Erupsi Gunung Marapi

Detik-detik Mengerikan saat Erupsi Gunung Marapi Diungkap Irvanda Korban Selamat: Langsung Meledak

Salah satu korban selamat Erupsi Gunung Marapi, Irvanda Mulya, menceritakan detik-detik mengerikan saat erupsi terjadi.

istimewa
Detik-detik Mengerikan saat Erupsi Gunung Marapi Diungkap Irvanda Korban Selamat. 

Anak bungsu dari dua saudara itu berangkat dalam rangka kegiatan kampus satu rombongan, berjumlah 18 orang.

"Adik saya itu sempat minta izin untuk berangkat ke orang tuanya dan diizinkan," tuturnya ditemui, Senin (4/12/2023).

Memasuki hari ketiga sejak Yasirli berangkat, sekira pukul 17.30 WIB, ia menghubungi ayahnya, melalui panggilan telepon.

Dalam panggilan telepon itu, Yasirli menyebutkan lokasi di sekitaran cadas dan ia terakhir bersama rombongan di dekat tugu Abel.

"Di telepon itu, ia menyebut bahwa dirinya haus, kakinya rasa mau patah dan tidak sanggup lagi berjalan," ujar Sabri mencontohkan isi percakapan tersebut

Selain panggilan telepon, Yasirli juga mengirimkan video singkat pada pihak keluarga.

Menyikapi hal itu, keluarga yang berada di Batu Sangkar langsung ke posko yang ada di Gunung Marapi.

Sabri mengaku, ini merupakan kali pertama adik sepupu perempuannya itu naik gunung.

Pihak keluarga berharap, Yasirli Amri bisa ditemukan dalam kondisi selamat.

"Kami akan menunggu sampai adik kami turun, semoga dalam kondisi selamat," ujarnya.

3. Tangan Zhafira patah, ada luka bakar diwajah

Sosok Zhafirah viral karena sempat mengirimkan video tengah terjebak saat erupsi Gunung Marapi pada Minggu (3/12/2023) pukul 14.54 WIB.

Dari video yang beredar di grup WhatsApp media BKSDA Sumbar, tubuh perempuan 19 tahun itu dipenuhi abu vulkanik.

Dalam video itu, ia tampak lemas dan sempat meminta pertolongan.

Rani Radelani, etek (bibi) Zhafirah membenarkan bahwa video yang beredar itu merupakan anaknya.

Kata Rani, barang-barang anaknya telah hilang. Video itu, kata dia, dikirim oleh Zhafirah melalui telepon pintar pendaki lain yang tercecer.

“Barang dia hilang semuanya, jadi ada hand phone orang dapat sama dia. Ada sinyal dan bisa dibuka hand phone-nya (dikirim kondisinya),”ujar Rani, Minggu (3/12/2023).

“Tangannya patah, luka-luka. Tidak kuat lagi katanya,” tambah dia.

Selain itu, ujar Rani, badan Zhafirah dipenuhi abu vulkanik.

Rani mengatakan, sebelumnya Zhafirah mendaki bersama teman-teman kampusnya sejak Jumat (1/12/2023) dan berencana pulang hari ini, Minggu (3/12/2023).

>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved