Berita Gresik

Belusukan ke Perkampungan, Bupati Gresik Pantau Hasil Penanganan Stunting Guna Kejar Target 0 Persen

angka stunting yang awalnya 22 persen pada awal tahun 2021, saat ini bisa ditekan menjadi 10 persen pada 2023

Penulis: Sugiyono | Editor: Deddy Humana
surya/mochammad Sugiyono
Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani (Gus Yani) dan Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Gresik, Nurul Haromaini Ali Fandi Akhmad Yani memeriksa berat badan anak stunting, Kamis (30/11/2023). 

SURYA.CO.ID, GRESIK - Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani (Gus Yani) bersama istrinya, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Gresik, Nurul Haromaini Ali Fandi Akhmad Yani (Ning Nurul) melacak sebaran stunting di Desa Klampok, Kecamatan Benjeng, Kamis (30/11/2023).

Pelacakan anak stunting dilakukan bersama Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Gresik, Mukhibatul Khusnah dan Camat Benjeng, Siti Sulichah. Gus Yani tidak canggung belusukan sampai ke gang-gang perkampungan.

Menurut Gus Yani, hasil penanganan stunting di Gresik cukup menggembirakan, angka stunting yang awalnya 22 persen pada awal tahun 2021, saat ini bisa ditekan menjadi 10 persen pada 2023.

Angka ini jauh di bawah target nasional yakni 14 persen. Namun hal tersebut bukan menjadi akhir karena Kabupaten Gresik memasang target stunting 0 persen.

"Kita akan terus mendorong agar angka ini terus turun hingga Gresik merdeka stunting. Saya bersama Bu Wabup dan Ketua TP PKK akan terus menyuarakan tentang stunting, agar makin banyak orang yang mengerti apa itu stunting. Selain itu, dukungan dari dinas terkait akan terus untuk memberantas stunting," kata Gus Yani.

Lebih lanjut Gus Yani menambahkan, Presiden Joko widodo menginstruksikan dengan lugas untuk mewujudkan angka prevalensi stunting 0 persen. "Berbagai upaya dilakukan dengan menggandeng semua pihak dalam perang melawan stunting," kata Gus Yani.

Sementara Ning Nurul, mengatakan, temuan kasus stunting di Gresik merupakan hasil akhir dari berbagai persoalan yang kompleks. Ini lantaran banyak faktor yang menyebabkan terjadinya stunting pada anak.

"Faktor pertama adalah faktor ekonomi, di mana ini berkaitan erat dengan asupan gizi untuk anak. Berikutnya adalah faktor pola asuh orangtua. Selain itu pernikahan dini dan faktor lingkungan dan penyakit bawaan," kata Ning Nurul.

Menurut Ning Nurul, dalam PKK sendiri, penanggulangan stunting ada pada Kelompok Kerja (Pokja) 1 hingga Pokja 4. Pada Pokja 1, PKK Gresik berfokus pada pencegahan pernikahan anak. Sedangkan Pokja 2 berfokus pada penuntasan pendidikan lewat program Jaketku (Kejar Paket Tuntaskan Putus Sekolah).

Selain itu, Pokja 3 fokus penanganan sampah dan Pokja 4 berperan penanggulangan stunting lewat program Cekal Tanding (Cegah dan Tangkal Stunting dengan kegiatan 10 indikator PHBS di rumah tangga).

"Selain melacak stunting, kegiatan hari juga menjadi awal dalam program pemberian makanan tambahan bagi anak-anak dan ibu hamil hingga 30 hari ke depan. Diharapkan angka stunting di Kecamatan Benjeng yang hanya ada 5 kasus stunting, tidak bertambah dan menjadi 0," katanya. ******

Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved