Temuan Jasad di Sungai Blitar

GELAGAT Nenek Sri Juanah Sebelum Tewas Tertelungkup di Sungai, Suami yang Cemburuan Tak Ada di Rumah

Terungkap gelagat Sri Juanah (64), nenek Dusun Talok, Desa Pojok, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar

Penulis: Samsul Hadi | Editor: Musahadah
kolase surya/samsul hadi/istimewa
Rumah korban di Dusun Talok, Desa Pojok, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar dipasang garis polisi, Senin (6/11/2023). Foto kanan: ilustrasi jasad. 

SURYA.CO.ID I BLITAR - Terungkap gelagat Sri Juanah (64), nenek warga Dusun Talok, Desa Pojok, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, Jawa Timur sebelum ditemukan tewas di saluran irigasi desa setempat, Senin (6/11/2023). 

Jasad Sri Juanah tertelungkup di sungai berjarak 100 meter dari rumahnya dengan kondisi terluka di kepala.

Ketua RT 1 RW 3 Dusun Talok, Desa Pojok, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, Wardoyo mengatakan jasad korban ditemukan warga yang sedang pergi ke sawah sekitar pukul 08.15 WIB. 

"Ada warga yang hendak ke sawah melihat ada mayat tengkurap di sungai. Warga kemudian melaporkan ke saya untuk mengeceknya," kata Wardoyo. 

Wardoyo kemudian mengecek ke lokasi untuk memastikan laporan dari warga. Setelah dicek ternyata benar ada jasad perempuan dengan posisi tengkurap di sungai. 

Baca juga: Suami Tak Ada di Rumah saat Jasad Perempuan Diduga Korban Pembunuhan Ditemukan di Sungai Blitar

"Setelah itu saya melaporkan peristiwa itu ke kamituwo. Kamituwo meneruskan laporan ke Polsek Garum," ujarnya. 

Menurutnya, ada luka di bagian kepala belakang korban.

"Bagian kepala korban terdapat luka," katanya.

Tetangga korban yang enggan disebutkan namanya mengatakan melihat korban terakhir di rumah pada Minggu (5/11/2023).

Ketika itu, korban masih membuka toko kelontong yang ada di depan rumah. "Pagi ini tadi toko milik korban tutup, korban juga tidak kelihatan," katanya.

Kapolsek Garum Polres Blitar, Iptu Punjung Setyo mengakui adanya luka di kepala korban.

"Ada dua luka di kepala bagian belakang. Kalau penyebab lukanya menunggu hasil autopsi. Kami juga belum berani menyimpulkan penyebab kematian korban, masih dilakukan penyelidikan oleh Polres Blitar. Kasusnya ditangani Polres," kata Iptu Punjung Setyo, Senin (6/11/2023).

Dijelaskan, temuan jasad ini diketahui setelah anggota Bhabinkamtibmas Polsek Garum mendapat laporan penemuan mayat di sungai Dusun Talok.

Selanjutnya, Polsek Garum datang ke lokasi dan ternyata benar ada mayat perempuan dengan posisi tengkurap di sungai.

"Setelah itu, kami koordinasi dengan Satreskrim Polres Blitar untuk identifikasi dan olah TKP. Setelah jasad korban diangkat, terdapat luka di kepala bagian belakang korban," ujar Punjung.

Polisi membawa jasad korban ke RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Kabupaten Blitar untuk dilakukan autopsi.

"Kemudian Satreskrim Polres Blitar melanjutkan olah TKP di lokasi. Saat ini, kasus tersebut ditangani Satreskrim Polres Blitar," katanya.

Dikatakan Punjung, saat polisi ke lokasi, kondisi rumah korban kosong. Jarak rumah korban dengan jasadnya ditemukan sekitar 100 meter.

"Saat kami cek lokasi, rumah korban kosong dan jasad korban ditemukan di sungai. Tadi Polres sudah mengamankan sejumlah barang bukti," ujarnya.

Kasat Reskrim Polres Blitar, AKP Febby Pahlevi Rizal mengatakan kasus tersebut masih dalam proses penyelidikan Satreskrim Polres Blitar.

"Masih dalam proses (penyelidikan), Insyaallah besok atau lusa sudah ada kabar baik," katanya lewat pesan WhatsApp (WA).

Siapa sebenarnya Sri Juanah?

Rumah korban di Dusun Talok, Desa Pojok, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar dipasang garis polisi, Senin (6/11/2023).
Rumah korban di Dusun Talok, Desa Pojok, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar dipasang garis polisi, Senin (6/11/2023). (surya.co.id/samsul hadi)

Menurut Punjung, Sri Juanah tinggal di rumah tersebut berdua bersama suaminya.

Korban memiliki tiga anak, tapi ketiganya sudah tinggal sendiri-sendiri bersama keluarganya.

Ketua RT 1 RW 3 Dusun Talok, Desa Pojok, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, Wardoyo mengatakan saat korban ditemukan meninggal dunia di sungai, suami korban tidak ada di rumah.

"Saat korban ditemukan di sungai, suaminya tidak ada. Tidak tahu ke mana. Pintu rumah terbuka dan lampu belum dimatikan," katanya.

Dijelaskan Wardoyo, tiga anak korban sudah berkeluarga dan tinggal terpisah dengan orang tuanya. Satu anak korban tinggal di Tulungagung, satu lagi di Jatinom Kabupaten Blitar dan satu lagi di Desa Papungan, Kabupaten Blitar.

"Anak laki-laki korban yang tinggal di Dusun Salam (Desa Papungan) yang tiap hari ke sini (rumah Sri). Kadang korban juga tidur di rumah anak laki-lakinya," kata Wardoyo.

Dikatakan Wardoyo, korban membuka toko kelontong di rumah, sedang suaminya bertani.

"Korban memang asli warga Dusun Talok, kalau suaminya berasal dari Bendogerit (Kota Blitar)," ujarnya.

Menurut Wardoyo, tetangga tidak mendengar suara keributan dari rumah korban sebelum jasad korban ditemukan meninggal dunia di sungai.

"Tetangga tidak ada yang mendengar keributan dari rumah korban," katanya.

"Suami korban memang agak pendiam, terus info dari tetangga (suaminya) agak cemburuan. Korban sering cerita ke tetangga, kalau suaminya cemburuan," lanjutnya.

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved