Citizen Reporter

Menabung Sampah di Bunakem, Menjaga Lingkungan Bersih, Dapat Tambahan Penghasilan

Bank sampah buah naga Kedung Asem yang berdiri sejak tahun 2019, menjadi pusat pengelolaan sampah di wilayah ini.

Editor: Musahadah
istimewa
Bank sampah Bunakem yang dikembangkan warga RW 05 Wisma Kedung Asem Indah, Kelurahan Kedung Baruk, Kecamatan Rungkut, Kota Surabaya. 

SURYA.CO.ID I SURABAYA – Sampah yang kerap menjadi permasalahan pelik di sebagian daerah, justru menjadi sumber pendapatan bagi warga RW 05 Wisma Kedung Asem Indah, Kelurahan Kedung Baruk, Kecamatan Rungkut, Kota Surabaya.

Hal ini beralasan karena mereka telah memiliki Bank Sampah Buah Naga Kedung Asem atau Bunakem.

Bank Sampah Buah Naga Kedung Asem yang berdiri sejak tahun 2019, menjadi pusat pengelolaan sampah di wilayah ini.

Bersama mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Jurusan Teknik Industri kelompok 04 Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur (UPNVJT), pegiat Bunakem menggandeng warga untuk ikut serta dalam upaya keberlanjutan lingkungan.

Menurut salah satu mahasiswa Vina Sabrina, kegiatan menabung sampah menjadi salah satu terobosan yang mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga kebersihan sekaligus meraih manfaat ekonomi dari sampah yang telah dipilah di rumah masing-masing.

Berbagai jenis sampah yang bisa ditabung di antaranya, koran, kertas hvs, pet bening bersih, pet biru bersih, botol warna, voil, sablon tipis, tutup galon, gelas sablon, plastik, dan lainnya.

“Hasil dari tabungan sampah ini akan dialokasikan melalui sistem informasi bank sampah Surabaya (Sibasam), sebuah sistem yang memungkinkan setiap kontribusi sampah berubah menjadi uang di bank sampah,” terangnya.

Bank sampah Bunakem awalnya beroperasi setiap Sabtu, namun kini diubah dua minggu sekali.

Proses di bank sampah melibatkan partisipasi aktif masyarakat sebagai nasabah.

“Nasabah datang membawa sampah yang sudah terpilah, dan tim bank sampah langsung menimbang. Hasil timbangan masuk ke buku tabungan nasabah, dan setelah proses selesai, data dimasukkan ke Sibasam. Sampah yang telah terpilah diterima oleh bagian packaging, dan dari sana, dimulailah proses daur ulang,” terangnya.

Dalam kegiatan ini, mahasiswa KKN MBKM Jurusan Teknik Industri kelompok 04 dari UPNVJT aktif membantu dalam setiap tahapan.

Mulai dari menimbang sampah hingga memilah dan mencatat hasil buku tabungan ke Sibasam,

“Keterlibatan kami ini bertujuan menciptakan sinergi antara akademisi dan masyarakat untuk mendukung upaya pengelolaan sampah yang berkelanjutan,” tegasnya.

Kun Maryati, Ketua bank sampah Bunakem, menceritakan, anggotanya mulai dari RT 1 sampai dengan RT 7 di RW 05.

“Kami juga menerima nasabah dari RW lain dalam kelurahan Kedung Asem. Ada juga yang dari kelurahan lain dan lain kecamatan. Kebetulan nasabah yang dari kelurahan lain tersebut di tempatnya tidak ada bank sampah, sehingga mereka yang sudah terbiasa memilah, dibawa dan ditampung disini," terangnya.

Penulis:

Indira Hanefa Rahayu

Mahasiswi Teknik Industri, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur (UPNVJT)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Publikasikan Karya di Media Digital

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved