Pengungsi Rohingya
UPDATE Pengungsi Rohingya di Indonesia: 13 Orang Masuk ke Pekanbaru, Klarifikasi Video Buang Nasi
Sejak pengungsi Rohingya masuk ke Indonesia, warga banyak mengeluhkan beberapa hal terkait kelompok pengungsi tersebut.
Penulis: Akira Tandika Paramitaningtyas | Editor: Musahadah
SURYA.CO.ID - Inilah update pengungsi Rohingya yang berada di Indonesia dan meresahkan warga setempat.
Seperti diketahui, sejak bebepara bulan lalu, pengungsi Rohingya masuk ke Indonesia melalui Aceh, karena situasi yang tidak kondusif di negaranya.
Sejak pengungsi Rohingya masuk ke Indonesia, warga banyak mengeluhkan beberapa hal terkait kelompok pengungsi tersebut.
Baca juga: VIDEO Kedatangan Pengungsi Rohingya Naik Kapal Bertingkat Viral, PBB: Bertambah hingga Maret 2024
Salah satunya yakni, pengungsi Rohingya yang dinilai terlalu pemilih hingga kerap membuang nasi yang diberikan pada mereka.
Mengenai isu pengungsi Rohingya membuang nasi yang diberikan, mereka akhirnya pun membuat sebuah klarifikasi.
Melansir Serambinews, salah satu pengungsi Rohingya ada yang membuat video di TikTok dan angkat bicara mengenai isu membuang nasi itu.
Dalam video yang beredar di TikTok pada Minggu (17/12/2023), Ali salah satu Rohingya mengatakan bahwa ada kesalahpahaman terkait video viral buang nasi bantuan itu.

Ali membantah mereka telah buang nasi bungkus yang diberikan.
Ia pun mengungkap alasan kenapa mereka melakukan tindakan tersebut.
Ali mengatakan jika ia dan para Rohingya lainnya suka makanan pedas, namun tidak paham cara menyampaikannya.
Setelah membela diri, para imigran Rohingya itu justru semakin kehilangan simpati publik.
Pernyataan tersebut tidak serta merta membuat netizen berhenti kecewa.
Tak sedikit yang menyayangkan aksi pilih-pilih makanan para Imigran itu, padahal mereka sudah diterima dengan baik.
Baca juga: POLEMIK Pengungsi Rohingya di Aceh: Jebol Tembok Pengungsian untuk Kabur dan Pakai Modus Terdampar
Pemkot Pekanbaru Siaga Pengungsi Rohingya yang Masuk
13 pengungsi Rohingya masuk ke Kota Pekanbaru, tanpa diketahui lewat jalur mana mereka bisa ke kota.
Kondisi ini membuat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pekanbaru angkat bicara.
Mereka tak ingin kejadian seperti ini terulang kembali dan meminta pihak terkait untuk mengawasi dengan ketat pintu masuk ke Pekanbaru.
Anggota Komisi I DPRD Pekanbaru Sigit Yuwono ST meminta untuk meningkatkan patroli dan pengawasan di pintu-pintu masuk Kota Pekanbaru.
Terutama mencurigai plat nomor non BM, termasuk mobil pribadi yang non BM juga.
"Empat penjuru pintu masuk Kota Pekanbaru harus dijaga. Paling tidak patroli rutin lah, karena hal ini bisa mengantisipasinya," ujarnya, Minggu (17/12/2023), dikutip dari TribunPekanbaru.
Lebih dari itu, anggota Dewan meminta dukungan masyarakat, untuk sama-sama menjaga Kota Pekanbaru dari kedatangan pengungsi yang tak jelas.
Masyarakat bisa melaporkan ke pihak kepolisian, atau paling tidak memberikan informasi tentang hal-hal yang mencurigakan.
"Sekarang kan masa Pemilu, kita ingin Kota Pekanbaru tenang aman dan nyaman. Jangan sampai gara-gara pengungsi, menganggu warga lokal,”
“Makanya, kita tekan kan lagi, jangan sampai ada lagi pengungsi Rohingya yang masuk ke Pekanbaru," pintanya.
Saat ini, Pemko bersama Satgas Penanganan Pengungsi Luar Negeri (PPLN) Pekanbaru, sedang mendata 13 pengungsi Rohingya.
Bahkan Pemko juga menunggu pendataan dari International Organization for Migration (IOM) dan Badan PBB urusan Pengungsi (UNHCR)
Saat ini, para pengungsi tersebut sudah diinapkan di Rudenim Pekanbaru.
"Menunggu kejelasan status mereka. Kalau jelas, kita Pemko Pekanbaru akan menindaklanjutinya,”
“Kalau tak jelas, maka dideportasi. Ini tanggung jawab Imigrasi," tegas Kepala Kesbangpol Pekanbaru Syoffaizal kemarin.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.