Berita Surabaya

Kadin Jatim Lihat Peluang Munculnya Pengusaha Baru di Tengah Industri Kosmetik yang Bergairah

Industri kosmetik di Indonesia kian tumbuh pesat seiring makin besarnya permintaan pasar, baik dalam maupun luar negeri.

Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: irwan sy
sri handi lestari/surya.co.id
Ketua Umum Kadin Jatim, Adik Dwi Putranto. 

SURYA.co.id | SURABAYA - Industri kosmetik di Indonesia kian tumbuh pesat seiring makin besarnya permintaan pasar, baik dalam maupun luar negeri.

Industri ini adalah industri andalan yang merupakan salah satu dari tiga industri Prioritas Nasional sebagaimana tercantum dalam Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) 2015-2035.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur Adik Dwi Putranto mengungkapkan berdasarkan Indonesia Halal Economic Report, Industri Kosmetik Halal nasional tercatat memiliki nilai pasar sebesar US$ 4,19 miliar pada tahun 2022 dan diproyeksikan bertumbuh hingga 8 persen per tahun hingga 2023.

"Industri kosmetik di Indonesia, termasuk di Jatim dari dulu memang potensinya besar dan sekarang kian menggelembung," kata Adik, Rabu (10/1/2024) di Surabaya.

Hasil analisis lainnya oleh Statista menyatakan bahwa segmen pasar terbesar Industri Kosmetik Nasional adalah segmen perawatan, termasuk perawatan kulit (skincare) dan personal care, dengan volume pasar US$ 3,16 miliar pada tahun 2022.

"Penyebanya, pertama karena Indonesia memiliki bahan baku. Kedua, pasar dalam negeri sangat besar," jelas Adik.

Jumlah penduduk Indonesia yang mencapai sekitar 270 juta jiwa menjadi pasar potensial.

Apalagi masyarakat Indonesia terkenal dengan sifatnya yang konsumtif.

"Dan ini belum tergarap secara maksimal. Tentunya pasar luar negeri juga terbuka dan sangat luas," ungkap Adik.

Dia juga memperkirakan, kebutuhan kosmetik per orang dalam setiap bulan rata-rata mencapai Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta per bulan untuk kelas menengah bawah.

Sementara untuk kelas menengah atas nilainya bisa mencapai puluhan juta per bulan.

"Kita lihat saja, harga per paket kosmetik kelas menengah minimal dijual di angka Rp 500 ribu. Padahal masyarakat kita mulai dari anak lahir sudah butuh kosmetik, hingga orang tua yang usianya 50 tahun juga masih menggunakan. Ini adalah pasar yang luar biasa besar," terang Adik.

Lebih lanjut ia mengungkapkan, besarnya pertumbuhan industri kosmetik dipicu karena tren yang berkembang di masyarakat yang ingin tampil glowing.

Ini tidak hanya didominasi oleh kaum hawa saja, tetapi juga kaum adam.

Fenomena tersebut menunjukkan bahwa tingkat kesadaran masyarakat untuk melakukan perawatan wajah semakin tinggi.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved