berita Pas

125 Guru MI Kecamatan Tutur Ikuti Workshop IKM Gratis, Modal Terapkan Kurikulum Merdeka di Sekolah

Di Pasuruan ada 1.012 lembaga dan 600 di antaranya sudah mendapatkan SK untuk penerapan IKM di tahun pelajaran 2023 -2024

Penulis: Galih Lintartika | Editor: Deddy Humana
surya/galih lintartika
Anggota DPRD Kabupaten Pasuruan, Sugiarto membuka workshop IKM gratis untuk guru-guru MI se-Kecamatan Tutur, Sabtu (2/12/2023) lalu. 

SURYA.CO.ID, PASURUAN - Puluhan guru yang tergabung dalam Kelompok Kerja Madrasah Ibtidaiyah (KKMI) Kecamatan Tutur mengukuti workshop “Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM)” dan Peningkatan Kompetensi Guru dengan Platform Merdeka Mengajar KKMI Kecamatan Tutur, Sabtu (2/12/2023).

Workshop ini digelar di Kampung Pancar Yayasan Si Hijau, Desa Cowek, Kecamatan Purwodadi, dan difasilitasi secara gratis oleh Sugiarto, politisi Golkar yang juga menjabat Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Pasuruan.

Kasi Pendidikan Madrasah Kemenag, Bustanul Arifin mengatakan, workshop ini memang penting dilakukan untuk memperkuat pemahaman para guru terkait penerapan IKM yang masih baru.

“Kurikulum merdeka ini pada dasarnya memberi kewenangan para guru berkreasi dan berinovasi dalam pemberian pembelajaran. Jadi para guru bisa berkolaborasi dengan muridnya atau anak didiknya untuk menyelesaikan masalah,” kata Bustanul.

Bustanul menyebut, problem di masing-masing mata pelajaran tentu berbeda dan bisa dikolaborasikan antara guru dan murid. Sehingga, outputnya anak didik atau muridnya bisa memahami apa yang penting dalam mata pelajaran yang diajarkan tersebut.

“Penerapan IKM memang belum optional. Kemarin lembaga-lembaga pendidikan di bawah naungan Kemenag Kabupaten Pasuruan dipersilakan mengajukan IKM sehingga bisa mendapatkan SK pelaksanaan IKM,” tambah Bustanul.

Menurutnya, di Pasuruan ada 1.012 lembaga dan 600 di antaranya sudah mendapatkan SK untuk penerapan IKM di tahun pelajaran 2023 -2024 ini. Sebelum mengajukan IKM, lembaga pendidikan memang wajib menggelar workshop IKM dan beban biaya ditanggung masing-masing lembaga.

“Kalau mengandalkan pemerintah, dananya sangat terbatas. Maka dari itu kami imbau untuk menggelar workshop agar mendapat sertifikat IKM secara mandiri. Termasuk hari ini, workshop difasilitasi oleh anggota dewan, dan ini bermanfaat sekali untuk lembaga,” urainya.

Meski begitu, ia mendorong semua lembaga segera menggelar workshop dan bimtek penerapan IKM sehingga tahun depan, sudah 100 persen lembaga pendidikan di bawah Kemenag mulai RA, MI, MTS dan MA bisamendapat sertifikat IKM. “Secara keseluruhan, semua guru antusias,” sambungnya.

Para prinsipnya, kata dia, IKM menyederhanakan kurikulum yang rumit, materi esensial yang utama diberikan. Siswa dilatih memberikan pendapat, lebih kritis, kreatif dan termotivasi mencari solusi atas tantangan pembelajaran yang dihadapi

Yatna Supriyatna, narasumber dalam workshop menjelaskan bahwa kurikulum merdeka itu sebenarnya kembali ke minat dan bakat guru dan murid sendiri. Sehingga, kurikulum ini memudahkan. “Sederhananya, kalau muridnya minat di bidang olahraga jangan dipaksa berlatih menyanyi, dan lainnya,” terang Yatna.

Manfaat ini tentu menjadi output kurikulum merdeka, yakni investasi jangka panjang yang membangun generasi bangsa dengan kharakter dan minat bakatnya sendiri. Penerapan IKM ini memang dianggap urgent di sekolah karena relevan dengan perkembangan zaman.

Kalau dulu, anak kecil ditanya cita-citanya pasti jawab jadi dokter, TNI, Polisi. Itu karena kurikulum lama. Tetapi kalau anak sekarang, jawabannya sudah jadi YouTuber, dan lain sebagainya. "Jadi kurikulum memang harus berkembang mengikuti modernisasi dan zaman,” sambungnya.

Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Pasuruan, Sugiarto mengatakan, pemberian fasilitas gratis IKM ini berangkat dari keprihatinan dan kepeduliannya terhadap guru yang dianggap pahlawan tanpa tanda jasa. Pelatihan IKM ada jalur kedinasan dan ada yang mandiri.

“Kalau menunggu kedinasan, anggarannya terbatas. Karena ini kebutuhan pokok mereka yang harus dilalui agar mendapat sertifikat telah mengikuti pelatihan IKM, maka kami fasilitasi untuk 125 guru MI se-Kecamatan Tutur gratis. Semoga bermanfaat,” kata Sugianto. *****

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved