Berita Viral
Cerita 2 Pasien Dokter Lo Pria Dermawan asal Solo, Dapat Amplop dan Resep dengan Kode Khusus
Inilah cerita dua pasien yang pernah berobat ke dokter asal Solo, Jawa Tengah, bernama Lo Siauw Ging.
Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
SURYA.CO.ID - Inilah cerita dua pasien yang pernah berobat ke dokter asal Solo, Jawa Tengah, bernama Lo Siauw Ging.
Seperti diketahui, dokter Lo Siauw Ging meninggal dunia, Selasa (9/1/2024).
Kabar dokter Lo Siauw Ging meninggal dunia menyisakan duka bagi orang sekitar, terutama yang pernah berobat kepadanya.
Bagaimana tidak, dokter Lo dikenal sebagai pria dermawan yang kerap memberikan pengobatan gratis kepada pasien kurang mampu.
Hal tersebut sesuai pengakuan seorang pasien bernama Lastri, warga Jagalan Kecamatan Jebres Kota Solo.
Dia menceritakan pernah memeriksakan anaknya yang dulu masih berusia 2 tahun ke tempat praktek Dokter Lo lantaran sakit panas dan lemas.
Padahal dia tidak memiliki uang untuk berobat saat itu.
"Saya tidak punya uang sepeser pun, saya periksakan malah saya dikasih uang," ungkapnya sembari menyeka air mata.
Itulah mengapa, ia menyempatkan diri datang ke pemakaman dokter Lo di Pemakaman Delingan, sebagai bentuk penghormatan terakhir.
"Beliau sangat baik, orangnya tidak pandang orang miskin atau orang kaya. kalau datang periksa selalu ditanggapi dengan baik," katanya dikutip dari Tribunjateng.com.
Pengalaman senada juga disampaikan Rini Riawati (45) yang melayat ke rumah duka Thiong Ting, Kamis (11/1/2024) siang.
Rini tak kuasa menahan tangis mengenang jasa dokter Lo untuk dirinya.
Dokter Lo disebutnya menjadi pahlawan bagi dirinya hingga anaknya.
Sebab dirinya pernah diobati almarhum sewaktu kecil.
Beberapa kali ia juga diberi resep dengan kode khusus sehingga saat ke apotek, petugas tidak menagihkan biaya obat kepadanya.
“Waktu kecil belum ada BPJS. Kalau nggak punya uang di resepnya itu ada tanda ditujukan dimana tempat saya menebus obat,” terangnya.
Dikenal sebagai Dokter Sosial
Terpisah, tokoh Tionghoa Solo, Sumartono Hadinoto atau dikenal Martono, menyebut bahwa dokter Lo sebagai dokter sosial.
Martono menyebut, dokter Lo pernah berpesan, kalau mau kaya jangan menjadi dokter.
"Kalau kita orang Solo dan sekitarnya tahu bahwa dokter Lo adalah dokter yang sangat-sangat sosial. Bahkan dia selalu menyampaikan satu hal yang selalu saya ingat kalau mau kaya jangan jadi dokter," katanya, dikutip dari Kompas.com.
"Itu pesannya ayahnya dulu ke dokter Lo. Kalau mau kaya jadi pebisnis."
"Kalau jadi dokter itu melayani orang banyak, berbagi melayani orang-orang banyak dibidang kesehatan. Jadi tidak perlu memikirkan uang yang penting bisa malayani orang menjadi sehat," tuturnya.
Dokter Lo memulai kariernya sebagai seorang dokter di RS dr Oen Kandang Sapi Solo.
Ia kemudian pindah ke RS Kasih Ibu.
"Kalau kita lihat dokter Lo itu mulai dari RS dr Oen Kandang Sapi kemudian pindah ke Kasih Ibu. Dengan adanya dokter Lo terus berkontribusi nyata. Hampir pasien yang berobat digratiskan sama dokter Lo," ungkap dia.
Dokter Lo pernah menjabat sebagai Direktur Utama Rumah Sakit Kasih Ibu Solo periode 1981-2004.
Setelah pensiun, dokter Lo tetap melayani pasien di rumah sakit yang sama dan di rumahnya di Jagalan, Jebres, Solo.
"Setiap hari buka praktik di rumah pagi dan sore. Dan pasien bukan main banyaknya. Beliau itu siapapun tidak pandang bulu semua dibantu sampai sehat kalau perlu dibelikan obat. Iya gratis," kata Martono.
Martono mengaku terakhir bertemu dokter Lo sekitar sebulan lalu.
Dokter Lo berpesan kepada Martono seandainya meninggal dunia untuk dimakamkan secara sederhana.
"Kira-kira sebulan yang lalu (bertemu dokter Lo). Kalau saya (dokter Lo) meninggal dimakamkan secara sederhana saja. Petinya minta warna putih. Dan semuanya minta tolong ke saya waktu itu," ungkap dia.
Diketahui, dokter Lo pernah menerima penghargaan Museum Rekor Muri Indonesia pada 2020 atas jasanya di bidang kesehatan berupa Mahakarya Kebudayaan.
Pemberian penghargaan Mahakarya Kebudayaan "Dokter yang Mengutamakan Kemanusiaan dengan Tidak Memungut Biaya Pelayanan Kesehatan dari Kaum Miskin" diselenggarakan dengan protokol Covid-19 melalui zoom meeting di kediaman dr Lo di Solo, Jawa Tengah, Kamis (10/9/2020).
Piagam penghargaan diserahkan Ketua Umum MURI Jaya Suprana melalui perwakilan MURI Solo Mayor Haristanto kepada dr Lo dengan disaksikan istri, dan perwakilan dari RS Kasih Ibu, Haryani.
Jaya Suprana mengatakan, dr Lo merupakan tokoh kemanusiaan yang sangat layak menerima anugerah Mahakarya Kebudayaan di bidang kesehatan.
"Dr Lo adalah dokter yang mengutamakan pembiayaan kesehatan pada orang miskin," kata Jaya Suprana.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/surabaya/foto/bank/originals/Cerita-2-Pasien-Dokter-Lo-Pria-Dermawan-asal-Solo-Dapat-Amplop-dan-Resep-dengan-Kode-Khusus.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.