Tabrakan KA Turangga Vs KA Lokal

Biodata Julian Masinis yang Tewas di Tabrakan KA Turangga Vs KA Lokal, Wafat Usai Hari Bahagia Anak

Terungkap sosok masinis KA Lokal Bandung Raya, Julian Dwi Setiono yang tewas saat kereta yang dikemudikan tabrakan dengan KA Turangga Relasi Surabaya-

Editor: Musahadah
kolase instagram/kompas TV
Masinis KA Bandung Raya Julian Dwi Setiono yang menjadi korban meninggal tabrakan dengan KA Turangga. 

SURYA.CO.ID - Terungkap sosok masinis KA Lokal Bandung Raya, Julian Dwi Setiono yang tewas saat kereta yang dikemudikan tabrakan dengan KA Turangga Relasi Surabaya-Bandung di petak Jalan Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (5/1/2023) sekitar pukul 06.03 WIB.

Julian Dwi Setiono tewas bersama asisten masinisnya, Ponisan serta Pramugara KA Turangga atas nama Andrian.

Dikutip dari Tribun jabar, satu jasad, diduga masinis sudah dievakuasi dari badan kereta oleh Tim Gabungan Basarnas. 

Sementara dua jenazah lagi masih dalam kondisi terjepit dan evakuasi tengah dilakukan.

"Tadi telah bisa dievakuasi satu jenazah ke RSUD Cicalengka," kata Kakan (50), relawan yang sempat ikut evakuasi korban tebrakan kereta, di lokasi kejadian.

Baca juga: KONDISI Masinis yang Tewas di Tabrakan KA Turangga Vs KA Lokal Bandung, Ini Nasib 287 Penumpangnya

Kini, evakuasi hanya dilakukan oleh Basarnas dan Tim Gabungan. Polisi juga telah memasang garis polisi agar selain yang berwenang, tidak mendekat ke bangkai kereta api.

"Evakuasi agak hati-hati sebab tadi ada percikan api," kata Kakan.

Siapa sosok Julian Dwi Setiono

Masinis KA Lokal Bandung Raya jurusan Padalarang - Cicalengka ini diketahui berasal dari Cimahi, Jawa Barat.

Ia pernah sekolah di SMP Negeri 1 Padalarang.

Julian Dwi Setiono juga duduk di SMK Pusdikhubad.

Sebelum jadi masinis, Julian sempat bekerja di berbagai perusahaan.

Dikutip dari laman media sosialnya, Julian Dwi Setiono pernah bekerja sebagai staf di PT Sari Enesis Indah.

Almarhum Julian juga pernah bekerja di Wethco Indonesia.

Terakhir, karir Julian Dwi Setiono cemerlang di PT KAI sebagai masinis.

Kabar meninggalnya masinis kereta dengan nomor KA 350 itu diunggah beberapa akun media sosial.

 "Allahuma Firlahu Warhamhu Waafinhu Wafuanhu, Husnul Khotimah buat Kang @zuliands Rahimahullah.

Beliau Orang Sholeh dalam keadaan Mencari Nafkah untuk Istri dan Anak-anaknya dan Meninggal di Hari Jumat Mubarak yang Penuh Berkah, Rahmat dan Ampunan.

Semoga Keluarga yang di Tinggalkan mendapat Ketabahan dan Kesabaran atas Apa yang Sudah Terjadi. Aamiin," tulis akun Instagram Abu Rakha Saleh Hernández.

Di bagian lain, kepergian Julian Dwi Setiono menyisakan duka di hati sahabatnya.

Mereka turut mendoakan Julian yang meningggal dunia saat tengah mencari nafkah.

Para sahabat pun menyebut bahwa Julian wafat di hari baik yakni Jumat.

"Al fatihah untuk pahlawan yg gugur," tulis akun Nora Okta.

"Innalillahi Wa Innailahi Raajiun.. meninggal pada hari terbaik yaitu Jumat dan saat bekerja mencari nafkah pula. semoga tenang di sisi Allah SWT," tulis Dinardkara.

Belakangan, publik menyoroti akun media sosial mendiang Julian.

Selepas sang masinis tiada, publik kagum dengan almarhum Julian lantaran kerap memosting unggahan bernada islami.

Bahkan dalam unggahan terakhirnya, almarhum Julian membagikan nasehat soal kematian.

"Banyak orang yang hidup jasadnya tetapi mati hatinya," kata ustaz di postingan Julian.

Tak cuma itu, Julian Dwi Setiono disebut meninggal dunia usai hari kelahiran sang putri pertama.

Ya, anak pertama Julian dengan sang istri, Santika Fujisari lahir di tanggal 3 Januari 2021.

Artinya Julian wafat dua hari usai sang putri, Ayasha berulang tahun yang ketiga.

DI bagian lain, Kepala Basarnas Bandung Hery Marantika mengatakan masih ada dua korban yang terjepit dan terjebak di gerbong kereta api.

"Di gerbong KA yang terguling masih ada satu, dan di gerbong timur ada satu korban yang terjepit di antara gerbong," katanya.

Untuk mengevakuasi korban, tim SAR mengusulkan dua metode, yakni dengan cara menarik atau mengangkat gerbong.

"Kalau ini dirasa lama, badan gerbong akan kami potong," kata Hery.

Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin menerangkan jumlah penumpang KA Turangga sebanyak 287 orang, sedangkan KRL Bandung Raya 191 orang.

"Sementara semua penumpang sudah dievakuasi ya," katanya.

Detik-detik Mencekam

Kecelakaan KA Turangga vs KA Lokal di Cicalengka Bandung, Jumat (5/1/2024) pagi.
Kecelakaan KA Turangga vs KA Lokal di Cicalengka Bandung, Jumat (5/1/2024) pagi. (Kompas TV)

Terungkap detik-detik mencekam tabrakan KA Turangga Vs KA Lokal di Cicalengka, Jumat (5/1/2024). 

Detik-detik tabrakan KA Turangga vs KA Lokal ini diceritakan oleh seorang penumpang selamat bernama Heri Aliyudin. 

Tabrakan KA Turangga vs KA Lokal, kata Heri, terjadi sekira pukul 06.00 WIB. 

Ia mengaku berada di gerbong 3 dan situasinya saat itu banyak penumpang yang masih tertidur. 

"Saya setelah jam 05.00, salat shubuh, kemudian kurang lebih 2 jam lagi nyampe, saya tidak tidur. Jadi saya dalam posisi tidak tertidur. Jadi saya turunin bawaan saya satu per satu dari atas. Jadi kebanyakan yang masih tidur, banyak yang terlempar," kata Heri, dikutip dari Kompas TV, Jumat. 

"Terlempar masih di gerbong. Kemudian semua bawaan dari atas turun semua. Saat itu kita semua panik. Saya memberanikan diri lihat keluar, ternyata ada tabrakan," ucapnya. 

Menurut dia, benturan dalam tabrakan tersebut amat keras dan membuat panik seluruh penumpang yang ada di dalam gerbong.

"Benturan terjadi sangat keras. Ini salah satu kejadian yang baru saya alami. Saya sendirian karena ada tugas kantor dari Surabaya jam 8 malam," ujarnya. 

Saat ini, dirinya dengan penumpang lainnya sedang dalam proses evakuasi menggunakan mobil untuk menuju stasiun terdekat dari lokasi kecelakaan. 

Sementara dalam video yang diterima Tribunjabar.id, detik-detik kecelakaan itu terekam oleh salah seorang penumpang yang turun tepat setelah tabrakan terjadi.

Awalnya, perekam video pun kebingungan dengan apa yang baru saja ia alami.

Kemudian terdengar teriakan penumpang perempuan yang berusaha turun dari gerbong.

"Turun, turun," ucap salah seorang penumpang histeris.

Perekam video pun kemudian membantu beberapa penumpang turun dari gerbong.

Terdengar pula teriakan hingga tangisan lain dari penumpang yang syok saat kecelakaan terjadi.

"Allahu Akbar," ujar penumpang lain.

Para penumpang yang terdiri dari orang dewasa hingga anak-anak pun mengevakuasi diri menjauh dari lokasi kejadian.

Imbas ke Perjalanan Kereta Lain

Kecelakaan KA Turangga vs KA Lokal di Cicalengka Bandung, Jumat (5/1/2024) pagi.
Kecelakaan KA Turangga vs KA Lokal di Cicalengka Bandung, Jumat (5/1/2024) pagi. (Foto Istimewa)

Imbas kecelakaan Kereta Api, di jalur KM 181+700 petak jalan Stasiun Haurpugur - Stasiun Cicalengka di wilayah Daop 2 Bandung akan dilakukan pengalihan perjalanan KA dari Surabaya menuju Bandung.

2 KA dari Daop 8 Surabaya dengan tujuan Bandung yang akan dialihkan perjalanannya melalui jalur Kroya – Purwokerto – Cirebon – Cikampek – Bandung.

Manager Humas KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif, menjelaskan,  KA keberangkatan Daop 8 Surabaya tujuan Bandung  yang mengalami pengalihan arus, yakni :

- KA Pasundan relasi Surabaya Gubeng - Kiaracondong
- KA Argo Wilis relasi Surabaya Gubeng - Bandung

KA Pasundan berangkat Stasiun Surabaya Gubeng pada pukul 05.50 WIB, sedang KA Argo Wilis berangkat 08.15 WIB.

"Kami akan terus berkordinasi dan menyampaikan informasi terbaru terkait perjalanan KA dari dan tujuan Daop 8 Surabaya," tambahnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Nasib Pilu Masinis Korban Tabrakan Kereta di Bandung, Julian Meninggal Usai Hari Spesial Sang Putri

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved