Berita Lamongan

Kebakaran di Lamongan Capai 172 Kali Dalam 3 Bulan Terakhir, Pemicu Tertinggi Karena Bakar Sampah

Petugas Damkar Lamongan telah menangani 172  kali insiden kebakaran selama tiga bulan terakhir di tahun 2023.

Penulis: Hanif Manshuri | Editor: irwan sy
SURYA.CO.ID/Hanif Manshuri
Salah satu peristiwa kebakaran di Desa Jelak, Kecamatan Mantup, Lamongan. 

SURYA.co.id | LAMONGAN - Petugas Damkar Lamongan telah menangani 172  kali insiden kebakaran selama tiga bulan terakhir di tahun 2023.

Insiden kebakaran sebanyak itu dipicu 10 penyebab yang mengakibatkan terjadinya kebakaran di wilayah Lamongan.

"Selama tahun 2023, kita telah menangani kejadian kebakaran sebanyak 172 kali, " kata Kepala Bidang Damkar Lamongan, Siswanto, kepada SURYA saat dikonfirmasi Minggu  (29/10/2023).

Menurutnya, jumlah itu cukup banyak dan memprihatinkan.

Dari ratusan kejadian kebakaran tersebut, menurut Siswanto didominasi akibat kelalaian pembakaran sampah, rumput, ilalang, dan batang padi atau jerami, yang dilakukan warga.

Pada bulan September-Oktober kebakaran yang dipicu karena kelalaian pembakaran sampah mencapai 67 kali, padahal pada Juli dan Agustus hanya 6 kali yang dipicu dari pembakaran sampah.

" Jadi terinci, 3 kali pada bulan Juli, kemudian Agustus juga 3 kali. Sedang untuk bulan September 38 kali dan Oktober 29 kali," ungkap Siswanto.

Sedang penyebab kebakaran urutan kedua pemicunya adalah karena Korsleting listrik dan disusul ketiga karena api penghangat (bediang) hewan ternak.

Kemudian penyebab kebakaran dari puntung rokok yang masih menyala dan dibuang sembarangan berjumlah 14 kejadian dan kompor gas 5 kejadian. 

"Masih ada juga yang gunakan kompor minyak gas, dan ini juga jadi pemicu untuk satu kali kejadian," kata Siswanto.

Ada juga karena obat nyamuk bakar dengan kejadian 1 kali, pembakaran rumput 2 kali dan penyebab lain-lain sebanyak 11 kali. Bahkan juga karena korek bensol.

"Kalau obyek yang terbakar mencapai sebanyak 23 obyek kebakaran," ungkapnya.

Menurut Siswanto kerugian akibat musibah  kebakaran selama tahun 2023 mencapai Rp 3, 2 miliar.

"Dan untuk kejadian kebakaran terbanyak di tahun ini pada bulan Agustus, total kerugian mencapai Rp 1,535 miliar. Sedangkan bulan September mencapai Rp 1,062 miliar, sisanya pada bulan Oktober," ujarnya.

Menilik kejadian yang sampai mencapai 172 kali, ia berharap adanya penambahan armada damkar baik untuk suplai maupun mobil tembak masing-masing satu unit agar bisa menangani dengan cepat kejadian kebakaran di wilayah Lamongan.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved