Mahasiswa IPB Hilang di Pulau Sempu

Fakta Lengkap Mahasiswa IPB Tewas saat Penelitian di Pulau Sempu Malang, Korban Ketua Tim Penelitian

Galang ditemukan tewas setelah terpisah dari rombongan peneliti lainnya dan tak kunjung kembali seperti waktu yang telah ditentukan bersama sebelumnya

Penulis: Akira Tandika Paramitaningtyas | Editor: Adrianus Adhi
Kolase Surya.co.id
Fakta Lengkap Mahasiswa IPB Tewas saat Penelitian di Pulau Sempu Malang, Korban Ketua Tim Penelitian 

Fajar menceritakan, sebelum warga Desa Gunung langit, Kecamatan Kalibening, Kabupaten Banjarnegara tersebut dinyatakan hilang pada Rabu (27/12/2023).

Galang melakukan perjalanan sendiri pada pukul 09.00 WIB untuk mengambil data penelitian Herpetofauna.

"Saat itu dibagi dua tim. Galang ke salah satu jalur berangkat sendirian, sedangkan dua orang lainnya ke jalur lainnya," bebernya.

Kesepakatan tim tersebut, semua anggota harus kembali ke kamp utama pada pukul 12.00 WIB. Namun, hingga waktu yang ditentukan Galang belum juga kembali.

"Akhirnya kami membuat tim sendiri untuk melakukan pencarian. Namun keberadaan Galang tidak juga ditemukan, hingga akhirnya kami melapor ke Basarnas," jelasnya.

Fajar meyakini bahwa Galang saat itu tersesat, dan awalnya korban disebut tidak dibekali ponsel saat ekspedisi.

"Acuan kami hanya ingatan jalur yang dilewati," katanya.

Baca juga: Detik-detik Mahasiswa IPB yang Hilang di Pulau Sempu Malang Ditemukan Tewas, Bermula Info Nelayan

Mahasiswa IPB yang Hilang di Pulau Sempu Ditemukan dalam Kondisi Tak Bernyawa
Mahasiswa IPB yang Hilang di Pulau Sempu Ditemukan dalam Kondisi Tak Bernyawa (Humas Kantor SAR Surabaya)

Namun informasi itu tidak benar, setelah dilakukan konfirmasi kembali, Fajar mengungkap bahwa setiap anggota dibekali ponsel untuk navigasi selama pengambilan data.

Dia menegaskan, setiap anggota dibekali ponsel, HT dan GPS untuk memudahkan komunikasi dan navigasi selama penelitian.

Hanya saja ponsel yang dibawa Galang saat itu tidak dapat digunakan karena drop atau kehabisan baterai.

"Galang membawa HP tapi memang tidak ada baterainya karena memang HP Galang drop baterai mengembung," ujar Fajar melalui direct message (DM) Instagram pribadinya.

3. Peran korban dalam tim

Dalam kegiatan ini, Galang bertindak sebagai ketua tim atau ketua pelaksana.

Fajar Riski mengatakan bahwa kegiatan penelitian itu dilakukan oleh Himpunan Mahasiswa Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata (Himakova) bertajuk ekspedisi Studi Konservasi Lingkungan (Surili) di Cagar Alam (CA) Pulau Sempu.

"Kegiatan ini adalah ekspedisi penelitian Herpetofauna yang telah berjalan sebanyak 15 kali. Kemudian sempat berhenti akibat Pandemi Covid-19, dan sekarang dimulai lagi untuk pertama kalinya dengan Ketua Tim Galang," ungkapnya.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved