Tren Kasus Kekerasan Terhadap Anak dan Perempuan di Lamongan Menurun

SURYA.co.id | LAMONGAN - Tren kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan di Kabupaten Lamongan menurun. Namun, angka pelecehan terhadap anak kasusnya masih mendominasi selama kurun tahun 2023 ini.

Data yang ada di Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Lamongan mencatat, sepanjang tahun 2023 terdapat 28 kasus kekerasan terhadap anak dan 22 kasus pada kekerasan terhadap perempuan.

Jika dibanding tahun lalu, angka tersebut trennya menurun. Pada tahun 2022 lalu kekerasan terhadap anak mencapai 45 kasus, sementara kekerasan terhadap perempuan menyentuh 38 kasus.

Kabid Perlindungan Perempuan dan Anak, DPPPA Lamongan, Djuwari Tarno menyebut angka kasus secara keseluruhan dari Januari hingga November 2023 baik terhadap anak maupun kekerasan terhadap perempuan cenderung turun.

"Sesuai data, kekerasan terhadap anak dan perempuan menurun jika dibandingkan tahun 2022, " kata Djuwari pada wartawan, Rabu (15/11/2023).

Dikatakan, kasus kekerasan terhadap anak-anak didominasi soal pelecehan seksual dan sebagian kecil kekerasan fisik.

Untuk kekerasan anak ini dominan kasus seksual yang dialami anak rentang usia 13-17 atau remaja.

Meski angka kekerasan terhadap anak dan perempuan menurun, pihaknya tetap intens melakukan sosialisasi dan bekerja sama dan semua pihak diantaranya instansi pendidikan dan desa.

Jadi tidak hanya memantau, tapi pengendalian serta pendampingan terhadap para korban dan keluarganya senantiasa dilakukan oleh DPPPA.

DPPPA mengimbau kepada para orang tua untuk memantau dan waspada terhadap lingkungan dan orang - orang yang tidak dikenal.

"Selalu pantau perkembangan pada anak-anak," pungkasnya