Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang
Diduga Tahu Rencana Yosef dan Danu di Kasus Subang, Penjual Pecel Lele Bergelagat Aneh Bak Ketakutan
Seorang penjual pecel lele di Jalancagak diduga tahu rencana Yosef dan Danu di Kasus Subang. Ini gelagatnya saat ditanya.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Putra Dewangga Candra Seta
SURYA.co.id - Seorang penjual pecel lele di Jalancagak diduga tahu rencana Yosef dan Danu di Kasus Subang.
Yosef dan Danu diketahui sempat mampir ke warung penjual pecel lele tersebut sebelum menghabisi Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.
Namun, saat ditanya terkait kasus Pembunuhan ibu dan anak di Subang ini, si penjual pecel lele bergelagat aneh.
Ia tampak ketakutan dan enggan memberikan kesaksian.
Seperti diketahui, warung pecel lele di Jalancagak, Kabupaten Subang itu diduga tahu soal perencanaan pembunuhan ibu dan anak yang dilakukan Yosef dan Danu.
Sebab sebelum pergi ke TKP pembunuhan Tuti dan Amalia pada 17 Agustus 2021 lalu, Yosef dan Danu sempat mampir ke warung pecel lele dekat terminal di Desa Ciseuti.
Cerita soal warung pecel lele itu diungkap oleh Danu kepada penyidik Polda Jabar.
Alhasil, saat pra rekonstruksi beberapa hari lalu, pihak kepolisian pun membawa kembali Danu ke warung pecel lele tersebut guna menjelaskan peristiwa dua tahun lalu.
Pada 2 November 2023, Danu dibawa ke warung pecel lele guna proses pra rekonstruksi.
Dalam adegan pra rekonstruksi, Danu menceritakan momen saat Yosef bercerita tentang kekesalahnnya terhadap Tuti.
Di warung pecel lele itulah Danu menyebut Yosef berniat memberikan pelajaran ke Tuti.
Setelah dari sana, Yosef pun mengajak Danu ke TKP pembunuhan yakni rumah sang istri, Tuti.
tukang pecel lele yang konon tahu kronologi kasus Subang itu pun bereaksi saat didatangi Youtuber.
Dilansir dari Youtube Misteri Mbak Suci, Dedi sang tukang pecel lele mulanya bersedia diwawancarai Youtuber.
Namun saat Mbak Suci memulai vlog-nya, Dedi menghindar bak ketakutan.
"Pak Dedi (tukang pecel lele) ternyata tidak berkenan untuk diwawancarai. Awalnya berkenan, namun mungkin setelah Pak Dedi banyak pertimbangan, sepertinya beliau ragu," ungkap Mbak Suci.
Kendati ogah diwawancarai, Dedi nyatanya sempat memberikan bocoran ke Mbak Suci terkait kasus Subang.
Ternyata Dedi mengaku tak melihat Yosef dan Danu di malam pembunuhan Tuti dan Amalia.
Namun yang pasti, Dedi hanya diminta izin untuk memakai warung pecel lelenya guna pra rekonstruksi.
"Tadi (Dedi) sempat menceritakan, (dia) tidak melihat (Danu dan Yosef di malam pembunuhan), tidak mengetahui, cuma sempat dipinjamin tempat untuk pra rekonstruksi," akui Mbak Suci.
"Tanggal 17 Agustus 2021 Danu dan Yosef di situ (pecel lele). Kita udah samperin ke sana, ternyata bapak pecel lele tidak berkenan diwawancarai," sambungnya.
Tak mau blak-blakan, Dedi pun meminta khalayak untuk menunggu kesaksiannya di persidangan kasus Subang nantinya.
"Nanti kebenarannya seperti apa, kita tunggu di persidangan, apakah keterangan Danu benar atau tidak, kita tunggu di persidangan" ucap Mbak Suci.
Namun yang jelas, cerita Dedi berbeda jauh dari apa yang dikatakan Danu kepada penyidik.
Ya, Danu secara jelas menyebut perencanaan pembunuhan Tuti dan Amalia yang diprakarsai Yosef dimulai dari warung pecel lele tersebut.
Sosok 3 Oknum Polisi Saudara Yosef yang Terseret Kasus Subang
Perlahan akhirnya terkuak sosok tiga oknum polisi saudara Yosef yang ikut terseret kasus Subang.
Ketiga oknum tersebut saat ini sedang diselidiki keterlibatannya dalam pembunuhan ibu dan anak di Subang.
Mereka ada yang berpangkat bintara hingga perwira.
Hal ini diungkapkan oleh Kabid Humas Polda Jabar Kombes Ibrahim Tompo.
Ibrahim menerangkan penyidikan memeriksa lima orang yang secara sengaja masuk ke dalam Tempat Kejadian Perkara (TKP) kasus Subang.
Lima orang ini masuk ke TKP satu hari setelah pembunuhan Tuti dan Amel dengan melanggar prosedur.
"Pemeriksaan terhadap beberapa orang yang masuk ke TKP satu hari setelah kejadian, ada 5 orang yang masuk," kata Tompo mengutip dari Kompas TV.
Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu ditemukan dalam bagasi mobil Alphard di Dusun Ciseuti, Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang pada 18 Agustus 2021.
Lima orang ini masuk ke TKP pada 19 Agustus 2021.
"Yang masuk ini tanpa prosedur dan tanpa sepengetahuan penyidik," katanya.
Iklan untuk Anda: Resmi Jadi Tersangka, Ini Motif Leon Dozan Aniaya Sang Kekasih Rinoa Aurora
Advertisement by
Tak sekadar masuk, lima orang ini bahkan melakukan tindakan yang menghambat pengungkapan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang.
Menurut Kombes Pol Ibrahim Tompo, lima orang ini melakukan pembersihan di dalam TKP.
"Di dalam TKP itu melakukan pembersihan, ini betul-betul bertentangan dengan penanganan suatu kasus yah, dimana tidak boleh dibersihkan TKP-nya.
Ini sebaliknya malah 5 orang tersebut membersihkan TKP. Sedang kami lakukan pendalaman pemeriksaan," katanya.
Tompo menerangkan dari lima orang, tiga di antaranya merupakan polisi.
"Yang masuk membersihkan TKP ada keterlibatan polisi, salah satunya perwira, sedang kami lakukan pemeriksaan. Perwira satu orang, bintara dua orang," katanya.
Tiga polisi ini bahkan menurut Ibrahim Tompo, memiliki hubungan keluarga dengan tersangka kasus Subang, Yosef.
"Ketiga orang ini punya hubungan keluarga dengan tersangka," katanya.
Kini penyidik kasus Subang mendalami peran tiga polisi soal kemungkinan adanya pelanggaran tindak pidana.
"Semua dilakukan pemeriksaan semuanya. Kami lakukan pemeriksaan apakah yang bersangkutan apa menyalahi prosedur, apakah mempunyai kesalahan sesuai disiplin atau kode etik polisi karena memang tidak sesuai prosedur atau tidak tepat sebagai polisi yang proporsional, atau yang bersangkutan melanggar pidana," tukas Kombes Pol Ibrahim Tompo.
>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.