Berita Viral

Tabiat Imam Masjid yang Meninggal saat Pimpin Salat Subuh, Ucap: Siapa Tahu ini Malam Terakhir

Imam masjid Jami Al Ula bernama Andi Syamsul Bahri meninggal, Selasa (2/1/2024) sekira pukul 05.15 WITA. Tabiatnya terungkap. Sempat ucap ini.

Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
KOLASE TRIBUNKALTIM/IST
Evakuasi imam masjid yang meninggal saat pimpin salat subuh 

SURYA.CO.ID - Terungkap tabiat imam masjid Jami Al Ula, Balikpapan, Kalimantan Timur, yang meninggal saat pimpin salat subuh.

Imam masjid Jami Al Ula bernama Andi Syamsul Bahri meninggal, Selasa (2/1/2024) sekira pukul 05.15 WITA.

Detik-detik Andi Syamsul Bahri meninggal sempat terekam kamera pengawas (CCTV) masjid, kemudian viral setelah diunggah ke media sosial. 

Kepergian Andi menyisakan duka mendalam bagi keluarga dan warga di sekitar tempat tinggalnya. 

Sebab, semasa hidup Andi dikenal sebagai sosok yang baik dan ramah. 

Hal itu terbukti saat jenazah Andi Syamsul disalatkan, banyak orang yang hadir untuk menyalati almarhum.

Ada sekitar 4 baris yang dipadati oleh jemaah. 

Tidak hanya imam, almarhum juga diketahui aktif dalam berbagai kegiatan di di Masjid Al Ula Balikpapan.

"Beliau sejak dari muda sampai sekarang memang adalah jemaat aktif di Masjid Jami Al-Ula, baik sebagai jemaah maupun sebagai pengurus," kata Pengurus Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Jami Al-Ula, Abdul Kadir

Tetangga Andi, Manis mengatakan hal serupa. 

Ia menyebut, bahwa Andi kerap perilaku dan tutur kata mendiang sangat baik.

Perempuan yang kerap dipanggil Acil Manis itu bahkan sesekali menangis saat menceritakan sosok Andi semasa hidupnya.

"Baik sama tetangga. Dia lembut sekali itu, nggak pernah marah sama tetangga," ungkapnya terisak, dikutip dari TribunKaltim.co. 

Manis mengaku sudah mengenal baik almarhum, karena rumahnya persis di sebelah apotek milik Andi Syamsul Bahri. 

Sifat yang paling dia pelajari dari mendiang adalah mental anti berhutang yang dipegang teguh. 

Sekalipun Andi sepupu Walikota Samarinda, Andi Harun, mendiang tak pernah sekalipun memanfaatkan relasi kekeluargaan itu. 

"Malah keluarganya itu dilarang ikut arisan. Dia lebih baik etalase apoteknya kosong daripada harus berutang, biarpun ke bank atau ke Andi Harun," ucap Manis. 

"Dia kadang jualan kalau orang kurang uangnya, dikasih-kasih aja. Sedekahnya banyak ke tetangga. Kalau ada tetangga meninggal, nggak pernah dia nggak kasih, selalu kasih," tutupnya.

Rutin Mengaji

Sehari-harinya Andi Syamsul Bahri selalu mendaras Al-Qur'an. Bahkan di apoteknya ketika tidak ada pembeli yang datang.

Cerita itu mengalir dari mulut Rina Mariani, keponakan Andi Syamsul Bahri. Dulu, pamannya pernah sakit lambung tapi sudah pulih.

"Kesehariannya dia menjaga apotek. Di apotek dia mengaji terus, enggak pernah berhenti," ucap Rina.

"Tunggu nanti ada orang mau beli, stop sebentar. Setiap hari begitu, menjaga apotek sambil mengaji," imbuh dia.

Ayah lima anak, empat laki-laki dan satu perempuan, ini paling getol mengajak keluarga jika ada di rumah untuk salat di masjid.

Anak terakhir Andi Syamsul Bahri kuliah di Madinah.

Sempat Ucap Ini 

Malam sebelum meninggal saat salat Subuh, Andi Syamsul Bahri masih kumpul dengan keluarganya.

Sebagai family man, ia berbincang akrab dengan anak-anaknya.

"Siapa tahu ini malam terakhir," begitu ucap Andi Syamsul Bahri.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved