Mahasiswi Kedokteran Unair Tewas

TABIAT Mahasiswi Kedokteran Unair yang Tewas di Mobil Terkuak, Asal Usul Gas Helium Dipertanyakan

Ini lah tabiat CA (21), mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Airlangga, Surabaya yang tewas dalam mobil.

Penulis: Tony Hermawan | Editor: Musahadah
kolase surya/tony hermawan/didik mashudi
Gunawan, ayah mahasiswi kedokteran Unair yang tewas di dalam mobil mempertanyakan asal usul gas helium yang ada di dekat jenazah anaknya. 

SURYA.CO.ID I SURABAYA - Terungkap tabiat CA (21), mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Airlangga, Surabaya yang tewas dalam kondisi kepala terbungkus plastik di dalam mobil depan apartemen Tambak Oso, Waru, Sidoarjo, Jawa Timur pada Minggu (5/11/2023)

Ternyata CA dikenal baik oleh teman sesama mahasiswa dan para dosen FKH Unair.

CA yang merupakan mahasiswa FKH angkatan 2019 ini hampir menyelesaikan pendidikan dokter hewan, koasistensi di divisi parasitologi. 

Bahkan CA juga ditunjuk sebagai asisten dosen mata kuliah patologi. 

Kabar meninggalnya CA langsung menyentak jajaran FKH Unair, termasuk Dekan Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Unair Prof. Dr, Murni Lamid. 

Baca juga: Sosok Mahasiswi Kedokteran Hewan Unair yang Tewas di Mobil, Punya Banyak Teman dan Disayang Orangtua

"Ini (kabar kematian CA) berita yang mendadak. Kami merasa dengan adanya berita ini kami sangat terpukul sekali," kata Murni, ketika dikonfirmasi melalui telepon, Senin (6/11/2023).

Menurut Murni, korban selama ini dikenal sangat baik, banyak teman dan banyak sahabat.

Lebih lanjut, kata Murni, CA yang tergabung dalam kelompok 41, saat ini tengah menjalani program pendidikan dokter hewan, koasistensi di divisi parasitologi.

Diketahui, koas merupakan jenjang pendidikan setelah sarjana kedokteran hewan, bertujuan untuk mendapatkan gelar dokter hewan.

"Sekarang (korban) sedang menjalani Program Pendidikan Dokter Hewan (PPDH), yaitu program koasistensi, di laboratorium parasitologi lantai dua kampus," ujar dia.

Menurut dekan, jenazah mahasiswi tersebut telah dibawa pulang ke Kediri.

"Almarhumah berasal dari Kediri sehingga langsung dibawa pulang ke Kediri, setelah proses otopsi oleh dokter forensik selesai," ucapnya.

Terpisah, Gunawan ayah CA kepada wartawan Tribun Mataraman yang mendatangi rumahnya mengaku kaget setelah mendapatkan kabar putrinya ditemukan meninggal di dalam mobil.

"Saya dikabari pagi jam 9. Saya tidak ada firasat apa-apa, tapi saya  kemarin gelisah baru tidur jam 7 pagi," ungkapnya.

Gunawan dan istri begitu mendapatkan kabar putrinya meninggal sangat shock dan menangis.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved