Berita Viral
AKHIR Kisah Siswi SMK Juara Lomba Rp 10 Juta tapi Terima Rp 350 Ribu, Kepsek Serahkan Tertutup
Inilah akhir kisah viral siswi SMK menang lomba berhadiah Rp 10 juta, tapi hanya mendapat Rp 350 ribu.
Penulis: Arum Puspita | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.CO.ID - Kisah viral siswi SMK menang lomba berhadiah Rp 10 juta, tapi hanya mendapat Rp 350 ribu akhirnya berakhir.
Awalnya, beredar unggahan di Facebook Nhurul Mutmainnah, yang mempertanyakan ke mana hadiah lomba Sayyang Patudu senilai Rp 10 juta yang diikuti adiknya.
Nhurul Mutmainnah menjelaskan, hadiah tersebut berasal dari event Celebes Heritage Festival, Stadion Prasamya Majene beberapa waktu lalu.
Ia lantas menyebut, adiknya yang sekolah di SMKN 2 Majene itu justru hanya mendapatkan simbolis tulisan Rp 10 juta.
"Tidak tau ka bagaimana sistem pembagiannya hadiah, apakah memang 100 persen masuk sekolah atau ada apresiasi untuk siswa yang dipilih untuk ikut lomba," kata Nhurul.
Pihak Sekolah Beber Fakta
Usut punya usut, ternyata hadiah lomba sudah diberikan dari UPTD Taman Budaya dan Museum Sulbar kepada bendahara SMKN 2 Majene.
"Sesuai arahan kepala sekolahnya," kata Kepala UPTD Taman Budaya dan Museum Sulawesi Barat, Ika Lisrayani, Jumat (12/1/2024).
Ika menyebut sudah transfer Rp10 juta dengan potong pajak 5 persen.
Terkait kabar yang tengah viral di media sosial itu, Kepala SMKN 2 Majene Nurdin Sanuddin membenarkan telah menerima uang hadiah tersebut.
Ia juga membenarkan uang hadiah tersebut dipotong pajak sebesar lima persen.
"Sisa Rp 9,5 juta di pembina kesenian Iqdar," kata Nurdin, Sabtu (13/1/2024), dikutip dari Tribun-Sulbar.com.
Namun, ia menjelaskan bahwa uang tersebut tak semua langsung diberikan ke siswa yang mengikuti lomba Sayyang Pattudu.
Sebab, uang dari hadiah tersebut juga digunakan untuk membayar keperluan yang dibutuhkan saat lomba.
Berbagai kebutuhan untuk lomba tersebut yakni:
Sewa kuda: Rp 350.000
Sewa rebana: Rp 150.000
Make up dua orang: Rp 400.000
Sewa baju parrawana 10 orang x Rp 50 ribu: Rp 500.000
Sewa pembawa payung: Rp 50.000
Sewa pakkalindadaq: Rp 50.000
Sewa pawang kuda: Rp 50.000
Sewa Boko pessawe depan: Rp 350.000
Sewa totamma belakang: Rp 150.000
Konsumsi latihan: Rp 300.000
Konsumsi saat lomba: Rp 500.000
Kaus tangan enam lembar: Rp 100.000
Total, berbagai kebutuhan lomba tersebut membutuhkan biaya Rp 3.150.000.
"Sisa Rp 6.350.000 dari hadiah," ujarnya.
Sebanyak 18 siswa yang mengikuti loma tersebut akan mendapatkan uang Rp 350 ribu.
"Sisa Rp 50 ribu untuk pembeli minuman saat selesai upacara pemberian hadiah pada Senin 15 Januari 2024 nanti," ujarnya.
"Upacara nanti akan diberikan uang pembinaan Rp 350 ribu bersama piagam," sambung Nurdin.
Terkait hal ini, Nurdin mengatakan akan memanggil siswa beserta para orang tuanya.
Hal ini bertujuan untuk melakukan klarifikasi terkait permasalahan yang kini viral tersebut.
Diserahkan Tertutup
Terbaru, terungkap pula bahwa hadiah juga tak jadi diberikan saat upacara.
Akhirnya hadiah tersebut diberikan secara tertutup setelah kabarnya viral di media sosial.
SMKN 2 Majene batal memberikan hadiah uang dan piagam penghargaan kepada siswa pemenang Festival Sayyang Pattudu pada upacara bendera, Senin (15/1/2024).
Pihak sekolah memilih ruangan tertutup mengumpulkan para siswa untuk menyerahkan hadiah dan menghadirkan orangtua.
Penyerahan hadiah turut dihadiri sekertaris komite Nurdin Karim, Wakil Kepala Sekolah Idham Sirunna, dan pembina kesenian Muhammad Iqdar.
Kepala SMKN 2 Majene Nurdin Sanuddin mengatakan penyerahan hadiah tersebut untuk mempererat silaturahmi antara orangtua siswa.
Selain itu, untuk memberikan klarifikasi.
Adapun hadiah yang diserahkan sekolah kepada siswa sebesar Rp 350 ribu per orang, piagam dan kado sebagai bentuk apresiasi.
Ada yang Menolak Hadiah
Nurdin pun menyampaikan permohonan maaf atas kejadian yang sempat viral.
Ia menyebut ini semuanya hanya miskomunikasi.
"Ini semua ujian semakin tinggi pohon semakin kencang angin yang menerpa, dan semoga menjadi pembelajaran untuk kita semua," kata Nurdin di depan para orangtua siswa.
Nurdin menyampaikan, salah satu peserta menolak pemberian dari sekolah.
"Kita akan melakukan upaya agar peserta yang ikut, dapat menerima pemberian dari sekolah," ucapnya.
Peserta Lain Tetap Menerima
Jika masih ditolak, kata Nurdin, pihak sekolah akan menyerahkan kembali kepada pihak panitia penyelenggara Sayyang Pattuduq.
Sementara salah satu orangtua siswa, Ahmad Faril mengatakan rasa syukur bahagia dan bangga atas pencapaian anaknya meraih juara satu dan mengharumkan nama baik sekolah.
Pun, dengan peserta lomba Sayyang Pattuduq, Ahmad, yang tetap bersyukur dapat terpilih dan dapat mengharumkan nama baik sekolah dalam lomba Sayyang Pattuduq di kegiatan Celebes Heritage Festival.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.