Berita Surabaya

Pertumbuhan Premi Asuransi Umum Diproyeksi Tumbuh 12 Persen di 2024

Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) memproyeksikan peningkatan premi di tahun 2024 ini akan mengalami peningkatan sekitar 12 persen.

Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: irwan sy
sri handi lestari/surya.co.id
Seminar full day 'Insurance Outlook 2024 & Engineering Insurance', yang digelar AAUI Surabaya, Kamis (18/1/2024) di ballroom Kampi Hotel. 

SURYA.co.id | SURABAYA - Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) memproyeksikan peningkatan premi di tahun 2024 ini akan mengalami peningkatan sekitar 12 persen.

Proyeksi itu sama dengan hasil capaian peningkatan premi di tahun 2023.

Hal itu diungkapkan Wakil Ketua Dewan Pimpinan Pusat AAUI Bidang Statistik dan Riset Analisa AAUI, Trinita Situmeang, saat menjadi narasumber dalam kegiatan seminar full day 'Insurance Outlook 2024 & Engineering Insurance', yang digelar AAUI Surabaya, Kamis (18/1/2024) di ballroom Kampi Hotel.

"Proyeksi ini seiring dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi termasuk pertumbuhan premi asuransi gobal serta terkait beberapa parameter prediksi makro ekonomi Indonesia 2024 yang aktifitas ekonominya semakin membaik," kata Trinita.

Menurutnya, pertumbuhan terjadi pada lini bisnis asuransi property, Engineering dan SME.

Klaim asuransi akan lebih stabil dan dapat teratasi juga terdapat potensi premi yang semakin meningkat dari saluran pemasaran digital/insurtech.

Selain Trinita, dalam kegiatan yang sama, Insurance Expertise, Bayu Samudro, dalam materi seminar sesi engineering insurance, mengatakan, dari perspektif underwriter, ada beberapa ketentuan dalam polis engineering.

"Khususnya Polis Contractors All Risks (CAR) dan juga klausula yang sering dilekatkan pada polis. Wajib di pahami oleh rekan-rekan industri perasuransian untuk kemudian di sharing ke tertanggung secara komprehensif," jelas Bayu.

Tujuan utama dari adanya pemahaman ini adalah memberikan proteksi asuransi yg sesuai dengan kebutuhan tertanggung.

Yang tidak kalah pentingnya adalah meminimalkan adanya perselisihan pada saat terjadinya klaim terhadap obyek yang diasuransikan.

Bayu menyebut risiko yang kerap kali terjadi termasuk dari segi besaran kerugian yang dialami berikut dengan permasalahan yang ditemui selama ini, dalam hal proses klaim, agar dapat menjadi pertimbangan.

"Baik pada saat penutupan polis, penanganan klaim, maupun perbaikan sebagai upaya mengurangi risiko yang terjadi," jelas Bayu.

Terkait kegiatan ini, Ketua AAUI Cabang Surabaya, Adi Maryadi mengatakan, acara seminar ini merupakan program kerja dari bidang pendidikan dan pengembangan SDM.

"Di mana merupakan salah satu kegiatan utama AAUI Surabaya untuk melaksanakan program sosialisasi produk asuransi, bedah polis dan pelatihan sumber daya manusia," ungkap Adi.

Selanjutnya juga pemaparan tentang bagaimana perkembangan industri asuransi pasca kerugian yang cukup berat dalam beberapa tahun terakhir dan dampak kerugian global bagi industri asuransi dalam negeri.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved