Berdoa Saat Hujan adalah Anjuran Rasulullah SAW, Termasuk Waktu Mustajab

berdoa saat hujan akan mudah dikabulkan, khususnya saat hujan pada awal musim.

Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Adrianus Adhi
Canva
Ilustrasi Berdoa Saat Hujan adalah Waktu Mustajab 

SURYA.CO.ID - Hujan adalah salah satu nikmat dari Allah SWT. Saat hujan kita dianjurkan untuk mensyukuri nikmat dengan cara berdoa.

Di dalam Al Qur'an Surat An-Nahl Ayat 10, Allah SWT berfirman bahwa hujan adalah rahmat bagi seluruh alam.

Bukan hanya manusia, nikmat hujan juga diperuntukkan bagi tumbuhan dan hewan.

هُوَ الَّذِيْٓ اَنْزَلَ مِنَ السَّمَاۤءِ مَاۤءً لَّكُمْ مِّنْهُ شَرَابٌ وَّمِنْهُ شَجَرٌ فِيْهِ تُسِيْمُوْنَ

Artinya: "Dialah yang telah menurunkan air (hujan) dari langit untuk kamu. Sebagiannya menjadi minuman dan sebagiannya (menyuburkan) tumbuhan yang dengannya kamu menggembalakan ternakmu." (An-Naḥl: 10).

Hujan Waktu Mustajab untuk Berdoa

Mengutip buku Agar Doa Dikabulkan Allah (2013), Imam Nawawi menjelaskan berdoa saat hujan akan mudah dikabulkan, khususnya saat hujan pada awal musim.

Berdoa saat hujan juga termasuk amalan sunnah, sebagaimana tuntunan Rasulullah SAW.

Dari Sahl bin Sa'ad ra., bahwasanya Rasulullah SAW., bersabda:

ثِنْتَانِ مَا تُرَدَّانِ الدُّعَاءُ عِنْدَ النِّدَاءِوَ تَحْتَ المَطَرِ

"Dua doa yang tidak pernah ditolak, yaitu doa pada waktu azan dan doa pada waktu hujan." (HR. Hakim).

Bacaan Doa Saat Hujan

Melansir buku Kitab Induk Doa dan Zikir Terjemah Kitab al-Adzkar Imam an-Nawawi (2018), inilah beberapa bacaan doa ketika hujan sesuai sunnah.

1. Doa agar hujan bermanfaat

Kami telah riwayatkan dalam kitab Shahih Bukhari, dari 'Aisyah raz Sungguh Rasulullah saw, ketika melihat hujan beliau membaca:

اللَّهُمَّ صَيِّبًا نَافِعًا

Allaahumma shayyiban naafia.

Artinya: "Ya Allah, semoga menjadi hujan yang bermanfaat".

2. Doa ketika hujan angin

Telah kami riwayarkan dalam Sahih Bukhari-Muslim, dan Anas ra dia berkata: "Ada seseorang masuk ke dalam masjid pada hari Jumat, sedangkan Rasulullah SAW sedang berdiri akan berkhobah, dia mengatakan: "Wahai Rasulullah, harta benda telah hancur, tanaman-tanaman telah rusak, berdoalah kepada Allah agar menurunkan hujan kepada kami, Kemudian Rasulullah SAW mengangkat kedua tangannya dan berdoa:

اللَّهُمَّ أَغِثْنَا ، اللَّهُمَّ أَغِثْنَا ، اللَّهُمَّ أَغِثْنَا

Alaahumma aghitsnaa, allaahumma aghitsnaa, allaahumma aghitsnaa

Artinya: "Ya Allah, turunkanlah hujan kepada kami, turunkan hujan kepada kami, turunkanlah hujan kepada kami"

Demi Allah, aku tidak melihat sedikit pun awan di langit, sementara antara kami dan bukit Sila' dan rumah kami tidak ada satu pun bangunan; dari belakang beliau tiba-tiba muncal awan seperti perisai, kemudian setelah awan menjadi gelap menutupi langit dan turunlah hujan, demi Allah, setelah itu seminggu lamanya kami tidak melihat matahari. Kemudian pada minggu setelahnya orang tersebut masuk lewat pintu yang sama, sementara Rasulullah SAW, akan berkhotbah. Dia menghadap beliau dengan berdiri dan mengatakan: "Wahai Rasulullah, harta benda telah hancur dan tanaman telah menjadi rusak, berdoalah kepada Allah supaya menghentikan hujannya, maka Rasulullah SAW mengangkat kedua tangan dan mendoakannya

اَللَّهُمَّ حَوَالَيْنَا وَلاَ عَلَيْنَا، اَللَّهُمَّ عَلَى اْلآكَامِ وَالظِّرَابِ، وَبُطُوْنِ اْلأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ

Allaahumma hawaalainaa wala 'alainaa. Alaahumma 'alal aakaa- mi wadhdhiraabi wa buthuunil awdiyati wa manaabatisy syajari.

"Ya Allah, turunkanlah hujan kepada kami, bukan hujan di sekitar kami Ya Allah turunkanlah hujan di atas tanah yang gecang lahan tandus, dasar lembah, dan tempat tumbuhnya pepohonan".

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved