AdaKami Perkuat Literasi Keuangan Perempuan di FinExpo Surabaya 2025

SURYA.CO.ID, SURABAYA – PT Pembiayaan Digital Indonesia (AdaKami) sukses menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat literasi dan edukasi keuangan, khususnya bagi perempuan Indonesia. 

Komitmen tersebut diwujudkan lewat partisipasi aktif AdaKami dalam ajang FinExpo Surabaya 2025, yang menjadi puncak rangkaian Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2025.

Mengusung tema “Bincang-Bincang Ibu2Canggih Bijak Finansial: Keuangan Aman, Masa Depan Nyaman”, kegiatan yang berlangsung di Grand City Surabaya ini menghadirkan perwakilan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), perencana keuangan profesional, serta komunitas ibu rumah tangga dari berbagai wilayah Surabaya.

Baca juga: Ajak Generasi Muda Melek Finansial, Prudential Indonesia Bikin Ini di Financial Expo 2025 

Menurut hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2025, tingkat literasi keuangan perempuan Indonesia baru mencapai 65,6 persen, lebih rendah dibanding laki-laki yang mencapai 67,3 persen. 

Data ini menunjukkan perlunya peningkatan pemahaman perempuan terhadap keuangan digital, terutama di kalangan ibu rumah tangga yang memiliki peran penting dalam pengelolaan keuangan keluarga.

Head of Government Relations AdaKami, Adelheid Helena Bokau, menjelaskan bahwa edukasi keuangan tidak hanya sebatas memahami produk finansial, tetapi juga tentang pemberdayaan.

“Kami percaya perempuan adalah pengelola utama keuangan keluarga dan agen perubahan dalam membangun ekosistem finansial yang lebih bijak dan aman. Sebagai platform pinjaman digital berizin dan diawasi OJK, kami terus memastikan keamanan pengguna melalui teknologi, kepatuhan regulasi, serta edukasi berkelanjutan,” ujarnya. Rabu (29/10/2025).

Baca juga: BREAKING NEWS Pria Paro Baya Tenggelam, Diduga Terpeleset di Pinggir Sungai Kalimas Surabaya

Dalam kegiatan yang sukses diikuti hampir 100 anggota komunitas Ibu2Canggih, peserta mendapat berbagai wawasan tentang pengelolaan keuangan, manajemen risiko, serta cara mengenali pinjaman online ilegal.

Perencana keuangan profesional Rista Zwestika turut membagikan strategi sederhana agar para ibu dapat mengatur keuangan keluarga dengan bijak.

“Perempuan sering dihadapkan pada keputusan sulit dalam keuangan rumah tangga. Dengan pemahaman yang tepat, setiap ‘menteri keuangan’ di rumah bisa membuat keputusan finansial yang lebih bijak dan percaya diri,” katanya.

Sementara itu, Kepala Divisi Pengawasan Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Provinsi Jawa Timur, Wahyu Puspitaningrum, memberikan apresiasi terhadap langkah AdaKami yang sejalan dengan upaya OJK dalam meningkatkan literasi perempuan.

“Tingkat literasi perempuan masih di bawah laki-laki. Karena itu, perempuan menjadi sasaran prioritas dalam program literasi OJK. Edukasi seperti ini penting agar masyarakat memahami produk keuangan legal dan menghindari penipuan. Ingat prinsip 2L. Legal dan Logis,” pesannya.

Dari sisi industri, Head of Corporate Affairs & Engagement Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI), Gledys Sinaga, menambahkan bahwa perempuan kini menjadi motor penggerak ekonomi keluarga.

“Banyak perempuan yang menggunakan layanan keuangan digital untuk usaha rumahan atau kebutuhan rumah tangga. Ini bukti bahwa literasi dan inklusi keuangan mampu meningkatkan kesejahteraan keluarga,” ujarnya.

Brand and Community Lead Ibu2Canggih, Amanda Harmanie, turut mengapresiasi kolaborasi ini karena menurutnya keuangan adalah topik paling diminati oleh komunitas ibu-ibu di berbagai daerah.

“Diskusi seperti ini membantu para ibu memahami cara mengatur keuangan keluarga sekaligus menghindari jebakan pinjol ilegal,” ujarnya.

BACA BERITA SURYA.CO.ID LAINNYA DI GOOGLE NEWS