Lapas Kelas IIB Tulungagung Mendapat Kiriman Napi Teroris Lagi, Sudah Menyatakan Setia Kepada NKRI

SURYA.CO.ID, TULUNGAGUNG - Lapas Kelas IIB Tulungagung menerima seorang narapidana terorisme (Napiter) dari Rutan Kelas I Depok pada Rabu (6/12/2023) kemarin.

Terpidana berinisial W, seorang laki-laki 36 tahun yang sebelumnya terlibat Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

Kedatangan W dikawal ketat personel Densus 88 Anti Teror bersama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

Menurut Kepala Lapas Kelas IIB Tulungagung, R Budiman Priyatna Kusumah, W sudah berstatus hijau dan sudah menyatakan setia kepada NKRI.

Sebelumnya, W divonis pidana penjara selama 3 tahun dan kini tinggal menjalani sisa hukuman sekitar 5 bulan.

“Pengucapan sumpah setia kepada NKRI dilakukan di Depok. Saat ini berkasnya masih dalam proses,” ungkap Budiman, Kamis .

W lebih dulu menjalani isolasi Masa Pengamatan, Pengenalan dan Penelitian Lingkungan (Mapenaling) sesuai prosedur yang berlaku.

Selama itu pula W tidak boleh dijenguk, lalu diberikan pengertian mengenai hak dan kewajiban di dalam Lapas.

Setelah itu, Lapas Tulungagung masih menunggu asesmen dari Bapas untuk penempatan W.

“Kami belum tahu apakah dia ditempatkan di ruangan tersendiri, atau dicampur dengan warga binaan lain. Nanti ada intervensi asesmen dari Bapas,” ungkap Budiman.

Lanjut Budiman, sejauh ini W bersikap sangat baik dan kooperatif dengan petugas.

Selanjutnya, petugas akan mempertimbangkan risiko jika W ditempatkan sendiri atau disatukan dengan warga binaan lain.

Ditanya peran W dalam organisasi JAD, Budiman mengaku tidak mendapat detail perkaranya.

Namun, jika dilihat dari pidana penjara yang dijatuhkan majelis hakim, Budiman menduga perannya hanya jemaah biasa.

“Putusannya cukup rendah, jadi kemungkinan hanya terlibat saja. Termasuk jemaah biasa,” ucap Budiman.

Sebelumnya, Lapas Kelas IIB Tulungagung secara rutin mendapat kiriman Napiter.

Terakhir Napiter yang bebas dari Lapas Tulungagung adalah AA dari Bima NTB, yang terlibat penyerangan Polres Bima.

AA bebas murni setelah menjalani hukuman penjara selama 4 tahun.

AA dipindah ke Lapas Tulungagung di tahun 2020 dan bebas pada 25 Mei 2023.