Temuan Kerangka Manusia di Blitar

Posisi Fitriani saat Ditemukan Tinggal Kerangka, Ada Kaus Putih, Ternyata Dibunuh Suami 2 Tahun Lalu

Seperti ini posisi Fitriani (21) saat ditemukan tinggal kerangka di sebuah rumah di Blitar. Ternyata, ia dibunuh oleh suaminya dua tahun lalu.

Penulis: Christine Ayu Nurchayanti | Editor: Adrianus Adhi
Kolase Surya.co.id
Fitriani ditemukan tewas tinggal jenazah di sebuah rumah di Blitar. Begini posisinya saat ditemukan, ternyata dibunuh suami dua tahun lalu. 

SURYA.CO.ID - Terungkap posisi Fitriani (21) saat ditemukan tinggal kerangka di sebuah rumah di Blitar, Jawa Timur.

Jasad Fitriani ditemukan hanya tinggal kerangka pada Selasa (21/11/2023) lalu.

Kerangka tubuh Fitriani ditemukan berada di dalam sebuah lubang yang dicor. 

Adapun, keberadaan jenazahnya diketahui ketika pemilik rumah yang baru melakukan renovasi.

Kala itu, pekerja membuka pintu kamar lokasi jasad Fitriani dicor.

Pekerja kemudian membongkar bangunan cor baru di lantai kamar dan menemukan kerangka manusia. 

Jasad Fitriani ditemukan dalam kondisi kerangka dicor di dalam kamar di Blitar, Jawa Timur.
Jasad Fitriani ditemukan dalam kondisi kerangka dicor di dalam kamar di Blitar, Jawa Timur. (kolase tribunnews sultra/surya/samsul hadi)

"Waktu pekerja menggali cor di kamar, saya sempat melihat. Saya juga membantu menaikkan cor," ujar Sugeng Riyadi, pemilik rumah yang baru.

Ketika menggali, pekerja menemukan rambut manusia.

Tidak sampai di situ, pekerja juga menemukan tulang beserta tengkorak manusia.

"Kemarin, saya ukur dengan polisi, kedalamannya sekitar satu meter. Kalau diameter lubang sekitar 64 cm," lanjut Sugeng.

Lebih lanjut, ia pun menjelaskan posisi kerangka tersebut. Dirinya juga membeberkan kondisi kerangka tersebut,

Sugeng mengatakan, posisi kerangka itu seperti orang yang berjongkok.

"Posisi kerangka seperti orang jongkok.

Waktu saya angkat di bagian dada masih ada kulit kering, tapi belakang sudah tidak ada.

Kuku masih ada. Juga ditemukan anting-anting. Di lubang juga ditemukan kaus putih," ia menjelaskan.

Dibunuh Suami Dua Tahun Lalu

Kini, kasus penemuan kerangka manusia dalam lubang yang dicor tersebut telah menemui titik terang.

Diketahui korban yakni Fitriani, wanita asal Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara. 

Ia merupakan korban pembunuhan sang suami, Suprio Handono (30).

Baca juga: SOSOK Tersangka Pembunuh Fitriani yang Cor Jasad hingga Tinggal Kerangka di Blitar, Nikahi Anak-anak

Adapun, Sugeng Riyadi yang merupakan pemilik rumah yang baru, merupakan kakak ipar Suprio Handono.

Kepala Seksi (Kasi) Humas Kepolisian Resor (Polres) Blitar Kota Iptu Samsul Anwar mengatakan bahwa Fitriani dibunuh oleh Suprio Handono pada dua tahun lalu.

Adapun, Suprio Handono telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini.

"Telah terpenuhi dua alat bukti untuk menjerat Suprio Handono, pemilik rumah pertama, untuk ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan istrinya sendiri yang bernama saudari Fitriani tersebut,” ujarnya, Jumat (24/11/2023).

Sementara itu, Kapolres Blitar Kota, AKBP Danang Setiyo PS mengatakan, pembunuhan dipicu masalah keluarga antara tersangka dan korban. 

"Apakah masalah keluarga antara SH dan F itu soal asmara, kami masih mendalaminya," katanya.

Nasib Dua Anak Fitriani

Kakak ipar Suprio Handono, Subagyo (53) bercerita, Fitria memiliki dua anak yang masih kecil. 

Pertama laki-laki yang lahir ketika Suprio dan Fitria masih tinggal di Sulawesi Tenggara.

Saat ini anak tersebut berusia 7 tahun. 

Kemudian pada 2016, Suprio Handono dan Fitria pindah ke Blitar

Beberapa tahun di rumah, Suprio Handono dan Fitriani kembali dikarunia anak kedua laki-laki.

Baca juga: Siasat Suami Fitriani Agar Keluarga Tak Buka Kamar Lokasi Jasad Tinggal Kerangka Dicor di Blitar

Beberapa tahun di Blitar, keduanya dikaruniai anak kedua laki-laki, yang saat ini berusia 4 tahun. 

Sekarang, kedua anak Suprio Handono dan Fitriani ikut Subagyo.

"Waktu pulang ke Blitar, orang tua perempuan (Suprio Handono) masih hidup.

Kalau orang tua laki-laki sudah lama meninggal.

Suprio Handono disuruh pulang sekalian untuk merawat orang tua perempuan," ujar Subagyo.

Setelah kembali ke Blitar, Suprio Handono bertani sambil membuka usaha untuk hidup. 

Suprio Handono bersama istri pernah membuka usaha produksi tempe, namun tidak bertahan lama. Terakhir, ia memelihara ayam.

Menurut Subagyo, hubungan keluarga Suprio Handono dan Fitriani mulai kurang harmonis sejak mereka membuka kafe di Desa Sidorejo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar sekitar dua tahun lalu.

Istri Suprio Handono, Fitriani (korban) dikabarkan punya pria idaman lain (PIL) setelah mereka membuka kafe.

Soal itu (korban punya PIL), Subagyo tidak membantah. Karena Subagyo pernah ikut menjadi saksi ketika Suprio Handono menyerahkan istrinya, Fitriani kepada pria lain asal Desa Bedali, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri.

"Waktu itu saya juga ikut menjadi saksi ketika Suprio Handono memasrahkan istrinya kepada pria lain.

Statusnya (Suprio Handono dan Fitriani) waktu itu sudah pisah. Itu kurang lebih pada 2021 pas pandemi.

Suprio Handono menyerahkan istrinya ke pria lain," ujarnya.

Sejak diserahkan kepada pria lain, Subagyo sudah tidak pernah melihat istri Suprio Handono datang ke rumah.

Karena, Subagyo sendiri waktu itu jarang di rumah. Subagyo sering kerja sebagai tukang bangunan di luar kota.

"Kalau soal korban apakah pernah datang lagi ke rumah, itu saya kurang tahu, karena saya sering luar kota. Tapi, saya dengar cerita dari istri dan tetangga pernah melihat korban datang lagi ke rumah Suprio Handono. Setelah korban hilang itu hilang," katanya.

Subagyo juga tidak begitu memperhatikan keberadaan istri Suprio Handono karena mengira setelah Suprio Handono menyerahkan istrinya ke pria lain, istrinya sudah ikut pria tersebut.

>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved