Berita Situbondo

Dihajar Massa Karena Lukai Pemulung Dengan Sajam, Pemuda di Situbondo Ini Malah Ditolak Keluarganya

Pemulung itu mengalami luka parah karena disabet dengan senjata tajam di perempatan lampu merah di dekat Polsek Besuki.

Penulis: Izi Hartono | Editor: Deddy Humana
surya/izi hartono
Pelaku pembacokan pemulung di Situbondo diamankan petugas. 


SURYA.CO.ID, SITUBONDO - Tanpa alasan yang jelas, pemuda berinisial A (25), warga Desa Sumberrejo, Kecamatan Besuki, Kabupaten Situbondo mendadak melukai Harijo (68), seorang pemulung barang bekas asal Desa Semambung, Kecamatan Jatibanteng, di depan terminal bus Kecamatan Besuki, Rabu (17/01/2024) malam.

Pemulung itu mengalami luka parah di kepala karena disabet dengan senjata tajam di perempatan lampu merah di dekat Polsek Besuki.

Aksi pemuda itu memancing perhatian warga, yang beramai-ramai mengamankannya. Bahkan pelaku sempat dipukuli warga yang kesal dengan perbuatannya.

Sedangkan Harijo mengalami luka bacok di kepalanya dan dibantu warga dibawa ke RS Besuki untuk mendapatkan penanganan medis. Sementara pelaku langsung diserakan ke pihak Polsek Besuki.

Plt Kapolsek Besuki, Iptu Agus Nurmahmudi membenarkan peristiwa pembacokan itu. Karena sebelumnya A sempat membuat keributan di perempatan lampu merah di depan polsek. Setelah itu, A berjalan ke arah Timur dan bertemu dengan korban yang sedang mencari barang bekas.

Tanpa bicara apa pun, A menyabetkan sejam ke kepala korban. Karena terjadi di dekat kantor polisi, beberapa petugas langsung turun dan mengamankan pelaku.

"Kami mengamankan terduga pelaku untuk dimintai keteranganya. Anggota juga mengamankan barang bukti celurit yang digunakan pelaku untuk membacok korban,"ujar Nurmahmudi.

Tetapi penyidik terperangah saat proses interogasi karena pelaku A tidak merespons pertanyaan anggota. Ternyata pelaku diketahui sebagai ODGJ (orang dengan gangguan jiwa). "Informasinya, pelaku merupakan ODGJ," tambahnya.

Tetapi untuk memastikan itu pihaknya akan memanggil kepala desa dan keluarganya ke polsek. Dan saat keluarganya datang didampingi kepala desa, polisi malah diminta mengobatkan A ke Puskesmas Mlandingan. "Jadi atas permintaann keluarganya, A dikirim ke Puskesmas Mlandingan," terang Nurmahmudi.

Menurutnya, pihak keluarga menolak pelaku diserahkan kembali ke rumah karena khawatir mengancam keluarga dan warga di desanya. "Jadi untuk saat ini, pelaku yang diduga mengalami gangguan jiwa ini kita kirim ke Puskesmas untuk mendapatkan pengobatan," jelasnya. *****

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved