Berita Bangkalan

Nggandol Truk Seberangi Suramadu Hanya Untuk Mandi, 40 Bocah Asal Surabaya Diamankan di Bangkalan

Padahal mereka gerudukan melompati bak truk menyeberangi selat Madura, hanya untuk mandi di Sungai Tunjung di Bangkalan

Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Deddy Humana
surya/ahmad faisol
Sebanyak 40 bocah diangkut truk operasional Satsamapta Polres Bangkalan dari akses Suramadu ke Kantor Dinas Sosial (Dinsos) Bangkalan di Jalan Halim Perdana Kusuma, Jumat (15/12/2023). 

SURYA.CO.ID, BANGKALAN – Menjamurnya kebiasaan anak-anak asal Surabaya yang menyeberangi Jembatan Suramadu hanya untuk mandi di sungai di Bangkalan, sebenarnya menjadi potensi wisata menjanjikan. Hanya karena mereka beramai-ramai nunut truk dan membahayakan keselamatan, maka sering diciduk polisi.

Anggota Polres Bangkalan yang kemudian kerepotan atas fenomena anak-anak nggandol lintas Suramadu itu. Dan ini kembali terjadi, Jumat (15/12/2023), ketika Satlantas Polres Bangkalan mengamankan sedikitnya 40 orang bocah asal Surabaya karena ketahuan nunut truk di akses Suramadu.

Padahal mereka gerudukan melompati bak truk menyeberangi selat Madura, hanya untuk mandi di Sungai Tunjung di Bangkalan. Begitu diciduk, mereka diangkut dengan truk operasional Satsamapta Polres Bangkalan dari akses Suramadu ke Kantor Dinas Sosial (Dinsos) Bangkalan di Jalan Halim Perdana Kusuma.

Tindakan tegas pihak kepolisian itu adalah tindak lanjut atas pemberian pemahaman dan penghalauan kepada para bocah asal Surabaya dalam beberapa hari terakhir.

“Ini dilakukan karena sudah terjadi berulang-ulang dan pelakunya ya anak-anak itu saja. Kami telah mengamankan setidaknya 40 orang anak jalanan yang selama ini meresahkan. Mereka sering nggandol truk dari arah Surabaya menuju Bangkalan,” ungkap KBO Satlantas Polres Bangkalan, Ipda Nur Cahyo di kantor dinsos.

Pantauan SURYA, puluhan anak itu kebanyakan masih berusia sekitar 12 tahun. Tampaknya juga beberapa di antaranya sudah berusia remaja. Mereka ditempatkan di Aula Dinsos Bangkalan untuk dilakukan pendataan dan pembinaan.

“Mereka hendak mandi di Sungai Tunjung. Namun karena aksi mereka sangat membahayakan sehingga kami memberhentikan truk yang mengangkut mereka, kami antar ke dinsos menggunakan truk polisi,” pungkas Nur Cahyo.

Di Aula Dinsos Bangkalan, satu per satu para bocah dipanggil untuk pendataan terkait asal usul. Di hadapan para bocah, seorang petugas dinsos memberikan pilihan. Apakah dikirim ke UPTD Lingkungan Pondok Sosial (Liponsos) Surabaya atau kembali ke rumah masing-masing.

Mendengar itu, para bocah kompak menjawab, “Pulang ke rumah”. Para bocah mengatakan bahwa orangtuanya tidak mengetahui ke mana mereka bermain. Beberapa di antara mereka berpamitan mengamen, membawa dua buah ukulele atau gitar kecil empat dawai.

Sebelumnya, Kapolsek Burneh, Iptu Edy Cahyono bersama empat personelnya menghalau puluhan anak yang baru turun dari truk di simpang tiga akses Suramadu, Kampung Tangkel, Desa/Kecamatan Burneh, Selasa (12/12/2023).

Bocah-bocah itu dicarikan tumpangan truk untuk kembali ke Surabaya. Edy Cahyono juga memberikan imbauan kepada para sopir truk agar tidak memberikan tumpangan kepada bocah-bocah yang mencegat di tengah jalan.

“Kami akan berkoordinasi lagi secara intensif dengan camat, lurah, dan pihak Satpol PP untuk membantu kami melakukan penertiban anak-anak jalanan itu,” tutur Edy. *****

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved