Berita Trenggalek

Istri Bupati Trenggalek Mengaku Diusir Saat Kunker di Magetan, Singgung Demokrasi Sudah Sekarat

Ia juga menegaskan tidak pernah melihat kader Garda Transfumi yang dimanfaatkan untuk menyukseskan kepentingan pribadinya

istimewa
Movement Manager Garda Transfumi (Transformasi Formal Usaha Mikro) Jawa Timur, Novita Hardini memberikan keterangan lewat unggahan di akun Instagramnya @novitamochamad. 

SURYA.CO.ID, TRENGGALEK - Movement Manager Garda Transfumi (Transformasi Formal Usaha Mikro) Jawa Timur, Novita Hardini mengaku mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan saat melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Magetan.

Istri Bupati Trenggalek tersebut diusir saat menjadi pemateri di SMA Negeri 1 Kabupaten Magetan, Selasa (21/11/2023).

Dari unggahan di akun Instagramnya @novitamochamad, Novita menceritakan bagaimana ia yang diundang justru dipaksa harus cepat-cepat meninggalkan lokasi acara tersebut. Karena melihat ada yang tidak beres, Ketua TP PKK Kabupaten Trenggalek tersebut hanya bisa memberikan materi selama 5 menit.

Padahal menurut Novita, masyarakat sangat antusias mengikuti acara pembagian 1.000 NIB (Nomor Induk Berusaha) di Kabupaten Magetan yang diinisiasi oleh Garda Transfumi Jatim tersebut. Ia pun menilai ada pihak yang memberikan tekanan kepada timnya bahkan OPD setempat mengisyaratkan tidak menginginkan kedatangannya.

Dalam unggahan tersebut, Novita bercerita ia sudah berkecimpung dengan Garda Transfumi sejak tahun 2018, jauh sebelum berniat mencalonkan diri sebagai Calon Anggota Legislatif DPR RI. "Siapapun bisa berkontestasi namun ingat persaingannya harus sehat," kata Novita dalam unggahan tersebut.

Novita lalu mengingatkan bahwa Garda Transfumi adalah komunitas relawan yang dibentuk oleh Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia menggunakan uang negara.

"Teman-teman relawan Transfumi adalah penggerak yang dipilih oleh Tuhan melalui Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia untuk bisa menjadi pendamping teman-teman pelaku usaha menerbitkan legalitas usahanya masing-masing di wilayahnya masing-masing," jelas Novita.

Ia juga menegaskan tidak pernah melihat kader Garda Transfumi yang dimanfaatkan untuk menyukseskan kepentingan pribadinya.

"Jika hanya karena kepentingan pribadi lalu anggaran negara ini disia-siakan, apa yang dibentuk oleh negara ini dianggap tidak penting dan di kotak-kotakan, maka ini adalah tanda bahwa demokrasi kita sedang sekarat," kritik Novita.

Berikut keterangan dalam unggahan Novita Hardini dalam akun Instagramnya @novitamochamad:

Lapor pak. Baru kali ini saya mendapat undangan untuk hadir di dalam kegiatan. Begitu datang masyarakat sangat antusias dan bahagia. Sepanjang kegiatan, sudut mata kanan saya melihat ada masalah. Sehingga, hari ini adalah pemberian materi paling singkat sepanjang sejarah. Hanya 5 menit!

Ada kondisi yang menekan team saya, selama saya hadir ditempat acara. Dengan kata lain saya di usir oleh dinas secara langsung, secepat cepatnya untuk pergi meninggalkan tempat. Ditambah bonus dapat ancaman. Apakah sekarang jamannya ancam mengancam?

Semangat terus @garda.transfumijatim I got ur back!

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved