, jumlah pelanggan meningkat, begitu juga penghasilan. Dalam sehari, saya bisa mengumpulkan penghasilan sekitar Rp 1 juta," katanya.
Ferdi mengungkapkan proses membakar degan membutuhkan waktu sekitar satu setengah jam, hingga kulit batok menghitam. Degan tersebut dibakar di dalam tong atau drum dengan api yang cukup besar.
Sumber api itu berasal dari kayu dan proses membakar dilakukan di depan warung. Sehingga asap mengepul yang berasal dari proses membakar degan jadi daya tarik pembeli maupun pengendara yang melintas di Jalan KH Hasan Genggong.
"Saya merintis usaha degan bakar ini tiga tahun lalu. Saat ini, saya dibantu ibu Linda Mardiyanti (51) dan saudara Sukri (40) dalam mengelola warung," ucapnya.
Ferdi menyebut dalam menyajikan degan bakar, ia mencampurkan sejumlah bahan yakni jahe, keningar, sebatang serai, susu, dan kuning telur ayam kampung.
Sementara Ferdi membanderol harga degan bakar mulai Rp 15.000 hingga Rp 18.000. Pelanggan bisa mencicipi degan bakar langsung dari batok maupun dalam gelas. "Degan bakar ini tentu bisa untuk menghangatkan tubuh. Selain itu juga berkhasiat menambah stamina," sebutnya.
Salah seorang pelanggan, Taufik, warga Kelurahan Jrebeng Lor, Kecamatan Kedopok, Kota Probolinggo mengakui bahwa degan bakar memang cocok dinikmati saat musim hujan. Sebab ketika diminum, tubuh akan langsung terasa hangat. Hawa dingin yang menyergap pun hilang.
"Saya seminggu sekali menyempatkan membeli degan bakar. Yang bikin saya tertarik, degan bakar buatan Warung Wahyu ada bahan rempah-rempahnya, yakni serai, jahe, dan keningar. Selain itu bahan utamanya degan hijau," paparnya. *****
degan bakar khas Probolinggo
menikmati degan bakar saat musim hujan
penjual degan bakar panen rezeki saat hujan
menggerakkan ekonomi saat musim hujan
Perampok Pakai Pistol Korek Api Sasar Butik di Kota Probolinggo, Motifnya Cuma Gara-gara Ini |
![]() |
---|
Hendak Cuci Muka, Pria di Kota Probolinggo Ini Malah Nyolong Kotak Amal Masjid, Aksinya Terekam CCTV |
![]() |
---|
Anak Polisi di Kota Probolinggo Jadi Korban Peluru Nyasar, Kejadian Saat Korban Hendak Olahraga |
![]() |
---|
Tersangka Kasus Pengeroyokan Oleh Geng Motor di Kota Probolinggo Bertambah |
![]() |
---|
Hari Jadi Kota Probolinggo Diramaikan Tari Berbagai Daerah, Cermin Kekayaan Budaya Pendhalungan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.