Surya Militer

SOSOK 3 Jenderal Top TNI yang Dampingi Agus Subiyanto Saat Fit and Proper Test Calon Panglima TNI

Inilah sosok 3 jenderal top TNI yang mendampingi Jenderal Agus Subiyanto menjalani fit and proper test calon Panglima TNI.

|
Tribunnews
Jenderal Agus Subiyanto menjalani fit and proper test didampingi 3 jenderal top TNI. Siapa saja mereka? 

SURYA.co.id - Ada sederet jenderal top TNI yang mendampingi Jenderal Agus Subiyanto menjalani fit and proper test calon Panglima TNI hari ini, Senin (13/11/2023).

Mereka adalah Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, KSAL Laksamana Muhammad Ali, dan KSAU Marsekal Fadjar Prasetyo.

Ketiga jenderal itu mendampingi Agus Subiyanto datang ke Komisi I DPR RI Senayan.

Inilah rangkuman sosok ketiga jenderal tersebut.

1. Laksamana Yudo Margono

Laksamana TNI Yudo Margono adalah putra asli Madiun, Jawa Timur. 

Dia lahir pada tanggal 26 November 1965.

Laksamana Yudo Margono merupakan alumnus Akademi Angkatan Laut angkatan ke-XXXIII/tahun 1988.

Yudo menjabat sebagai Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I (Pangkogabwilhan I) sejak 24 September 2019.

Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I atau Kogabwilhan I adalah  komando utama operasi Markas Besar Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Kogabwilhan I merupakan satuan baru yang langsung berada di bawah komando Panglima TNI.

Markas Kogabwilhan I berada di Jalan MT Haryono Km 3,5 Tanjung Pinang, Kepulauan Riau.

Pangkogabwilhan I mempunyai wilayah kerja yang mencakup daratan, laut dan udara.

Wilayah darat meliputi Pulau Sumatera, DKI, Banten, Jawa Barat, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah.

Adapun wilayah laut mencakup perairan di sekitar Sumatera, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Alur LAut Kepulauan Indonesia (ALKI-1) beserta perairan sekitarnya.

Kawasan udara  mencakup wilayah di atas Sumatera, DKI jakarta, Banten, Jawa Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan ALKI-1 beserta perairan sekitarnya.

Yudo juga sempat menjabat sebagai Panglima Komando Armada 1.

Melansir dari Wikipedia, berikut pendidikan militer Laksamana Madya Yudo Margono :

- AAL (1988)
- Kursus Korbantem (1989)
- Kursus Perencanaan Operasi Amphibi (1990)
- Kursus Pariksa (1992)
- Dikspespa/Kom Angkatan 6 (1992/1993)
- Diklapa ll/Koum Angkatan 11 (1997/1998)
- Seskoal A-40 (2003)
- Sesko TNI A-38 (2011)
- Lemhannas Rl PPRA A-52 (2014)

Karier militer :

- Asisten Perwira Divisi (Aspadiv) Senjata Artileri Rudal di KRI YNS 332 (1988)
- Kadep Ops KRI Ki Hajar Dewantara 364
- Palaksa KRI Fatahillah 361
- Komandan KRI Pandrong 801
- Komandan KRI Sutanto 877
- Komandan KRI Ahmad Yani 351
- Komandan Lanal Tual (2004—2008)
- Komandan Lanal Sorong (2008—2010)
- Komandan Satkat Koarmatim (2010—2011)
- Komandan Satkor Koarmatim (2011—2012)
- Komandan Kolat Armabar (2012—2014)
- Paban II Opslat Sops Mabesal (2014—2015)
- Komandan Lantamal I Belawan (2015—2016)
- Kepala Staf Koarmabar (2016—2017)
- Pangkolinlamil[1][2][3] (2017—2018)
- Pangarmabar (2018)
- Pangarmada I (2018—2019)
- Pangkogabwilhan I (2019—2020)
- Kasal (2020)
- Panglima TNI (2022).

2. KSAL Laksamana Muhammad Ali

Melansir dari Wikipedia, Laksamana Muhammad Ali lahir 9 April 1967.

Ia adalah seorang perwira tinggi TNI-AL yang Saat ini menjabat Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL).

Ali merupakan alumnus Akademi Angkatan Laut (AAL) angkatan ke-35 tahun 1989.

Jabatan sebelumnya jenderal bintang dua ini adalah Pangkogabwilhan I.

Ia juga aktif mengikuti simposium serta seminar nasional dan internasional di berbagai negara seperti Amerika Serikat, Singapura, Malaysia, Sri Lanka, Korea Selatan, Bangladesh, dan lain-lain.

Karier militer:

  • Perwira Depops KRI Sigalu-857 (1990)
  • Ass Padiv Ekasen KRI Naggala-401 (1992)
  • Perwira Terpedo KRI Pasopati (1993)
  • Padivkom KRI Nanggala-402 (1995)
  • Kadep Leksen KRI Nanggala-402 (1996)
  • Kasi Taktik Sops Satsel Koarmatim (1996)
  • Kadalsen Divlat Dep Sewaco Puslatlekdalsen Kodikal (2000—2003)
  • Palaksa KRI Nanggala-402 (2003—2004)
  • Komandan KRI Nanggala-402 (2004—2006)
  • Pasops Satsel Koarmatim (2006)
  • Pabandya Renstra Ban I Renstra Srena Kasal (2006—2009)
  • Asops Lantamal VI Makassar (2009—2010)
  • Dansatsel Koarmatim (2010—2011)
  • Danlanal Dumai (2011—2012)
  • Ajudan Wapres RI (2012—2014)
  • Kasguskamlabar (2014—2015)
  • Pati Sahli Kasal Bidang Ekojemen (2015)
  • Staf Khusus Kasal [a] (2015)
  • Danguskamlabar (2015—2017)
  • Waasrena Kasal (2017—2018)
  • Gubernur AAL[2] (2018—2019)
  • Koorsahli Kasal (2019)
  • Pangkoarmada I[3] (2019—2020)
  • Asrena Kasal (2020—2021)
  • Pangkogabwilhan I (2021)
  • KASAL (2022).

3. KSAU Marsekal Fadjar Prasetyo

Melansir dari Wikipedia, Fadjar Prasetyo lahir di Jakarta pada 9 April 1966. 

Dia lulus Akademi Angkatan Udara (AAU) tahun 1988.

Karirnya dimulai sebagai penerbang A-4 Skyhawk di Skuadron 11 Lanud Sultan Hasanuddin pada tahun 1990 hingga 1995.

Sejak 1995, dia ditugaskan menjadi perwira penerbang di Skuadron Udara 17 Lanud Halim Perdanakusuma. Dia menerbangkan pesawat Fokker F-28 dan Boeing B-707.

Selanjutnya, menjadi Komandan Skuadron Udara 17 dan menerbangkan Boeing 737-200. Fadjar pun sempat menjadi Atase Pertahanan.

Fadjar juga pernah menjabat sebagai Direktur Pendidikdan dan Latihan (Dirdiklat) Komando Pendidikan dan Latihan Angkatan Udara.

Pada tahun 2016 hingga 2018, Fadjar diberikan amanah untuk menjabat sebagai Danlanud Halim Perdanakusuma ke-39.

Kariernya pun makin moncer, Fadjar menduduki posisi penting, seperti Panglima Komando Operasi TNI AU (Pangkoopsau) I pada tahun 2018-2019.

Saat itu, Fadjar dinilai sukses melaksanakan berbagai tugas operasi, seperti operasi Lintas Rajawali, Tangkal Rajawali, Kawal Rajawali, Sayap Rajawali, Lintas Udhaya, serta latihan Jalak Sakti.

Dalam operasi tersebut, Fadjar juga berhasil mencatatkan prestasi yang baik karena dalam pelaksanaan operasinya berlangsung aman dan lancar dengan predikat zero accident.

Selain itu, Fadjar juga berhasil membawa Koopsau I membantu pemerintah dalam berbagai bidang sosial dan kemanusiaan.

Misalnya, Operasi TMC, menangani kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Sumatera dan Kalimantan, penanggulangan bencana gempa bumi di Palu, serta evakuasi korban unjuk rasa di Wamena.

Selain itu, Fadjar Prasetyo juga ikut menyukseskan program Pembinaan Potensi Dirgantara atau Binpotdirga.

Kala itu, dia mengadakan program karya bakti, baik dalam bentuk bedah rumah, renovasi tempat ibadah, operasi mata katarak, maupun pengobatan gratis lainnya.

Dalam program itu, dia juga memberikan paket sembako kepada sejumlah masyarakat yang membutuhkan.

Sebelum ditunjuk menjadi KASAU, Fadjar menduduki jabatan Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) II, sebuah organisasi TNI yang baru diresmikan oleh Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto pada tahun 2019.

>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved