Berita Lamongan

Jelang Musim Penghujan, Lamongan Bangun Puluhan Embung dan Revitalisasi Sungai

Pemerintah Kabupaten Lamongan melakukan revitalisasi sungai, sejumlah waduk, embung desa dan pembangunan embung baru.

Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Titis Jati Permata
surya.co.id/hanif manshuri
Sungai di Kabupaten Lamongan yang sedang direvitalisasi. 

SURYA.CO.ID, LAMONGAN - Menghadapi musim penghujan, Pemerintah Kabupaten Lamongan melakukan revitalisasi sungai, sejumlah waduk, embung desa dan pembangunan embung baru.

Sampai bulan Oktober 2023 ini, tercatat sudah ada 6 sungai 2 waduk, dan 52 embung desa yang dinormalisasi Dinas PU Sumber Daya Air (SDA) Lamongan.

"Kita sudah selesaikan revitalisasi dua waduk dan 6 sungai, sebagai upaya untuk pemanfaatan maksimal pada musim penghujan nanti," kata Kepala Dinas PU Sumber Daya Air (SDA) Lamongan, Gunadi saat dikonfirmasi SURYA, Sabtu (28/10/2023).

Disebutkan, 6 sungai yang dinormalisasi itu diantaranya, Sungai Blawi sepanjang 2 kilometer, Sungai Mengkuli sejauh 3 kilometer, Sungai Gondang 1 kilometer, Sungai Plalangan 2 kilometer, Sungai Deket 1 kilometer, dan Sungai Dapur 2 kilometer.

Sedangkan untuk 2 waduk yang dinormalisasi diantaranya Waduk Pading dan Waduk Sibanget dengan total 20.400 m⊃3;. Serta embung desa sebanyak 52 embung atau 178.418 m⊃3;.

"Kita juga menambah pembangunan embung desa sebanyak 31 embung dengan panjang total plengsengan yaitu 2.633 m," katanya.

Aksi revitalisasi atau normalisasi dengan kegiatan pengerukan sungai, waduk, bahkan embung di desa-desa. Semua dipersiapkan untuk datangnya musim hujan.

Ditambahkan, kegiatan revitalisasi aliran air di Kabupaten Lamongan juga dilakukan bersama BBWS Bengawan Solo.

"Jadi selain oleh Pemkab Lamongan, juga bersama dengan Balai Besar Wilayah Bengawan Solo (BBWS)," kata Gunadi.

Gunadi menunjukkan, hasil normalisasi kerjasama dengan BBWS Bengawan Solo seperti Sungai Blawi dan Sungai Mengkuli.

Untuk pengerukan diprioritaskan pada kawasan yang memiliki urgensi tinggi, seperti di Kecamatan Sarirejo, Tikung, Kembangbahu dan Mantup.

Meski kegiatan revitalisasi dan normalisasi merupakan kegiatan rutin tahunan, semua bertujuan untuk meminimalisir terjadinya banjir.

Sedang untuk embung dan waduk jelas untuk penampungan air untuk kebutuhan petani saat musim kemarau tiba.

Sedang pengerukan diprioritaskan untuk lokasi yang memiliki tingkat kerawanan tinggi yang sudah mengalami pendangkalan karena sedimentasi, seperti yang ada di 4 wilayah kecamatan yakni Sarirejo, Tikung, Kembangbahu dan Mantup.

BACA BERITA SURYA.CO.ID DI GOOGLE NEWS LAINNYA

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved