Pilkada 2024

Golkar Tunjuk Gus Haris Sebagai Calon Bupati Probolinggo, Bisa Menarik Suara dari Kalangan NU

Anggota Komisi XI DPR itu menyebut Kabupaten Probolinggo membutuhkan figur bupati yang bisa diterima semua kalangan

Penulis: Galih Lintartika | Editor: Deddy Humana
surya/galih lintartika
Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto menyerahkan surat perintah tentang penunjukan Muhammad Haris sebagai bakal calon Bupati Probolinggo pada Pilkada 2024. 

SURYA.CO.ID, PASURUAN - Partai Golkar sudah bergerak cepat untuk mempersiapkan kemenangan pada Pilpres, Pileg dan Pilkada. Untuk Jatim, Golkar sudah mengelus jagonya dalam Pilkada 2024 di Kabupaten Probolinggo dengan menunjuk Muhammad Haris sebagai bakal calon Bupati Probolinggo.

Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto mengeluarkan surat perintah tentang penunjukan Gus Haris itu, dengan nomor Sprin-703/DPP/Golkar/XI/2023. Surat itu tidak hanya berisi penunjukan Gus Haris sebagai calon bupati, tetapi juga perintah memenangkan Golkar pada pemilu legislatif atau pileg tahun depan.

Airlangga menyerahkan surat perintahnya itu secara langsung kepada Gus Haris dalam Konsolidasi Partai Golkar Dalam Rangka Pemilu 2024 di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (22/12/2023) malam.

Sekjen Golkar, Lodewijk F Paulus yang ikut menandatangani surat perintah juga hadir mendampingi Airlangga guna menyerahkan mandat untuk sosok ulama kondang tersebut. Rapat konsolidasi itu juga dihadiri Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Jatim, M Misbakhun dan Ketua DPD Golkar Jawa Timur M. Sarmudji.

Misbakhun mengatakan, keputusan Airlangga menunjuk Gus Haris sebagai calon bupati Probolinggo akan berpengaruh pada suara Golkar pada Pemilu 2024 di Jatim.

“Gus Haris merupakan figur penting sebagai salah satu ahli waris Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong yang memiliki sejarah panjang dengan Partai Golkar sejak periode 1980-an,” ujar Misbakhun.

Anggota DPR dari Dapil II Jatim itu menjelaskan, pengasuh Pesantren Zainul Hasan Genggong mendiang KH Saifourridzal tersebut pernah menjadi anggota MPR RI dari Golkar.

Menurut Misbakhun, pesantren ternama itu turut membesarkan Golkar di wilayah Probolinggo. Anggota Komisi XI DPR itu menyebut Kabupaten Probolinggo membutuhkan figur bupati yang bisa diterima semua kalangan.

Misbakhun menegaskan, Bupati Probolinggo juga harus tokoh berwibawa yang dihormati masyarakat. Karena itu, Misbakhun meyakini penunjukan Gus Haris akan berefek besar bagi Golkar, khususnya dalam menarik suara pemilih dari warga Nahdlatul Ulana (NU).

Selain dikenal karena ketokohannya, Gus Haris juga seorang dokter. Gus Haris adalah sosok yang mempunyai nilai ketokohan kuat di lingkungan warga NU sehingga itu sebagai modal sosial dan modal politik yang kuat.

“Apalagi dengan kombinasi nilai intelektual yang membuat beliau sebagai seorang dokter dan memainkan peran posisi sebagai pendidik di pondok pesantren modern,” tuturnya.

Ia menegaskan, Bupati Probolinggo juga harus mampu mengentaskan kemiskinan, memperbaiki akses pendidikan, meningkatkan layanan kesehatan, dan menggenjot pembangunan infrastruktur di kabupaten bermoto “Prasadja Ngesti Wibawa" tersebut.

“Sebagai pihak yang diperintahkan memenangkan Gus Haris dan Golkar, saya meyakini beliau adalah sosok tepat untuk membawa pembangunan di Probolinggo akan dirasakan seluruh masyarakat hingga yang di pelosok,” sambungnya.

Selain itu, Misbakhun juga mengatakanbahwa surat dari Airlangga tersebut juga berisi perintah bagi mesin politik Golkar di Kabupaten Probolinggo untuk bergerak dengan kerja-kerja cerdas.

“Pelaksanaan perintah ini merupakan bagian dari evaluasi Partai Golkar dalam penetapan calon kepala daerah di Pilkada 2024,” tutupnya. *****

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved