Berita Surabaya

Dosen FISIP UWKS Dorong Masyarakat Pertahankan Potensi Lokal Desa Senduro untuk Pembangunan Desa

Desa Senduro adalah salah satu desa wisata yang menjadi pintu masuk ke area gunung semeru dan bromo.

Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Titis Jati Permata
Foto Istimewa UWKS
Kunjungan tim dosen dan mahasiswa FISIP UWKS ke Desa Senduro Kecamatan Senduro Kabupaten Lumajang. 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Globalisasi telah menghilangkan batas administratif dan geografis.

Hal ini berpengaruh terhadap perkembangan ekonomi, budaya dan politik suatu daerah yang mayoritas mengikuti sistem global hingga kehilangan identitas.

Untuk itu, Dosen Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Wijaya Kusuma Surabaya melakukan pendampingan kepada aparatur desa Senduro kecamatan Senduro kabupaten Lumajang.

Pendampingan ini bertujuan untuk menggali potensi desa sehingga bisa dimanfaatkan dan dikembangkan untuk menyejahterakan masyarakat.

Kegiatan ini dilakukan oleh Azizah Alie, Yelly Elanda dan Abdus Sair pada beberapa waktu yang lalu.

Menurut Yelly Desa Senduro adalah salah satu desa wisata yang menjadi pintu masuk ke area gunung semeru dan bromo.

"Hilangnya identitas menyebabkan desa menjadi homogen, sama dengan desa-desa lain yang ada di seluruh dunia. Penting kiranya desa Senduro menggali potensi yang dimiliki agar bisa mengembangkan desa sesuai dengan kearifan lokal yang dimilikinya sehingga pembangunan desa tidak hanya sekedar menduplikasi program,"urainya.

Desa Senduro,lanjutnya, bisa menciptakan strategi pembangunan desa dengan menghasilkan produk unggulan yang mempunyai watak atau ciri tersendiri serta memiliki pola dan spirit yang sesuai dengan potensi dan kondisi yang dimiliki.

"Kearifan lokal bisa menjadi pagar untuk menghadapi globalisasi yang membuat dunia menjadi tidak terkendali atau runaway world,"tegasnya.

Ia merinci beberapa kearifan lokal yang menjadi potensi desa tersebut, mulai dari pemandangan yang indah dan potensi sumber daya alam yang dimilikinya mengundang para wisatawan untuk berkunjung ke sana.

"Masyarakat desa Senduro dikenal dengan produk pertaniannya yakni pisang agung dan olahan pisang seperti keripik pisang, tape pisang dan sale pisang,"urainya.

Di sektor peternakan, ada kambing etawa yang dikenal sebagai ikonnya Senduro.

Peternak kambing etawa tidak hanya mengembangbiakkan kambing etawa untuk diambil daging dan peranakannya namun juga dilombakan.

Kambing yang memiliki postur tubuh bagus, harganya bisa mencapai belasan juta apalagi jika kambing etawa tersebut menjuarai perlombaan, harganya bisa mencapai puluhan juta.

"Untuk mendapatkan penghasilan sehari-hari para peternak juga menjual susu kambing etawa dan diproduksi dengan berbagai macam varian rasa agar bisa diterima dan mampu bersaing di pasar. Produk pertanian dan peternakan ini menjadi faktor pendukung desa Senduro dalam mengembangkan desa wisata,"tegasnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved