Sambang Kampung

Bank Sampah Bintang Mangrove Gunung Anyar Tambak Surabaya, Terima Sampah dari Laut Hingga 80 Persen

Sejak beroperasi April 2012 Bank Sampah Bintang Mangrove kini mengelola sampah sekitar 2 ton per bulan, di mana hampir 80 persen dari sampah laut

Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Titis Jati Permata
surya.co.id/sulvi sofiana
Mahasiswa PCU saat bercerita di hadapan anak-anak Sekolah Sungai Gunung Anyar Kota Surabaya. 

Sehingga ia sengaja mencari pengepul hingga ke Sidoarjo agar sampah dari laut tersebut bisa dibeli.

"Sampah dari laut atau mangrove itu kotor, tetapi saya samakan harganya karena effort warga untuk mengambil sampah laut juga tidak gampang. Mereka harus ke laut, jadi ambil sampah pakai satu perahu. Dalam seminggu satu nelayan bisa setor sampai satu kapal,"ujarnya.

“Kami tidak bisa ambil untung banyak karena kami harus menghargai tenaga para nelayan. Mereka tak sekadar mencari uang, tapi hal yang lebih penting adalah mereka ikut membersihkan sampah di laut,” papar Chusniyati.

Chunsiyati mengatakan, saat ini bank sampah memberi kompensasi kepada masyarakat Rp2.000 per kg sampah yang disetor, kemudian menjual ke pengepul Rp2.200 per kg.

"Ke depan saya harap kawasan ini bisa jadi kawasan wisata Madani, jadi bisa mandiri dengan mengoptimalkan warga sekitar. Tetapi pekerjaan rumahnya memang harus terus mengedukasi warga untuk menjaga kebersihan,” kata Chusniyati

Muhammad Sholeh, pengurus bank sampah mengungkapkan telah banyak perubahan di lingkungannya sejak kehadiran bank sampah. Wanita di kampungnya yang awalnya hanya ibu rumah tangga kini bisa aktif di bank sampah.

"Kalau hari biasa banyak ibu-ibu ikut memilah sampah. Hasil mereka mengumpulkan sampah juga bisa menjadi tambahan pendapatan rumah tangga. Bisa buat bayar listrik kan lumayan,"ujarnya.

Selain itu, wilayahnya juga semakin dikenal masyarakat baik di Surabaya, Jatim bahkan mancanegara.

Bahkan terakhir ada warga Jerman yang turut datang ke Bank Sampah Bintang Mangrove karena tidak banyak bank sampah yang menerima sampah dari laut.

"Mereka bilang cari di google bank sampah yang menerima sampah terkotor, ya sampah dari laut itu. Mereka juga ikut melihat kondisi mangrove saat banyak sampah tersangkut dan ikut memilah sampah juga,"lanjutnya.

Sholeh bersyukur, Bank Sampah Bintang Mangrove tak hanya bermanfaat bagi masyarakat sekitar tetapi bisa menginspirasi hingga luar negeri.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved